Chapter 18

664 110 66
                                    

Jeongyeon pov

"Hei tampan..." dia berjalan ke arahku dan memberiku ciuman di pipi.

Apalagi ini tuhan?

Aku buru-buru menghapus bekas ciuman gadis itu sampai aku mendengar suara jeritan seorang wanita.

"Aduh..." aku melihat suzy meringis saat mina mencengkeram lengannya.

Suzy yang malang.

"Namaku Minatozaki Sana, tapi panggil saja aku sana..."

"Ya, aku tau. Kau sudah memberitahuku tadi..." ucapku menghindari matanya.

"Wow...cool. Aku menyukai pria yang dingin sepertimu..." aku hanya diam dan menyesap jus jeruk yang tadi diberikan momo kepadaku.

"Siapa namamu?"

"Jeongyeon..." jawabku dengan malas.

Tapi aku kaget saat dia menelusuri wajahku dengan jarinya. Wajahnya bahkan hanya beberapa inchi dari pipiku.

"Jangan sentuh aku!" aku menepis tangannya dan mundur beberapa langkah darinya.

"Seperti yang kuharapkan..." dia kembali tersenyum sambil memandangiku dari kepala sampai sepatuku seperti yang dilakukan mina beberapa menit yang lalu.

"Hmmm..."dia menganggukkan kepalanya dengan seringai di wajahnya.

"Hei..itu punyaku..."dia tiba-tiba mengambil gelas di tanganku dan langsung meminum sisa jus jeruk ku.

"Aku tau..."dia lalu memberikan gelas kosong itu pada pelayan yang lewat dan menjilat bibirnya dengan cara yang menggoda.

"Ayo berdansa denganku..."

Dia mengedipkan matanya lalu menyeretku dan membawaku ke lantai dansa. Aku melihat ke arah momo dan suzy yang terlihat sedang memegang kedua lengan mina untuk menahannya agar tidak menerjang sana.

"Yah lepas!"

"Tidak usah takut. Aku sudah minta izin pada mina..." sana langsung mengambil tanganku dan meletakan di pinggangnya.

Aku merasakan tubuhnya bergesekan denganku saat dia melingkarkan lengannya di leherku. Ini sangat dekat sehingga membuat wajahku menjadi memerah.

"Tidak perlu malu..." bisiknya di telingaku.

Ya tuhan...kemarin kau mengirimkan wanita gila kepadaku dan sekarang kau malah mengirim wanita yang begitu liar  untukku.

"Nikmati saja hmm..." dia kembali berbisik dan mempererat kalungan tangannya di leherku.

Aku buru-buru menjauhkan diri dari sana saat musik berhenti, aku sekarang hanya ingin pergi dari sini dan pulang ke rumahku.

"Hei, kita belum selesai..."

Oh tidak, dia memegang bahuku dan menangkup wajahku. Dia hendak menciumku sampai seseorang menarikku menjauh darinya.

"Singkirkan tangan kotormu dari pacarku!"

Hufff...hampir saja!

"Ayolah mina, aku tau kau tidak serius dengannya. Jadi kenapa kau tidak berbagi denganku hmm?" sana bertanya dengan seringai di wajahnya.

"Beraninya kau ular! Kau...."

"Sajangnim, kita masih berada di pesta..." suzy tiba-tiba menahan tangan mina saat dia ingin melayangkan pukulan pada sana.

"Oh kalau tidak begini saja. Jika kau sudah bosan dengannya, maka aku siap menampungnya dan menjadikannya milikku seutuhnya. Aku bahkan akan menjadikannya suamiku..."

Crazy Girlfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang