Bagian 23

2.3K 87 0
                                    

Bagian 23

Pagi pun tiba, Taehyung membuka matanya yang terasa begitu berat. Ia meregangkan otot tangannya lalu menoleh kesamping. Y/n masih tertidur.

Taehyung kemudian mendekatkan wajahnya dan menatap lekat wajah istrinya yang terlihat pucat, mungkin ia terlalu kasar tadi malam dan tidak menghiraukan racauan kecil istrinya.

Tangannya terulur, mengusap lembut dahi mulus Y/n dengan rambut yang sedikit berantakan. Tidak ada keinginan sedikitpun untuk meninggalkan wanita ini.

Y/n akhirnya terbangun saat merasakan tangan besar sedang mengusap kepalanya lembut.

Ia melihat Taehyung sedang menatapnya lekat, Y/n lalu memalingkan wajahnya kearah lain. ia sedikit kesal dengan sikap kasar Taehyung kemarin dan ia juga belum melupakan kejadian di rumah Jin

"masih marah padaku? Aku kan sudah minta maaf padamu berkali-kali kemarin" ucap Taehyung.

"kau ingin mendengarkan penjelasanku atau tidak? Jika tidak aku akan pergi sekarang dan aku akan langsung menyuruh ayahku membawa Minkyu kepadamu" ucap Taehyung pelan, ia sudah lelah jika harus berdebat lagi, ia juga mengerti hati seorang ibu dan tidak ingin egois. Meskipun pengorbanannya selama ini tidak diperhitungkan oleh Y/n, tapi setidaknya ia akan menyetujui apapun pilihan istrinya.

Y/n masih bungkam.

Taehyung masih menunggu gadis itu mengucapkan sesuatu.
"Mianhae..." ucapan itu terus keluar dari mulutnya.

Beberapa menit berlalu Y/n masih tidak mengucapkan sepatah katapun.

Taehyung pun menghela nafas berat, ia  perlahan bangun dan mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai kamar Y/n.

Y/n menggigit bibir bawahnya, ia sedikit melirik Taehyung yang sedang memakai celananya. Apa ia akan benar-benar pergi? Y/n tidak ingin Taehyungnya pergi.

Taehyung memakai kemejanya dan mengancingkan satu persatu kancing baju itu.

Tiba-tiba tangan mungil istrinya melingkar di pinggangnya, gerakan tangan Taehyung pun berhenti dan menatap tangan itu.
"hiks.. Jangan pergi oppa..." ucap wanita itu pelan.

Y/n memeluk punggung Taehyung erat, bahkan sangat erat.
"Mian, aku tidak memikirkan perasaanmu, mian aku tidak memikirkan semua pengorbanan yang kamu lakukan. Jangan pergi oppa" lirihnya serak.

Tenggorokan Taehyung terasa cekat, ia kemudian melepas pelukan Y/n dan berdiri dari duduknya.

"Oppa?" guman Y/n menatap punggung pria itu

Taehyung tiba-tiba melangkah keluar dari kamar Y/n.

Mata Y/n mulai berkaca-kaca, Taehyungnya pergi? Apa ia sudah terlambat. Ia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi nanti jika Taehyung tidak berada di sampingnya lagi.

"hiks...hiks..." tangis Y/n pun pecah, karena sikap egoisnya kini Taehyung benar-benar pergi meninggalkannya. Apa yang harus ia lakukan? Ia benar-benar menyesal sekarang.

~k

Disaat Y/n menunduk dalam dan masih menangis, sepasang tangan kekar pun langsung memeluknya hangat. Wanita itu sedikit kaget dan langsung melihat siapa yang memeluknya.

"Oppa..." seru Y/n membalas pelukan Taehyung dengan erat.

"kenapa kau masih menangis??" tanya pria itu.

"kupikir oppa benar-benar pergi" jawab Y/n masih terisak

Taehyung : "aku tidak pergi, bukankah kau sudah mencariku kemarin dirumah Jin, itu bearti kau memilihku untuk tetap bersamamu kan?"

LOVE MAZE (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang