Hai lov!
Makasih sudah mampir. Jangan lupa ramein ya 🔥
80 komen for next🙏
|🌹HAPPY READING🌹|
.
."Kev, ada masalah apa lo sama Genan?" tanya Marcel saat Kevan hendak memakai helm, bersiap untuk balapan.
Tujuan Marcel untuk menanyakan hal itu adalah untuk mencegah terjadinya balapan malam ini, ia tak ingin perpecahan muncul di antara Zervanos dan Rathanox. Setidaknya sebagai wakil ketua dia harus bertindak.
Kevan tak menjawab, cowok itu fokus memakai helm dan mengaitkannya. Lantas bersiap menaiki motornya. Namun, lagi-lagi ia dicegah oleh wakil ketua Zervanos tersebut.
"Kalo ada masalah bicarain baik-baik! Gue nggak mau dua geng ini pecah karena masalah kalian berdua!" Marcel tersulut emosi.
Kevan menatap dingin sahabatnya itu. Melangkah menghampiri dan berdiri tepat di hadapannya. "Lo nggak perlu tahu masalahnya apa! Yang penting gue harus menang dalam balapan ini. Demi Zervanos. Demi kalian semua. Gue nggak boleh kalah. Ngerti lo!" sahut Kevan, mengingat ancaman Genan yang akan membantai Zervanos membuat cowok itu berambisi untuk menjadi pemenang kali ini.
Selepas mengatakan itu Kevan kembali melangkah menghampiri motornya. Lalu melajukannya ke arena balap yang sudah dipenuhi anggota geng Zervanos dan Rhatanox.
Di sana, Genan juga sudah siap dengan motor sportnya. Kevan menatap nyalang pada cowok itu di balik helm full-face nya.
Hari semakin larut, membuat suasana pada jalan yang sepi itu semakin mencekam dan menegangkan. Dua pemuda yang sudah siap menunggang kuda besi masing-masing saling memberikan tatapan tajam di balik helm full face-nya.
Brumm... Brum.. Brum..
Deru kendaraan mereka menggema, memenuhi setiap sisi jalanan sepi tersebut. Seorang wanita seksi berjalan ke tengah jalan dengan tangan memegang bendera hitam putih kotak-kotak sebagai penanda bahwa balapan akan segera dimulai. Selain itu sorak semangat dari masing-masing anggota geng juga menggema.
"One!"
"Two!"
"Three! GO!"
Dan setelah hitungan selesai serta bendera dihentakkan, kedua motor itu melaju membelah jalanan kota yang sepi. Saling menyalip ingin menjadi yang pertama.
Di posisi pertama Kevan yang memimpin. Melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Diikuti oleh Genan yang tertinggal di belakang. Namun, beberapa detik berikutnya Genan berhasil menyalip setelah sebelumnya menyenggol motor Kevan.
Kevan berdecih jengkel. Hampir saja ia kehilangan keseimbangan. Tak ingin kalah, cowok itu kembali melaju dengan kecepatan lebih tinggi. Takkan ia biarkan kembarannya menang dalam balapan ini. Dia yang harus menang! Kevan benci kekalahan!
"Lo nggak boleh menang! Sialan!" desisnya di balik helm, membuat suaranya teredam.
Dulu Kevan tak begitu serius tiap kali adu balap dengan Genan. Karena saat itu mereka hanya main-main untuk keseruan sekaligus sebagai salah satu kegiatan untuk mempererat persahabatan kedua geng mereka. Tapi kali ini tidak! Kevan sungguh berambisi untuk memenangkan balapan kali ini.
Kalau ia kalah maka hidupnya dan Zervanos yang akan dipertaruhkan. Kalau ia kalah, maka Kevan harus mengakui hal bejat yang ia lakukan pada Nara di depan keluarga, atau kalau tidak Zervanos yang akan kena imbasnya. Dan Kevan tak ingin sampai hal itu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silence Of Tears (TERBIT)
Fiction générale📍SUDAH TERBIT! ❝Luka tidak memiliki suara, sebab airmata jatuh tanpa bicara.❞ Keynara Zhivanna, gadis dengan kepribadian jutek dan dingin. Namun, siapa sangka dibalik sikap cueknya dia banyak menyimpan luka. Takdir seolah tak memihaknya saat ia ha...