Chapter 14

598 112 70
                                    

Jeongyeon berdiri di depan gedung Myoui Corporation dengan tangan membawa paper bag berisi beberapa hadiah di dalamnya.

"Brengsek...."

Jeongyeon tidak bisa melakukan apapun selain mengutuk mina karena sudah melakukan segala sesuatu sesuka hatinya.

Sejak mina datang untuk mencarinya, cafe jihyo menjadi sangat ramai. Tampaknya semua orang ingin melihat sang dewi penerus dari myoui corporation itu sehingga mereka tidak keberatan menghabiskan waktu untuk duduk di cafe sepanjang malam.

Bukan hanya itu saja, wanita itu juga mengirim banyak hadiah untuk jeongyeon yang diantar oleh sang sekretaris atau pun bodyguard nya.

"Tuan Yoo..."

Suzy muncul di depan mata jeongyeon dan membuat pria itu terkejut. Hati jeongyeon menimbulkan kecurigaan, mengapa suzy memanggilnya dengan hormat hari ini.

"Nona myoui sedang rapat, dia menyuruhmu masuk ke kantornya dan menunggunya sebentar..."jeongyeon semakin curiga kenapa gadis itu bisa tau kalau dia akan datang hari ini.

"Tidak perlu. Aku hanya mengembalikan semua hadiah yang dia berikan padaku..."dingin jeongyeon menolak tawaran suzy.

Jeongyeon benar-benar tidak ingin menghadapi wanita gila itu. Dia merasa setiap kali mina menatapnya ada makna tersembunyi di balik matanya dan hal itu membuat jeongyeon selalu bersikap was-was terhadap wanita itu.

"Nona myoui berpesan, jika anda tidak setuju maka dia akan datang ke cafe tempat anda bekerja dan rumah anda..."ucap suzy memperingati jeongyeon.

Jeongyeon tiba-tiba membisu di tempatnya. Dia dengan ragu-ragu berbalik untuk pergi dari perusahaan besar itu.

"Aku benar-benar tidak peduli, jika dia benar-benar datang dan menemukan ku. Aku tidak akan menuruti semua perintahnya seperti dulu lagi...."ucap jeongyeon pada dirinya sendiri.

Tapi jeongyeon sepertinya benar-benar dikalahkan bahkan sebelum dia pergi berperang. Karena saat perjalanan pulang ke rumahnya setelah pulang kerja, dia tiba-tiba melihat Roll-royce sedang berada tak jauh darinya.

Dia langsung memasang wajah acuhnya dan dengan tenang kembali berjalan seolah-olah dia tidak pernah melihat mobil itu.

Mobil itu perlahan mulai berjalan di belakang jeongyeon. Pengemudi bahkan membunyikan klakson berulang kali untuk menarik perhatiannya.

Mobil itu dasarnya adalah mobil mahal. Apalagi mobil itu muncul di saat jam orang-orang pulang bekerja. Jeongyeon dengan cepat menarik perhatian orang-orang dan bergosip tentangnya.

Jeongyeon mendengar gumaman dan tangan yang diam-diam menunjuk ke arahnya. Jadi dia menarik napas dalam-dalam dan berhenti berjalan.

Jeongyeon berharap mina tidak turun dari mobil mewah sehingga dia tidak banyak menarik perhatian orang-orang yang ada di sana.

Untungnya, suzy muncul di depannya dan mina hanya menurunkan jendela mobil sambil tersenyum padanya.

"Sayang, ayo makan bersama..."ajaknya dengan nada manja.

"Psiko!!!"jeongyeon terus mengutuk dan mengumpat.

"Aku sudah mengembalikan semua hadiah yang kau berikan padaku. Jadi, aku tidak berhutang apapun padamu lagi. Kau...kenapa kau masih mengikutiku seperti hantu?"kesal jeongyeon.

"Aku ingin mengundang pacarku untuk makan malam sebagai ucapan terima kasih ku..."mina mengedipkan mata kucingnya hingga membuat jeongyeon bergidik ngeri.

"Ada apa dengannya? Sejak kapan dia menjadi manja dan lembut seperti itu?" batin jeongyeon.

Jeongyeon menatap kosong untuk beberapa saat kemudain menemukan beberapa keanehan dengan wanita itu.

Crazy Girlfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang