Chapter 15

633 115 22
                                    

Mina membawa jeongyeon ke sebuah restoran Italia yang terletak di gedung Gangnam. Jeongyeon terlihat begitu malas saat dia berjalan di belakang sekretaris mina.

"Duduklah sayang..."ucap mina yang tidak bisa menyembunyikan wajah bahagianya.

"Kau mau makan apa hmm?" jeongyeon hanya diam dan menatap malas wanita yang duduk di hadapannya itu.

"Apapun yang kau putuskan..."jawab jeongyeon menghindari untuk menatap mina dan melihat keluar jendela.

Jeongyeon terus berpikir jika kota Seoul begitu luas, tapi kenapa gadis gila itu selalu berhasil menemukannya dan tidak mau melepaskannya. Padahal banyak pria di luar sana yang jauh lebih menarik dari dirinya.

Mina melihat menu yang ada dan langsung memesan makanan untuk dirinya dan juga jeongyeon.

Dia lalu mengangkat tangannya untuk mengambil segelas anggur dan meletakkan dagunya di tangannya yang lain.

Kecantikannya begitu nyata hingga membuat lingkaran cahaya bersinar di sekitarnya. Gelas sampanye merah berkibar dibawah cahaya kuning yang memantul di bibir tipis nan seksi dan begitu menggoda.

"Aku sangat merindukan waktu seperti ini....saat bersama mu..." mina tiba-tiba bicara untuk memecah kesunyian di antara mereka berdua.

"Hahahaha...itu sangat lucu..."jeongyeon tertawa kecut dan menatap sinis gadis itu.

"Apa kau masih ingat pertemuan pertama kita?" mina kembali bertanya dan tidak memperdulikan kata-kata jeongyeon.

Jeongyeon hanya diam dan kembali menoleh ke arah jendela.

"Aku tau kau pasti mengingatnya. Dan bagaimana dengan ciuman pertama kita?" kepala jeongyeon langsung menoleh dengan gerakan cepat saat pertanyaan itu keluar dari mulut mina.

"Itu kecelakaan!!!" bantah jeongyeon.

Mina tersenyum menang karena dia berhasil memancing jeongyeon untuk masuk ke dalam perangkapnya.

"Itu bukan kecelakaan, sayang. Kau dan aku benar-benar berciuman...." ucap mina dan sengaja menggigit bibir bawahnya untuk menggoda pria itu.

"Tidak! Itu tidak pernah terjadi!!!" jeongyeon masih bersikukuh dengan jawabannya.

"Terserah kau saja. Tapi kenyataannya kita memang berciuman dan nayeon unnie bisa jadi saksinya..." ucap mina memainkan gelas yang sedang di pegangnya.

Jeongyeon mendengus kesal dan memilih untuk tetap diam karena dia tau kalau mina tidak akan pernah berhenti sampai dia menang. Dia menghela napas dan kembali mengabaikan gadis yang ada di depannya itu .

"Apa kau tahu cara minum, sayang?" mina mengarahkan segelas anggur pada jeongyeon.

"Tid..."

"Jangan berbohong..." potong mina mengedipkan matanya.

Jeongyeon menghela napas frustasi, sebelum akhirnya menerima segelas anggur dari tangan mina dan meminumnya.

"Besok...aku ingin kau datang ke pesta bersamaku..."

Uhukk...uhukkk...uhukkk

"Apa?!"

"Aku bilang...aku ingin kau datang ke pesta bersamaku..."ulang mina dengan nada yang begitu lembut.

"Aku tidak mau! Kau tadi kan sudah berjanji untuk membiarkan ku pergi jika aku makan malam bersamamu!!!" kesal jeongyeon memukul meja dengan tangannya.

"Aku memang akan membiarkanmu pergi, tapi hanya setelah makan malam ini dan besok aku akan kembali menemuimu seperti hari biasanya..." jawab mina dengan seringai di wajahnya.

Crazy Girlfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang