Jeongyeon pov
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya ku menatap tidak percaya pada gadis gila itu.
Aku langsung memasang wajah serius saat dia mengulangi pernyataan ku dan mengejek ku.
"Apa yang ku lakukan di sini? Tentu saja aku ke sini untuk melihat pacarku, bodoh! Aku tidak mungkin berkeliling dengan mobil mewah ku ke lingkungan sempit seperti ini kan?" gadis itu berjalan dengan anggun ke arah ku seperti seorang model.
Aku merasa sesuatu yang buruk akan terjadi padaku saat melihatnya mendekatiku. Nayeon hanya diam dan terus memperhatikan drama yang sedang terjadi saat ini.
Keringat tiba-tiba bercucuran di wajahku. Brengsek! Kenapa aku bisa berkeringat saat melihat gadis gila ini?
Dia berjalan semakin dekat denganku hingga wajah kami hanya tersisa beberapa inchi saja.
Aku mencoba menjaga keseimbangan ku, agar aku tidak terjatuh karena aku merasakan kaki ku mulai goyah saat ini.
Bagaimana tidak? Wajah kami begitu dekat sehingga aku dengan jelas merasakan hembusan napasnya di wajahku.
Aku melihat ke samping ke arah nayeon dan gadis itu mengikuti pandangan ku. Nayeon melihatku dengan alis terangkat dan tetap diam di tempatnya.
Aku menyipitkan mataku seakan-akan mengatakan "apa yang kau lakukan?" padanya. Nayeon seakan mengerti dengan tatapanku tapi dia hanya mengangkat bahu dan sambil memberi isyarat agar aku melanjutkan pertunjukan ini.
Gadis gila itu tiba-tiba tersenyum dan berbisik tepat di telingaku.
"Dia tampaknya sangat menikmati pertunjukan ini, Yoo Jeongyeon...." aku langsung menatap gadis gila itu setelah mendengar apa yang dia katakan.
"Apa yang kau inginkan dari ku?" kataku.
Dia tersenyum jahat sebelum kembali berbisik padaku sambil menatap mataku dengan menggoda.
"Ikut lah dengan ku....pacarku..." aku tidak bisa menahan untuk memalingkan muka ketika mendengar kata "pacar" itu lagi.
"Aku bukan pacarmu! Jangan panggil aku dengan sebutan itu lagi. Aku tidak menyukainya!!!"ucapku sambil menatapnya dengan wajah serius.
"Ayolah sayang...kita sudah jadian di taman waktu itu...."dia memiringkan kepalanya sambil tersenyum padaku.
"Tidak!!! Itu tidak pernah terjadi. Aku menolak mu waktu itu!"kataku dengan kesal.
"Lebih baik sekarang kau tinggalkan aku sendiri. Kau benar-benar gila!!!"kataku sambil menahan amarahku.
"Oh tidak...itu tidak mungkin. Aku akan pergi jika kau ingin ikut bersama ku, sayang..."dia memelototi ku dengan nada mengancam dan wajah yang tersenyum seperti seorang psikopat.
"Kau tau...kau telah melukai harga diriku saat ini..."aku sedikit tersentak saat menatap matanya.
"Wow...jadi gadis seperti mu juga mempunyai harga diri? Ku pikir kau hanya gadis gila yang bodoh. Kau tahu bahwa ini lingkungan kecil dan kau malah datang ke sini dengan mobil sport mu yang mahal itu hahahaha..." aku membuang muka sambil tertawa canggung padanya.
Aku tiba-tiba menggigil ketika aku merasakan suhu disekitar ku turun di bawah 0. Apa ini? Apa yang sebenarnya terjadi?
"Tidak ada.....tidak ada yang pernah mengatakan tidak pada Myoui Mina. Tidak ada yang pernah memanggil Myoui Mina bodoh..." aku berbalik untuk menatapnya dan membeku ketika aku melihat tatapan tajamnya yang menusuk.
Wajahnya terlihat sangat marah. A-apa yang salah dengannya? Tiba-tiba dia meraih kerah bajuku dan berbisik di telingaku.
"Yoo Jeongyeon, kau sudah mati karena berani melawan, Myoui Mina..."dia memberiku tatapan terakhir sebelum berjalan mendekati nayeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girlfriend (Completed)
Fanfiction"Kau...kau pacarku sekarang!!!" "Sorry?" "You're my boyfriend now!!!"