SF 20

2.5K 130 4
                                    






"Saint."

Rose terkejut melihat Saint dan juga suaminya
dalam posisi intim dengan tubuh polos, ia sangat shock hingga rantang bekal yang ia bawa jatuh begitu saja.

Selama ini ia selalu berpikir positif atas kedekatan
keduanya. Pulang dan pergi bersama. Dulu Perth
beralasan, melakukan semua itu karena dia menganggap Saint sebagai anaknya.

"Mommy." Bersamaan dengan panggilan tersebut, air mata Rose jatuh tak tertahankan.

"Kau tega pada mommy, Saint!"

Saint mengkerut ketakutan, ia mencengkram kuat jas Perth supaya tetap menutupi tubuh polosnya meski tak sepenuhnya.

Perth yang melihat kemarahan di mata Rose,
mengambil celananya yang tergeletak di bawah dan
memakainya cepat untungnya tadi ia sempat memakai celana dalamnya, ia bahkan tidak perduli Rose melihat kondisinya.

"Mommy, maafkan Saint," lirih Saint.

"Maaf katamu!"

Rose menghampiri Saint dengan kemarahan yang jelas tercetak di wajahnya, selama ini ia berfikir anaknya tidak akan mengkhianatinya tapi nyatanya, sebaliknya.

"Jangan berani menyentuhnya Rose.!" tekan Perth,
pria itu sedikit mendorong tubuh Rose, beruntung ada sook Tharn dibelakang wanita itu, hingga dirinya tidak harus terjerebam ke lantai.

"Perth," panggil Rose, ia tidak menyangka perlakuan
kasar Perth untuknya.

"Kau tidak boleh kasar, Perth!"

Perth mengusap wajahnya kasar.

"Bawa dia pergi, Tharn."

Mengerti yang dimaksud Perth, Tharn melingkarkan
tangannya di pinggang Rose guna mencegah keberontakan Rose, menarik paksa wanita itu keluar dari ruangan Perth.

"Lepaskan! Aku harus memberi pelajaran pada pria
itu. Dia sudah merebut suamiku!"

"Dasar kau, jalang.!"

"Anak yang tidak tahu diri!"

Saint memandang anar kepergian Rose bersama Tharn sampai keduanya hilang dibalik pintu. Air matanya mengalir deras, tak tertahankan. Mommynya benar. la penggoda, ia jalang dan ia tidak tahu diri.

"Jangan menangis."

Perth yang masih bertelanjang dada, duduk di
samping Saint dan merengkuhnya dalam pelukannnya.

"Tak usah kau dengarkan. Kau tidak seperti itu." ucap Perth sembari mengelus surai Saint.

Saint melepas pelukan Perth lalu menghapus
air matanya.

"Tidak perlu menghiburku. Nyatanya Saint benar seperti itu." Saint tersenyum miris.

"Saint."

"Tidak ada wanita atau pria baik yang mau mau saja
berhubungan dengan suami orang lain. Apalagi itu suami mommy nya sendiri. Tidak ada Daddy. Tidak ada!" Emosi Saint, menurutnya Perth tidak mengerti dirinya sama sekali.

Saint menutup wajahnya dengan kedua telapak
tangannya. la menangis tersedu. Perth kembali membawa Saint kedalam pelukannya.

"Kau tidak salah Saint. Sejak awal daddy lah yang
membawamu masuk ke dalam lingkaran dosa ini. Daddy yang salah. Sudah saatnya Daddy memutus lingkaran tersebut."

"Aku takut."

Perth mendesah kasar.

"Tidak ada yang perlu kau takutkan. Daddy bersamamu."

"Mommy akan membenciku."

"Tidak. Rose akan mengerti."

Saint menyentak dekapan Perth dan menatap tajam
pria itu.

Step Father (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang