EXTRA CHAP 2

32.5K 682 20
                                    

Assalamu'alaikum. Ga jawab dosa.

Halo prenn👋. Kalian udah pada order novel SOT belum nih?

Kalau belum aku bakal bikin kalian penasaran sama isi yang versi novel.

So kali ini aku mau spill lagi scene tambahan yang cuma ada di versi novel.

Selamat membaca...

***

Bel istirahat berdenting bersamaan dengan mata sayu Nara yang perlahan terbuka. Perempuan itu meringis seraya memegang pelipisnya yang berdenyut pening. Entah siapa yang menolongnya, mungkin kah murid baru tadi? Kalau benar Mauren, mungkin Nara harus berterima kasih padanya jika nanti bertemu.

Nara bangkit, kemudian mengatur napas sejenak sebelum melenggang pergi dari UKS dengan langkah lesu.

Tidak seperti sebelumnya, saat ia menyusuri koridor, mendadak ia mendapat tatapan rendah dari para murid. Entah karena apa, tapi perasaan Nara mendadak tak enak.

Nara berhenti sejenak, lalu merogoh ponselnya yang terus berdenting. Saat membukanya, matanya sontak membola saat mendapat banyak notifikasi berupa hujatan yang ditujukan padanya.

Kebanyakan notif itu muncul dari forum Cloumore atau biasa disingkat CM, yaitu sebuah forum sekolah yang dapat mengirim sesuatu secara anonim.

Jari Nara dengan bergetar menyetel video yang sudah ramai dengan banyak komentar hujatan. Napasnya semakin tercekat saat di dalam video itu menampakkan dirinya bersama Felly sewaktu di toilet tempo lalu.

Suara Felly yang menggelegar, terdengar jelas saat ia mengatakan bahwa Nara hamil. Video itu tidak begitu jelas karena diambil diam-diam dari balik pintu toilet, tapi wajah dan suara Nara tentu mudah dikenali oleh mereka.

"Murahan!"

"Jalang!"

"Sok suci! Dasar nggak tahu malu lo, bitch!"

"Cih, luarnya aja keliatan baik, tapi dalemnya busuk! Katanya murid teladan, kok hamil di luar nikah!"

"SAMPAH!"

Deg!

Sungguh jantung Nara berdegup kencang saat para murid yang melewati koridor melontarkan makian padanya. Nara memasukkan ponselnya dan berjalan melewati koridor dengan langkah terburu.

Cacian dan hinaan itu semakin memenuhi gendang telinganya hingga membuat tubuhnya bergetar gelisah dan berkeringat dingin.

Bruk!

"Awh!" Nara meringis saat seorang murid menjanggal kakinya hingga membuatnya tersungkur. Nara mendongak, menatap mereka yang menertawakannya dengan raut emosi. "Maksud lo apa?"

"Lo masih nggak ngerti? Nih, gue kasih paham!" Gadis yang merupakan kakak kelas itu mengambil satu tong sampah yang penuh, lalu dengan santai menumpahkannya pada tubuh Nara.

"Sekarang lo tuh cuma sampah di sini! Nggak tahu diri banget masih berani tunjukin muka sok polos lo itu, padahal sebenarnya lo tuh jalang!"

"Munafik banget lo jadi cewek!"

"Udah berapa kali lo dipake bahkan sampai hamil?"

Retak. Patah. Hancur.

"Kalian bilang gue sampah? Tapi, mulut lo semua lebih sampah!" Emosi yang sedari tadi Nara tahan kini meluap. Perempuan itu bangkit, lalu mendorong salah seorang murid yang juga menghinanya.

Merasa tak terima, gadis bernama Viola itu membalasnya dengan tamparan, meski ia agak jijik karena pipi Nara yang kotor.

Plakk!

Silence Of Tears (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang