MENU 19

134 26 6
                                    

Please vote ⭐ and leave any commentSupaya author semangat 😆Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Please vote ⭐ and leave any comment
Supaya author semangat 😆
Happy Reading!


❁❁❁


"Ryujin"

Tidak ada jawaban.

Gadis itu masih saja asik berkutat dengan buku di tangannya, sambil memasang wajah serius dengan mata yang terkunci ke satu arah.

"Shin Ryujin!" seru Hyunjin hingga ia mendapat teguran dari seorang pustakawan yang tengah berjaga.

Pustakawan itu menempelkan telunjuknya ke bibir, menatap Hyunjin tajam hingga pria itu tertunduk malu.

"Lo ngapain teriak? Udah tau lagi di perpustakaan." bisik Ryujin

Hyunjin menatap Ryujin sinis. "Salah lo sendiri kenapa budeg! Gue manggil gak dijawab." Ia berusaha memelankan suaranya meskipun tetap memberi penekanan pada kalimatnya.

"Lagian kenapa sih?"

"Sampai kapan belajarnya?"

"Sampai gue lulus ujian masuk universitas!"

Jawaban Ryujin sukses membuat Hyunjin jengkel. Ia menggaruk kepalanya kemudian menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi sembari menatap langit-langit perpustakaan.

Bulan Desember tinggal tiga bulan lagi, dan itu membuat Ryujin semakin menekan dirinya untuk terus belajar agar bisa lulus ujian dengan nilai yang sempurna.

Universitas yang diincar Ryujin rupanya merupakan universitas terbaik di sana. Tinggal di kota besar tentunya membuat persaingan untuk masuk ke universitas favorit semakin tinggi.

Ryujin perlu mempersiapkan diri agar bisa lulus dengan nilai terbaik agar mendapat rekomendasi dari sekolahnya sebagai mahasiswi yang akan menerima beasiswa untuk melanjutkan ke universitas yang ia pilih.

Ia tidak punya waktu untuk melonggarkan jadwal belajarnya. Bahkan untuk pertama kalinya, Ryujin menganggap Hyunjin sebagai saingannya.

Pun saat ini, Hyunjin yang katanya tidak suka belajar itu ikut mengendap di perpustakaan bersama Ryujin.

"Kalau lo gak betah di sini ya pergi aja kali." kata Ryujin saat menyadari gerak-gerik Hyunjin yang entah sudah beberapa kali menghela nafas panjang sambil meniup helaian rambut yang menempel di jidatnya.

"Lo belom ngiyain ajakan gue."

"Gue gak mau, Hyunjin. Gue mau fokus belajar. Lo aja yang pergi. Lagian gue nggak begitu akrab sama Jiwon." Sahut Ryujin dengan mata yang masih fokus ke arah halaman dari buku di tangannya.

Hyunjin berdecak. "Kita udah mau lulus, Ryujin. Kapan lagi lo ngumpul sama temen-temen sekelas lo? Lagian mampir ke acara ulang tahun makan waktu berapa jam sih?"

"Lo kok maksa sih?" Akhirnya Ryujin mengalihkan pandangannya ke arah Hyunjin. Menatap pria itu kesal karena membuatnya sulit berkonsentrasi.

"Lo kenapa keras kepala sih?" Respon Hyunjin.

SECRET RECIPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang