Please vote ⭐ and leave any comment
Supaya author semangat 😆
Happy Reading!❁❁❁
Hari berlanjut dengan rutinitas yang masih sama. Bangun pagi, pergi ke kampus, menyelam di antara buku-buku, menarikan jari-jemari di atas keyboard, lalu mengangkat dagu dan menatap jam dinding di perpustakaan kala perut si pemilik tubuh sudah mulai merengek minta diisi.
"Oh, sudah jam satu." Gumam Ryujin.
Hari ini ia datang sendiri ke perpustakaan karena Hyunjin pergi membeli hadiah untuk Minju. Mereka lupa membeli hadiah mereka sendiri saat menemani Jaemin kemarin. Lantas, karena tahu Ryujin punya disiplin yang tinggi terhadap jadwal belajarnya, Hyunjin menawarkan untuk pergi membeli hadiah mereka sendiri, lalu akan menjemput Ryujin sesudahnya di kampus.
Ryujin menghela nafas panjang. "Nggak! Nggak! Nggak boleh mikirin hal yang nggak penting!" Gumam Ryujin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Ponsel Ryujin yang diletakkan di atas meja bergetar, menunjukkan pesan dari seseorang yang ia tunggu sejak tadi.
"Akhirnya" Gumam Ryujin seraya bangkit dari kursi, lalu merapikan buku-buku yang ia ambil dari rak, mematikan laptop, lalu beranjak meninggalkan perpustakaan.
Beberapa menit berjalan menuju parkiran, ia melihat Hyunjin yang baru keluar dari mobil.
"Loh, Ryu? Padahal aku mau ke sana." Kata Hyunjin dengan alis terangkat.
Ryujin menggeleng. "Aku lapar."
"Oh, ya udah. Mau makan dimana?"
"Kita beli makan terus dibawa ke Fluffeur ya? Ada data yang aku butuhin. Nanti makan di sana aja."
Hyunjin tersenyum, lalu mengusap-usap kepala Ryujin. "Kenapa buru-buru banget sih, Ryu? Pelan-pelan aja ngerjain skripsinya."
"Kamu udah ngumpulin proposal?" Tanya Ryujin, menatap pria itu serius.
Hyunjin mengangguk dengan lugunya. "Sudah"
"Nah, kan! Aku belum! Pokoknya aku mau ngumpulin besok pagi!"
Hyunjin terkekeh melihat Ryujin yang tiba-tiba bicara dengan nada merengek, wajahnya terlihat sebal. "Merasa tersaingi karena aku duluan selesai?"
"Ya, habisnya kamu minta aku santai, padahal kamu udah selesai ngerjain proposal."
"Ryu, masa SMA udah lewat, masih mau saingan?" Hyunjin masih terkekeh, lalu spontan mencubit kedua pipi Ryujin.
"Idih, apa sih!" Seru Ryujin seraya memundurkan langkah, melepaskan wajahnya dari tangan Hyunjin yang justru terlihat makin usil. "Ayo berangkat!"
"Iya, nyonya Hwa-"
"Idih, belum juga-" Ryujin tidak menyelesaikan kalimatnya. Tiba-tiba wajahnya bersemu merah, membuat tawa Hyunjin semakin menjadi-jadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET RECIPE
Fanfiction[HwangShin] Shin Ryujin, murid akselerasi yang tak hanya pandai di bidang akademis, tetapi ia juga punya fisik yang kuat bahkan tak jarang mengalahkan murid laki-laki dalam pelajaran olahraga. Namun di balik kekuatannya itu, Ryujin rupanya punya sk...