MENU 10

148 37 4
                                    

Please vote ⭐ and leave any commentSupaya author semangat 😆Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Please vote ⭐ and leave any comment
Supaya author semangat 😆
Happy Reading!

❁❁❁


Ryujin terkagum-kagum memandangi bangunan megah tempat ia berada saat ini. Baru kali ini ia melihat rumah yang begitu mewah, karena lingkungan tempat tinggalnya biasa saja.

Dan, tentu saja jika dibandingkan dengan rumahnya sendiri, luasnya bahkan tidak sampai seperempat luas rumah ini.

Ryujin menahan diri. Berusaha agar tidak terlihat terlalu 'kampungan'.

Padahal dalam hatinya, ia sangat ingin memantul-mantulkan tubuhnya di atas sofa empuk berwarna coklat tua --- yang menurut Ryujin bisa jadi tempat tidur yang nyaman saking empuknya.

Saat ini gadis itu tengah duduk di ruang tamu sambil mengamati beberapa pelayan yang mondar-mandir.

Di tangannya sudah ada sedikit kudapan yang ia buat semalam , serta buah semangka yang ia beli saat tengah dalam perjalanan menuju ke rumah Hyunjin.

"Nona Shin. " sapa salah satu pelayan di rumah itu.

"I-iya? " Ryujin terkejut lalu langsung bangkit dari sofa.

"Tuan Hyunjin tidak bisa bangun dari tempat tidur karena pusing. Kata beliau, kalau nona mau boleh langsung ke kamar. Biar saya antar. " kata pelayan itu dengan ramah

Ryujin tersenyum sambil mengangguk.
"Oh iya. Mohon bantuannya. "

Pelayan itu berjalan lebih dulu sementara Ryujin mengikuti di belakangnya.

Rupanya perjalanan menuju kamar Hyunjin cukup berliku-liku hingga Ryujin berpikir jika ia keluar sendiri bisa saja ia tersesat.

Mereka akhirnya tiba di depan sebuah pintu berukuran besar berwarna coklat tua dengan beberapa ukiran yang indah di sisinya.

Pelayan itu menekan bel kamar Hyunjin.
Ya, bahkan kamar Hyunjin memiliki bel sendiri dengan tampilan yang sepertinya jauh lebih canggih dibandingkan dengan bel di pagar depan rumah Ryujin.

"Tuan Hyunjin, Nona Shin sudah ada disini. "
kata pelayan itu sambil mendekatkan mulutnya ke arah suatu benda di dekat bel yang sepertinya adalah microphone dan di sampingnya terdapat lampu berwarna merah.

Tidak ada jawaban. Tetapi selang beberapa detik kemudian, lampu tadi berubah warna menjadi hijau.

Pelayan itu membuka pintu dan Ryujin kembali dibuat terperangah saat ruangan dibalik pintu tadi terungkap.

Kamar Hyunjin bukan sekedar kamar biasa, melainkan lebih mirip apartemen.

Di dalamnya ada ruang tamu yang cukup besar lengkap dengan TV dan perabotan mewah lainnya.
Tidak jauh dari sana ada dapur dengan nuansa monochrome.
Dan lagi, di balik dinding kaca yang mengelilingi ruangan itu, terdapat sebuah kolam renang yang besar.

SECRET RECIPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang