Part 12 [Tentang Senja]

46 16 3
                                    

"Ada satu hal yang ga ikut tenggelam bersama senja Ta; Rasa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada satu hal yang ga ikut tenggelam bersama senja Ta; Rasa"


[Can We be Together?]
—Part 12—

Dita dan Rafa menikmati matahari yang kini perlahan lahan semakin condong ke arah barat.

Waktu yang paling Dita sukai dalam 24 jam. Senja itu tenang. Senja menyenangkan.

"Suka senja Ta?"

Dita mengangguk, "Banget!"

Rafa tersenyum tipis, "Kenapa gitu Ta?"

"Senja itu kek hidup Raf," Dita mulai berbicara.

"Senja mengajarkan ke kita bahwa keindahan itu ngga perlu disuarain, cukup diam dan biarin orang lain yang nilai,"

Perkataan Dita sukses membuat Rafa tertegun. Rafa mengalihkan pandangan nya.

Gadis cantik dengan hidung mancung dan mata yang tegas kini terlihat semakin cantik oleh sorot warna jingga dan angin yang menerpa wajahnya.

"Senja itu kaya hidup Raf. Lo ngga perlu tunjukin kebaikan lo ke semua orang, dan biarin mereka nilai sendiri tentang lo," lanjut Dita.

Gadis itu menoleh kesamping. Pandnagan mereka bertemu, "Juga senja yang yang menurut gue akan membawa lelah ikut tenggelam bersama dia,"

Rafa tersenyum, "Ada satu hal yang ga ikut tenggelam bersama senja Ta,"

"Apa?"

"Rasa,"

Hati Dita berdesir mendengar perkataan Rafa. Ia tak menyangka kalimat semanis itu akan keluar dari mulut seorang Rafa, laki laki yang katanya tak menengenal cinta.

"Ehm," Rafa berdehem untuk mengahiri acara bertatapan mereka.

Dita yang tersadar kemudian menunduk malu. Memang benar kata teman teman nya jika Rafael Damar sungguh tampan. Apalagi di lihat secara dekat seperti ini.

Drtt drtt

Ponsel di saku Dita bergetar. Mama is calling...

"Mama lo ya?" tanya Rafa. Dita kemudian mengangguk sebagai jawaban.

"Hallo ma?"

"Dimana kak? Udah mau maghrib kok belum pulang?" tanya mama di seberang sana.

"Iya ini mah baru diajak keluar sama Rafa,"

Rafa yang mendengar nama nya disebut mengangkat alisnya seolah bertanya ada apa. Dita kemudian melambaikan tangan menandakan bahwa tidak ada hal penting yang dibicarakan.

"Rafa?"

"Iya mah, sama Rafa,"

"Yasudah buruan pulang, hari hati di jalan kak!"

CAN WE BE TOGETHER?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang