MENU 13

136 30 34
                                    

Please vote ⭐ and leave any comment
Supaya author semangat 😆
Happy Reading!


❁❁❁


Suasana sekolah dipenuhi keramaian sejak tadi pagi. Murid-murid terlihat begitu bersemangat memulai hari pertama acara festival ulang tahun sekolah yang sudah mereka tunggu sejak lama.

Senyum bahagia terukir di wajah hampir setiap orang.

Kecuali Hwang Hyunjin.

Entah sudah berapa hari wajahnya selalu ditekuk hingga kusut.

Pria itu kini tengah sibuk mencuri pandang ke arah Ryujin yang mendapat kunjungan dari orang yang tidak diharapkan Hyunjin.

Siapa lagi kalau bukan Choi Beomgyu?

Kedatangan pria itu sukses membuat Hyunjin menggerutu dalam hati hingga ia tak fokus membantu teman-teman sekelasnya menata kursi untuk pengunjung cafe mereka nanti.

Tepat pukul 10 pagi nanti, gerbang sekolah akan dibuka untuk umum. Meskipun yang boleh masuk hanya orang-orang yang menerima undangan khusus yang dibagikan secara terbatas oleh OSIS kepada setiap murid.

"Hyunjin, itu mejanya udah bersih banget sampai lo bisa ngaca. Ngapain di lap terus?" seru Felix yang rupanya sejak tadi memperhatikan gerak-gerik temannya itu.

Hyunjin berdecak. "Suka-suka gue"

Kemudian ia pergi menemui seorang gadis yang sejak tadi sibuk berkutat dengan lembaran kertas dan sebuah pulpen di tangannya.

"Kim Hyujin, gue udah bersih-bersih. Dan berhubung gue udah bantu bersih-bersih, gue gak mau-"

"Eits! Nggak ada yang nyuruh lo bersih-bersih kok. Lo fokus aja sama tugas yang gue kasih!" potong gadis itu cepat.

"Gue nggak mau ya jadi pajangan. Lagian memangnya lo yakin cafe kita bakal-"

"Eits! Nggak ada penolakan! Kerjakan aja sesuai perintah gue"

Kemudian gadis bernama Kim Hyunjin itu pergi begitu saja tanpa memperdulikan Hyunjin yang masih memasang wajah protesnya.

Ryujin yang rupanya sempat menyimak percakapan mereka berdua mendekati Hyunjin yang sontak terkejut saat menyadari gadis itu tiba-tiba ada di belakangnya.

"Hyunjin kenapa?" tanya Ryujin ketika pria itu akhirnya menyadari kehadirannya.

"H-hah? Apanya yang kenapa?"

"Tadi gue denger lo debat sama Hyunjin. Em- Kim Hyunjin maksudnya." kata Ryujin sembari memperjelas karena nama mereka yang hanya berbeda marga.

Hyunjin meletakkan salah satu tangannya di pinggang sementara tangannya yang lain menggaruk punggung kepalanya.

"O-oh! Itu si Kim ngasih gue tugas yang nggak jelas. Waktu pembagian tugas dulu dia bilang gue bagian promosi. Gue kira cuma keliling sambil pegang banner kecil. Lah ternyata gue disuruh jadi model buat foto."

Ryujin mengernyitkan dahinya. "Maksudnya jadi model?"

"Jadi kalau ada pelanggan yang belanjanya banyak dapat bonus foto bareng sama gue. Gila nggak tuh si Kim. Gue berasa dijual!" pria itu kini bertolak pinggang dengan kedua tangannya sembari menunjukkan ekspresi kesalnya.

Ryujin terdiam sesaat mencoba mencerna berbagai omelan yang keluar dari mulut Hyunjin.

"Oh, mungkin karena lo ganteng makanya dia kasih lo tugas kayak gitu. Biar dagangan cafe kita lebih laris."

SECRET RECIPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang