"Jeongyeon! Jadi kau akan meninggalkanku di sini?"
"Apa?" Jeongyeon kembali bingung, tidak mengerti dengan jalan pikiran gadis itu.
"Kau seharusnya memohon dan membujukku untuk turun!" teriak Mina yang tidak bisa menerima kenyataan bahwa Jeongyeon meninggalkannya begitu saja.
"Tapi kau baru saja menyuruhku untuk meninggalkanmu sendiri...ku pikir..."
"Kau seharusnya gigih dan lebih berusaha lagi! Sialan!" sela Mina membuat Jeongyeon menatapnya dengan bingung.
"Ini benar-benar membuatku bingung!" balas Jeongyeon.
"Tidak ada yang perlu di bingungkan!"teriak Mina dengan ketus.
"Apa yang kau ingin aku lakukan?!"teriak Jeongyeon mengacak-acak rambutnya.
"Aku barus saja memberitahumu!" Mina balas berteriak, amarahnya berlipat ganda sekali lagi.
"Apa yang sebenarnya kau inginkan dariku?!" Jeongyeon berteriak lagi, mengubah seluruh adegan menjadi sebuah kekacauan.
Sial!
Dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Apa yang sebenarnya harus dia lakukan?
Sikap Mina benar-benar membingungkan, ditambah dengan situasi saat ini berhasil membuat Jeongyeon lebih bingung dari sebelumnya.
Bisakah dia lebih bingung dari semua ini?
Dia tidak tahu tapi dia berharap tidak lagi karena semua itu membuatnya sakit kepala.
Sirine tiba-tiba menarik perhatian pasangan itu dan semakin keras suara itu terdengar, maka semakin panik mereka berdua.
Menjadi jelas betapa seriusnya situasi yang mereka hadapi, terutama ketika polisi mengepung mereka seperti mereka terjebak dalam drama bunuh diri di kehidupan nyata.
"Apa-apan ini?" Jeongyeon terkesiap kaget.
Jeongyeon ternganga pada respon cepat dari polisi, tapi dia tidak suka bagaimana mereka mencoba untuk menjauhkannya dari tepi dan dari Mina.
"Tidak! Jangan sentuh aku!" Jeongyeon berteriak, melupakan semua sopan santun yang ia miliki di dunia ini.
Baginya sekarang, Mina yang paling penting dalam situasi saat ini.
"Ini semua hanya salah paham! Kami hanya bertengkar!"
"Nona, tolong turun dari sana..." Jeongyeon mendengar seorang polisi berkata kepada Mina yang nampak ketakutan pada perhatian yang tidak di inginkannya itu.
Jeongyeon segera berbalik kearah polisi itu dengan marah.
"Jangan menakut-nakuti dia seperti itu! Kami hanya bertengkar kecil!"
"Tuan, bolehkah saya tahu bagaimana hubunganmu dengannya?" polisi lain bertanya pada Jeongyeon.
"Apa? Ugh! Tolong, tinggalkan kami sendiri! Aku akan menangani ini!" Jeongyeon mendorong polisi itu pergi.
"Nona, tolong menjauh sekarang..." polisi lain berkata dari dekat.
"Jeongyeon...mereka membuatku takut!"
"Lihat kau membuatnya takut! Pergi!!!"teriak Jeongyeon pada polisi itu.
"Bolehkah aku tahu namamu dan hubunganmu...."
"Ya tuhan! Tolong, berhenti saja!!!" potong Jeongyeon yang merasa benar-benar kesal pada semua polisi itu.
"Jeongyeon..."
"Nona, kita bisa membicarakan ini. Bunuh diri bukanlah jawabannya..."
Jeongyeon bahkan tidak bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi. Dia bahkan tidak tahu mengapa dan bagaimana mereka masuk ke situasi gila ini dan sekarang dia terjebak di tengah kekacauan yang bahkan tidak bisa ia pikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girlfriend (Completed)
Fanfiction"Kau...kau pacarku sekarang!!!" "Sorry?" "You're my boyfriend now!!!"