[HwangShin]
Shin Ryujin, murid akselerasi yang tak hanya pandai di bidang akademis, tetapi ia juga punya fisik yang kuat bahkan tak jarang mengalahkan murid laki-laki dalam pelajaran olahraga.
Namun di balik kekuatannya itu, Ryujin rupanya punya sk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Please vote ⭐ and leave any comment Supaya author semangat 😆 Happy Reading!
❁❁❁
Ryujin tak henti-hentinya menatap dirinya di depan cermin, berputar memandangi bagian belakang dress yang dikenakannya, berusaha meyakinkan diri bahwa ia terlihat cukup pantas untuk hadir di acara malam ini. Ia bukanlah gadis yang terlalu memikirkan penampilannya. Hanya saja, kali ini ia akan hadir ke pesta seseorang yang pernah disukai oleh Hyunjin.
Wajar jika ada sedikit rasa khawatir di hatinya. Meskipun pada awalnya ia begitu cuek dan terkesan menjalani hubungannya dengan santai, lama kelamaan ia akhirnya terjebak dengan rasa nyaman yang diciptakan pria itu.
“Aku gendutan ya? Dress nya jadi sempit.” Gumam Ryujin sembari melengkungkan ujung-ujung bibirnya ke bawah.
“Nak, ada Hyunjin di depan.”
Ryujin tersentak. Tidak menyadari bahwa ibunya sedang berdiri di depan pintu karena terlalu fokus menatap cermin.
“Kamu sih, fokus banget sama cermin. Hyunjin mau ke kamar sebentar katanya.”
“Hah? Ngapain? Aku udah siap kok ma, tinggal berangkat.”
Ibunya mengangkat bahu. “Mama panggilin ya?” Lalu wanita itu beranjak pergi sebelum Ryujin selesai merespon ucapannya.
Lantas, dalam keheningan, Ryujin kembali berkaca. Ia tidak pernah merasakan insecure sebesar ini dalam hidupnya, mengingat betapa cantik dan anggunnya Minju, sementara ia adalah kebalikannya.
“Ryu?” Hyunjin menyadarkan gadis itu dari lamunannya. Pria itu masuk ke kamar Ryujin sembari memegang hanger yang digantungi clothing cover berbahan kain non woven, membuat Riley bertanya-tanya untuk apa Hyunjin membawa pakaian lain jika saat ini pun ia telah mengenakan setelah jas rapi serba hitam.
“Mau ganti baju?” Tanya Ryujin dengan wajah polosnya.
Hyunjin mengangguk. “Iya, paling Cuma sebentar.”
“Oh, ya sudah, aku keluar du-”
Baru saja Ryujin melangkahkan kaki menuju ke arah pintu kamarnya, langkahnya terhenti kala Hyunjin menghadangnya, berdiri di hadapannya sembari menatap mata gadis itu lamat-lamat.
“Kenapa keluar?”
Ryujin mengerjapkan mata. “Karena mau ganti baju, kan?”
Hyunjin tersenyum. “Terus, buat apa keluar kamar?”
Ryujin masih berusaha mencerna tatapan pria itu, bertanya-tanya ke mana arah perkataannya. “Jadi, aku mesti di sini?” Pria itu mengangguk merespon pertanyaannya.
