Part ini Genan ketemu Nara. I know kalian udah nggak sabar 😌
Song : You Are The Reason - Calum Scott
Lagunya cocok banget buat part ini✨
|🌹HAPPY READING🌹|
.
.Wanita hamil itu asik bersenandung seraya merapikan beberapa perlengkapan bayi yang baru dibelinya kemarin. Nara terlihat begitu bahagia tak sabar menantikan kehadiran sang buah hati. Sembari melakukan kegiatannya, sesekali ia berceloteh ria seolah mengajak berbicara pada anaknya.
"Nona, saya punya hadiah untuk Nona."
Fokus Nara teralih pada Emy yang menaruh segelas teh hangat. Nara mengernyit saat Emy menyerahkan satu box mini yang didesain sangat lucu.
Nara tersenyum tipis saat Emy mengkodenya untuk segera membukanya. Saat ia buka, matanya sontak berbinar kala melihat sepasang kaos kaki rajut yang tampak mungil dan menggemaskan. Dengan senyum bahagia dan mata berbinar Nara mengambilnya.
"Ini buatanmu sendiri?" tanyanya pada Emy.
"Iya, Nona. Saya yang merajutnya sendiri."
"Terima kasih, Emy. Ini gemes banget."
Emy mengangguk bahagia, "syukurlah kalau Nona suka. Kalau begitu saya akan melanjutkan pekerjaan saya dulu."
Nara mengangguk singkat lalu melanjutkan kegiatannya. Setelah selesai dia meregangkan tubuhnya yang cepat merasa lelah karena kehamilannya yang sudah memasuki usia 9 bulan. Wanita itu mengelus pelan perutnya seraya berbincang mengajak interaksi sang anak. Sesekali dia meringis ngilu lalu tertawa senang kala merasakan beberapa kali tendangan.
Ting tong!
Nara berjengit saat bel pintu berbunyi. Sebelum dia berdiri, Emy sudah lebih dulu datang dan membuka pintu. Nara mengernyit karena merasa Emy cukup lama berada di ambang pintu. Karena penasaran, ia pun bangkit dan menghampiri.
"Siapa, Emy?"
Emy seketika menoleh kaget pada Nara. "Eh, Nona. Sa-"
"Keynara ...."
Bola mata Nara membelak mendengar suara parau itu. Pintu apartemen yang tadi hanya terbuka sedikit kini terbuka lebih lebar hingga menampakkan sosok lelaki dengan tubuh kacau. Dari wajah lelah lelaki itu ada sorot kerinduan yang ditujukan pada Nara.
"Emy, tutup pintunya," pinta Nara lalu berbalik.
Belum sempat pintu itu ditutup, Genan sudah lebih dulu menahannya. Lalu tanpa aba-aba memeluk wanita yang pernah ia sakiti itu. Cowok itu menangis pilu saat memeluk tubuh wanita yang masih menjadi istrinya, apalagi saat memeluknya ia merasakan pergerakan dari perut Nara. Dia benar-benar tak menyangka bahwa anaknya masih hidup.
"Lepas!" berontak Nara. Dengan terpaksa Genan melepas pelukannya.
"Nara ... maaf. Maafin gue. Gue nyesel, gu-"
"Udah nggak guna permintaan maaf lo, Nan. Gue nggak butuh!" sela Nara dengan bibir bergetar.
Melihat keadaan hancur Genan membuat hatinya sakit, tapi melihat kedatangan Genan jauh membuatnya sakit hingga luka pada hatinya seolah kembali terbuka.
"Pergi dari hadapan gue!"
"Nggak!" Genan bersimpuh di kaki Nara dan menangis sesenggukan. "M-maaf ... maafin gue. Gue nyesel, Key. Gue nyesel .... Hiks gue nggak sanggup harus hidup dengan rasa penyesalan ini lebih lama lagi. Gue nggak sanggup. Hiks maafin gue .... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Silence Of Tears (TERBIT)
General Fiction📍SUDAH TERBIT! ❝Luka tidak memiliki suara, sebab airmata jatuh tanpa bicara.❞ Keynara Zhivanna, gadis dengan kepribadian jutek dan dingin. Namun, siapa sangka dibalik sikap cueknya dia banyak menyimpan luka. Takdir seolah tak memihaknya saat ia ha...