Please vote ⭐ and leave any comment
Supaya author semangat 😆
Happy Reading!❁❁❁
Ryujin berlari dengan nafas terengah-engah, melewati lorong rumah sakit yang tengah dilalui sejumlah orang yang menatapnya kaget saat beberapa kali tubuh gadis itu hampir menabrak seseorang.
Sudah lama Ryujin tidak menginjakkan kakinya di tempat ini. Terakhir kali ia pergi ke rumah sakit adalah ketika ayahnya dinyatakan meninggal. Kini Ryujin kembali dihadapkan pada kondisi yang hampir sama.
Beberapa menit yang lalu, Chaeryeong mengirim pesan padanya, mengatakan bahwa ia tengah berada di rumah sakit karena Beomgyu tiba-tiba pingsan di tengah jam pelajaran. Ia pun mengatakan bahwa akhir-akhir ini kondisi Beomgyu terlihat memburuk.
Lantas, tanpa memperdulikan kelas yang masih berlangsung, Ryujin segera membereskan barang-barangnya, memasukkannya ke dalam tas, hingga membuat Hyunjin yang duduk di sebelahnya bertanya-tanya.
Pasca mendengar penjelasan Ryujin yang singkat dan terburu-buru, Hyunjin pun memutuskan menemaninya, membantunya memikirkan alasan yang tepat untuk kabur dari kelas, hingga mereka kini berlarian di lorong rumah sakit bersama.
Hyunjin berada beberapa meter di belakang Ryujin. Jika bukan karena situasi yang sedang kurang baik, mungkin saat ini Hyunjin kembali protes pada dirinya sendiri karena untuk yang kesekian kalinya kalah cepat dari Ryujin.
Ryujin berhenti di depan sebuah pintu dengan nomor ruangan 122. Pelan-pelan ia mendorong pintu tadi, takut jika mengejutkan penghuni di dalamnya. Ryujin melangkah mendekati kasur yang terletak tepat di sebelah jendela besar, dimana sebuah korden dengan warna hijau khas rumah sakit tengah menutupinya.
Belum sempat ia menyibak benda itu, sosok Chaeryeong muncul dari balik korden. "Oh, Ryujin!" serunya dengan senyum tulus, menunjukkan betapa senangnya ia melihat Ryujin datan ke sana.
Chaeryeong menyibak korden.
"Kita buka aja ya, Gyu. Kan kasur yang lain lagi kosong juga."Ryujin dan Beomgyu saling tatap, sebelum akhirnya Beomgyu menundukkan wajah, merasa dirinya tertangkap basah menyembunyikan sesuatu dari orang yang ia sebut sahabatnya. Ryujin mendekati Beomgyu, duduk di tepi kasur, lantas memeluknya tanpa ragu.
"Plis, jujur sama gue. Jangan ada yang ditutupin lagi." Ryujin sedikit terisak.
Pintu ruangan kembali terbuka. Hyunjin tiba di dalam ruangan setelah beberapa menit tertinggal karena tak sengaja menabrak seseorang, hingga ia harus berhenti sebentar untuk meminta maaf.
"Duduk kak!" kata Chaeryeong sambil mengarahkan tangannya ke sebuah kursi di dekat meja pasien. Sebelumnya ia duduk di sana, namun kini ia memilih untuk berdiri. Apalagi setelah melihat ekspresi Hyunjin setelah tiba di ruangan dan melihat Ryujin ---yang sekarang sudah jadi pacarnya--- tengah memeluk Beomgyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET RECIPE
Fanfiction[HwangShin] Shin Ryujin, murid akselerasi yang tak hanya pandai di bidang akademis, tetapi ia juga punya fisik yang kuat bahkan tak jarang mengalahkan murid laki-laki dalam pelajaran olahraga. Namun di balik kekuatannya itu, Ryujin rupanya punya sk...