| Part 3 | Terungkap

96.6K 8.4K 367
                                    

Hi! How's your day?

Jangan lupa vote dan komen ya. Belajar lah menghargai karya para penulis okey👌

|🌹HAPPY READING🌹|

°°°
"Mengapa takdir seolah tak pernah memihakku?"
-Keynara Zhivanna-

°°°

"Apa benar kamu hamil Nara?!"

Deg

Napas gadis itu tercekat, oksigen yang dihirupnya seakan terkikis habis. Hal yang baru saja dilontarkan ayahnya adalah hal yang benar-benar Nara ingin sembunyikan. Bahkan gadis itu sudah membeli obat penggugur kandungan. Tapi kenapa ayahnya sudah mengetahui hal itu? Kenapa takdir seolah tak pernah memihak Nara. Nara belum siap menghadapi kemurkaan sang Ayah yang lebih besar lagi.

"A-ayah, tidak, Nara-"

"Apa!? Mau mengelak kamu!"

Plak!

"Benar-benar tidak tahu diuntung! Pembawa sial! Bikin malu keluarga aja."

Gadis itu sampai terduduk di kasurnya akibat tamparan keras dari sang Ayah. Sepasang maniknya sudah berkaca-kaca. Salah satu tangan memegang pipi yang sudah ditampar berkali-kali oleh Liam. Rasanya panas dan kebas, tentunya sudah memerah. Sementara Diandra, sang Bunda masih terkejut dengan maksud suaminya.

Lagi-lagi Liam menunjukkan tepat di depan wajah Nara testpack yang ia temukan tadi.

"Katakan dengan jujur, benda sialan ini punya kamu, 'kan?!"

Flashback on

Setelah puas menghukum Nara di kamar mandi tadi, pria itu menghela napas kesal. Dia memilih duduk di sofa ruang tengah untuk menenangkan pikirannya sejenak. Namun, atensinya langsung tertuju pada Felly yang terlihat panik dengan salah satu tangan menjinjing tas sekolah Nara, dan tangan lainnya mengenggam benda kecil dengan erat.

"Ayah!" Felly menunjukkan benda di genggamannya, "li-lihat ini, Yah. Felly nemu ini di tasnya Nara," ungkapnya.

Diraihnya benda itu oleh Liam. Ia tatap lamat-lamat hingga sadar maksud dari dua garis yang terpampang pada benda tersebut.

"Apa benar ini punya Nara? Jangan bercanda, Felly," tanyanya tegas.

"Memangnya Felly kelihatan bercanda? Felly nemu di tasnya Nara, jadi pasti itu punya dia."

Napasnya tercekat, antara terkejut dan marah bercampur jadi satu. Wajah yang awalnya sedikit tenang berubah menjadi murka, bahkan lebih murka dari sebelumnya.

"Benar-benar anak tidak tahu diri!" desisnya pelan.

Flashback off

"Apa benar benda ini punya kamu? Apa kamu sedang mengandung?"

Nara tak menjawab, bibirnya kelu untuk mengakui bahwa tuduhan Liam memang benar. Atensi gadis itu tertuju pada Felly yang tersenyum puas. Nara benci itu. Dia benci saat orang lain menatapnya remeh, dia muak saat orang lain terlihat bahagia di atas penderitaannya, apalagi orang itu adalah saudara tirinya.

"Nara, jawab Ayah!"

Diandra mengelus lengan sang suami guna menenangkannya, lalu mengambil alih testpack tersebut dari Liam. Wanita itu pun ikut duduk di sebelah sang putri, menatapnya sendu. "Nara, jawab yang jujur ya, Nak. Apa benar benda ini punya kamu? Apa kamu memang sedang mengandung?" tanya Diandra lembut.

Silence Of Tears (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang