Jeongyeon pov
Aku terbangun oleh suara kicau burung di luar jendela kamarku.
Apa seseorang membuka jendela kamarku?
Aku merentangkan tanganku ke atas untuk menyegarkan tubuhku dengan mata yang masih setengah tertutup.
"Jihyo, apa kau yang membuka jendelanya?" aku bergumam tidak jelas dan melihat tempat tidur di sebelah ku, tetapi yang mengejutkan ku...tempat tidur ku kosong.
Tidak ada satu pun lipatan yang muncul di seprai, bahkan itu seperti sedang di setrika dan selimut terlipat rapi.
Tempat tidurku terlihat sangat rapi sehingga aku berpikir tidak ada yang menyentuhnya atau tidur di atas nya.
Aku sedikit mengangkat alisku, bingung dengan apa yang ku lihat. Apa aku baru saja bermimpi jika ada seorang wanita bernama jihyo makan malam dan menginap di kamarku?
Aku melihat ke bawah untuk beberapa saat dan menggelengkan kepalaku tidak setuju dengan pemikiran ku itu.
Tidak...tidak mungkin aku memimpikannya. Ini nyata karena aku masih di lantai dengan bantal dan selimut yang kuambil dari lemariku tadi malam.
Dimana dia?
Mataku mengamati sekeliling kamar tidurku untuk mencari jihyo tetapi tidak ada tanda-tanda darinya.
Dimana dia?
Aku bangkit dari lantai dan berjalan goyah menuju pintu kamarku.
"Aduh!"aku menjerit dan merasakan sakit yang menusuk di kakiku.
Aku melihat ke bawah untuk memeriksa apa yang menyebabkan rasa sakit pada kakiku dan aku melihat jepit rambut putih berkilau di bawah sana.
Aku mengambil jepir rambut itu dan memeriksa nya. Malaikat tersenyum yang di kelilingi duri terlihat tercetak dipermukaan jepit rambut itu.
Mungkin ini milik jihyo karena aku tidak mungkin menyimpan benda perempuan seperti ini dan tentunya ini juga bukan punya nayeon...ya itu karena jepit rambut yang indah ini tidak akan cocok berada di rambut nayeon hehehe.
Aku lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci wajah dan menggosok gigiku. Setelah itu pergi bejalan keluar dari kamarku menuju tangga.
"Pagi jeongyeon..."eomma menyambut ku dengan senyuman ketika aku pergi ke dapur.
"P-pagi eomma..."balasku menundukan kepalaku.
Aku melihat sekeliling dapur, nayeon maupun jihyo juga tidak terlihat di sana.
"Eomma, dimana nayeon dan jihyo?" aku membuka lemari es dan mengambil sekotak susu lalu menuangkannya ke dalam gelas.
"Jihyo harus kembali satu jam lebih awal ke rumah orang tuanya karena orang tuanya akan kembali jam tujuh pagi. Di luar masih gelap jadi eomma menyuruh nayeon untuk menemaninya..."kata eomma sambil meletakkan sandwich dengan selai kacang di piring ku.
"T-terima kasih eomma..." kataku masih tidak ingin menatap eommaku.
"Makanlah..." eomma mengusap kepala ku dengan lembut sebelum dia berjalan ke wastafel untuk mencuci piringnya.
"Ku pikir dia memang terburu-buru karena dia lupa jepit rambutnya..."aku meminum susu sambil menunjukan jepit rambut itu pada eomma.
Dia kembali mendekatiku dan mencondongkan tubuhnya dengan mata menyipit saat melihat jepit rambut itu.
"Jepit rambut yang indah..." ucap eomma menatapku.
"Kau harus mengembalikan jepit rambut itu pada jihyo, jeong. Jihyo mungkin sedang mencarinya..." lanjut eomma kembali mengusap rambut ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girlfriend (Completed)
Fanfiction"Kau...kau pacarku sekarang!!!" "Sorry?" "You're my boyfriend now!!!"