MENU 07

155 39 4
                                    

Please vote ⭐ and leave any commentSupaya author semangat 😆Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Please vote ⭐ and leave any comment
Supaya author semangat 😆
Happy Reading!

❁❁❁


Bau segar dari rumput dan tanah yang baru sehabis diguyur hujan masuk tanpa permisi melalui jendela kamar yang terbuka.

Seorang anak perempuan tengah menarikan jari jemarinya di atas kertas. Duduk dengan tenang di atas karpet tipis yang bersebelahan dengan ranjang seorang pria yang tengah terbaring sembari memandang keluar jendela.

Ia memalingkan wajah ke anaknya yang rupanya sejak tadi belum sadar bahwa ia sudah bangun dari tidurnya.

"Ryujin, lagi apa nak? "

Lantas sang anak terkejut. Pupil matanya membesar.
"Loh, papa udah bangun? "

Pria itu mengangguk dan tersenyum.
"Ryujin nggak mau main sama teman-teman? Papa kan sudah sehat. "
Ia mengelus rambut anaknya yang rupanya segera berbaring di sebelahnya saat sadar ayahnya sudah bangun.

Ryujin menggeleng. "Mau main sama papa."

Sang ayah memandangnya iba, sadar bahwa ia tidak bisa menemani anaknya sebagaimana ayah lainnya.

"Kalau papa ceritain sesuatu gimana? Mau dengar?"

Ryujin mengangguk antusias dengan mata yang berbinar.

"Ryujin tau kan papa nggak bisa masak. Goreng telur aja papa kaget kalau minyaknya meletus. " Kedua ayah dan anak itu pun tertawa. "Tapi papa punya resep rahasia yang enak loh. "

Ryujin mengangkat kedua alisnya. "Menu yang bisa papa masak ya pa? "

Ayah Ryujin meletakkan telunjuknya di dagu sambil memandangi langit-langit kamar itu. "Hmmm.. Bukan masakan tapi lebih tepatnya cookies. Dulu waktu papa masih kecil, neneknya papa sering buatin. Karna suka akhirnya papa minta ajarin. " kata pria itu kemudian kembali memandang anak perempuannya.

"Ryujin mau papa bagi resepnya?"

Ryujin kembali mengangguk antusias. "Mau! Mau! " Ia menjawab sembari bangun dan melompat ringan di atas kasur. Keduanya tertawa.

"Ryujin kan tahun depan mulai masuk sekolah. Sudah lancar baca tulis hitungnya? "

Ryujin mengangguk. "Sudah pa! "

"Coba tunjukin ke papa. Papa sebutin bahan-bahan dan takaran resep cookie spesialnya papa, Ryujin yang tulis ya. Coba ambil buku tulisnya nak. "

Ryujin melompat ringan dari atas kasur lalu mengambil notebook dengan cover berwarna jingga yang tadi ia corat-coret sembari menemani ayahnya tidur. Kemudian ia kembali ke atas kasur dan menelungkupkan tubuhnya.

Ayah Ryujin mengernyitkan dahinya, merasa asing dengan benda di tangan anaknya. "Sekarang Ryujin punya notebook ya? Dibelikan mama? "

Ryujin menatap ayahnya sesaat. "Waktu Ryujin di rumah sakit, ada yang buang ini pa, jadi Ryujin ambil. "

SECRET RECIPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang