Chapter 23

648 115 135
                                    

"Aku mencintamu, Yoo Jeongyeon..."ucap mina terdengar begitu tulus dengan tangan masih mengelus pipi jeongyeon.

Jeongyeon tidak menjawab, matanya masih fokus menatap mata Mina, mencoba mencari kebenaran di dalam sana.

Mina tersenyum dengan jemari tangannya sudah berada di pinggir bibir Jeongyeon.

Jeongyeon menghela napas, mulai kehilangan akal sehatnya. Dia bukannya mundur tapi semakin mendekatkan dirinya pada Mina.

"Wae?"senyum Mina melihat mata Jeongyeon tidak pernah berpaling darinya.

"Tidak..."lembut Jeongyeon menautkan hidungnya dengan Mina, mendekati bibirnya dengan perlahan.

Mina ikut mendekatkan wajahnya hingga bibir mereka saling bersentuhan. Perlahan dan perlahan bibir mereka saling melumat dengan desahan Mina.

Semakin lama semakin terasa panas hingga akhirnya Jeongyeon tiba-tiba mulai kehilangan kesadarannya dan jatuh lemas di atas tubuh Mina.

Mina tersenyum, mencoba menepuk-nepuk pipi Jeongyeon, memastikan apakah pria itu benar-benar sudah tertidur atau tidak.

"Akhirnya obatnya bekerja juga. Hitomi memang ahli dalam hal ini..." gumam Mina dan dengan perlahan menggeser tubuh Jeongyeon ke samping.

"Maafkan aku, sayang. Tapi aku harus melakukan ini. Siapa suruh kau selalu menolak untuk menikahiku..." Mina tersenyum sambil membelai pipi Jeongyeon dan menciumnya.

Mina mulai beranjak dari tempat tidur dan mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Dia mengatur semuanya sebelum akhirnya kembali mendekati Jeongyeon.

Tangannya dengan perlahan mulai melepaskan satu persatu kancing piyama Jeongyeon dan melemparnya kesembarangan arah.

Setelah merasa cukup, Mina pun mulai melepaskan bajunya sendiri hingga menyisakan bra dan celana dalamnya.

Dia memerhatikan setiap inchi tubuh Jeongyeon dengan senyum kemenangan memenuhi wajahnya.

Tidak ingin berlama-lama, Mina perlahan mulai naik ke atas tempat tidur di mana Jeongyeon berada dan memulai aksinya.
.
.
.
.
.
Jeongyeon pov

Ugh! Kepalaku sakit...

Aku berguling di tempat tidur menenggelamkan kepalaku di bawah bantal nan lembut.

Sialan! Apa yang terjadi dengan kepalaku!

Bantal ini terlalu lembut...dan berbau buah. Baunya enak....dan surgawi. Tapi serius, baunya benar-benar enak. Bahkan selimutnya juga terasa sangat bagus.

Apa eomma mengganti selimutku?

Kasurnya juga empuk dan tidak seperti biasanya.

Hmm...apakah itu kopi yang aku cium?

Bahkan suhu ruangannya terasa pas. Tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas.

Bagaimana bisa?

Aku kembali berguling di sekitar tempat tidur sampai...

Brukkkk

"Awww...." tubuhku akhirnya bertemu dengan lantai dan parahnya pantatku lebih dulu mendarat di sana.

Sial! Ini menyakitkan!

Ketika aku melepaskan diri dari seprai, mata kaburku dari tidur menjadi lebar ketika melihat ruangan yang berbeda dan itu benar-benar membingungkan ku.

Ya tuhan...ini bukan kamarku!

"Ah kau sudah bangun?"

Kepalaku langsung tersentak ke arah suara mengantuk yang datang dari pintu kamar mandi.

Crazy Girlfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang