MENU 16

127 26 9
                                    

Please vote ⭐ and leave any commentSupaya author semangat 😆Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Please vote ⭐ and leave any comment
Supaya author semangat 😆
Happy Reading!


❁❁❁



Sudah seminggu berlalu sejak liburan musim panas usai.

Ryujin duduk bertopang dagu sembari memandangi awan yang berbaris rapi di langit.

Sesekali perhatiannya dicuri oleh pemandangan beberapa ekor burung yang terbang mencari makan bersama.

Bahkan makhluk bersayap itu punya lebih banyak teman dibandingkan dirinya, begitu pikirnya.

Beberapa hari setelah masuk sekolah, ia beberapa kali tak sengaja mendengar pembicaraan beberapa murid yang berlibur bersama keluarganya, menginap di rumah teman dan begadang hingga pagi, serta berbagai macam kegiatan lainnya yang sebenarnya menimbulkan rasa yang asing di hati Ryujin.

Ia merasa iri.

Ryujin selama ini tidak pernah mempermasalahkan liburan sekolah yang selalu ia habiskan untuk membantu usaha ibunya, tetapi berhubung sekarang ibu Ryujin sudah memiliki pekerjaan tetap, gadis itu memilih untuk menghabiskan waktu liburan musim panasnya dengan bekerja sambilan sebagai kasir minimarket untuk menggantikan salah satu pegawai yang sedang cuti.

Beomgyu pergi ke Los Angeles untuk mengunjungi orang tuanya, meskipun sesekali ia masih menghubungi Ryujin lewat chat atau video call.

Lalu, Hyunjin?

Entahlah.

Bahkan sampai hari ini, pria itu belum menampakkan batang hidungnya.

Kabar mengenai kasus yang menimpa keluarga Hyunjin pun sudah tersebar di sekolah.

Banyak murid yang bersimpati pada pria itu, meskipun tak sedikit juga yang menggunakan berita ini sebagai bahan untuk merendahkan Hyunjin.

Pikiran Ryujin akhirnya memutar kembali memori pertemuan terakhirnya dengan Hyunjin beberapa minggu yang lalu.



❁❁❁



Pria berperawakan tinggi dengan pakaian serba hitam itu menatap lurus ke arah sebuah nisan berukirkan nama yang begitu asing baginya, namun mampu membuat kedua mata pria itu dibanjiri air mata.

Wajah Hyunjin merah dan hatinya dipenuhi rasa bersalah.

Saat terjadi kecelakaan yang menewaskan ibunya beberapa tahun yang lalu, rupanya kepala Hyunjin terbentur menghantam trotoar dan membuatnya hilang ingatan.

Dan entah bagaimana, Hyunjin akhirnya menyadari bahwa berbagai mimpi yang ia alami selama ini ---mengenai sosok anak laki-laki bersama ibunya--- adalah memori lama dari masa lalunya.

SECRET RECIPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang