"Yedam, bantu gue yuk."
Yedam yang tengah asik mengambil selfie, berhenti dan menatap Chaehyun.
"Ada bayarannya gak nih?"
Sontak, punggungnya langsung dipukul oleh Chaehyun.
"Dasar, temen kampret." sungut Chaehyun.
"Bantu dulu! Bayaran mulu otak lo."
"Ya kan, ada kerja ada harga!" protes Yedam. Sementara Chaehyun hanya memutar bola matanya malas.
Ia mengibaskan kedua tangannya didepan wajah Yedam. "Upah mah gampang, sekarang bantu gue aja dulu."
Wajah Yedam langsung berbinar cerah.
"Nah gitu dong."
Chaehyun mendengus dan mengangguk-anggukkan kepalanya dengan malas.
"Besok hari libur kan? Temenin gue nyari inspirasi ya, buat tema tugas ekskul." ucap Chaehyun. Mendengarnya, Yedam langsung mengacungkan ibu jarinya tanda setuju.
"Ngomong-ngomong, kemaren pas lo olahraga, pada kenapa sih?" tanya Yedam, ia terlihat penasaran dan meletakkan handphonenya dikursi kosong yang ada antara dirinya dan Chaehyun.
Mereka sedang ada dihalaman belakang rumah Yedam. Ada taman mini disana, dengan sebuah kolam ikan kecil yang banyak ikan cupangnya. Warna-warni pula, menambah kesan cantik yang begitu mempesona.
Chaehyun mengingatnya lalu tertawa geli. Ia kembali terbayang, wajah syok Jake ketika menyadari jika keduanya menjadi pusat perhatian para siswa dikelas mereka.
Rasanya, wajah itu begitu lucu dan imut. Membuat Chaehyun ingin tertawa terus setiap membayangkannya.
"Dih, gak waras lo?" tanya Yedam lagi. Kali ia menukikkan kedua alisnya, dengan tajam.
Chaehyun malah semakin geli dibuatnya. Ia lalu memukul bahu Yedam gemas."Lucu tau!" balasnya.
Yedam menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
"Apa sih yang lucu? Horor lu yang ada!" tukas sahabatnya itu.
Tapi gadis itu tak peduli. Ia malah menaikkan kedua kakinya pada kursi, menekuk lutut. Dagunya menopang disana, ia menggigit bibirnya dan menahan senyum.
"Nah kan, malah senyum-senyum sendiri."
Yedam menghela nafas. Ia kemudian kembali mengambil handphonenya dan memainkan benda pipih itu.
Baru saja lelaki itu akan membuka aplikasi Instagram, Chaehyun memanggil namanya membuat atensi Yedam teralihkan.
"Dam, Yedam. Lo kenal sama Jake gak sih?"
Chaehyun menatap Yedam dengan seksama, begitu juga Yedam.
"Kenal, Jake Shim kan?" tanya Yedam balik. Chaehyun pun mengangguk.
Chaehyun semakin menenggelamkan wajahnya. Ia kembali melontarkan pertanyaan.
"Orangnya kayak gimana?"
"Lah, mana gue tau Chae. Dia kan temen sekelas lo."
"Katanya tadi kenal!"
Yedam bingung. Ini dirinya yang salah memberi jawaban atau gadis disebelahnya yang kelewat polos?
"Ya, emang kenal. Dia kan anak sekolah kita. Anak KIR yang paling terkenal juga. Orangnya juga sepopuler gue." jelas Yedam.
"Aduuh! Yedam, bukan gitu maksud gue!" sahut Chaehyun gemas.
Yedam lagi-lagi menghela nafas. "Haa.. emangnya kenapa deh? Tanya-tanya mulu, kayak pak satpam."
Pemuda itu lantas meminum capuccino yang ia buat sendiri sebelum mereka ke tempat itu.
"Gak tau, gue kepo aja. Tiba-tiba gitu." Chaehyun menggaruk kepalanya pelan. Ia jadi bingung sendiri.
"Lo kebanyakan nonton Dora sih, makanya ketularan virus gobloknya."
Chaehyun langsung cemberut dan kembali memukul punggung Yedam. Kopi yang hendak pemuda itu minum pun berhamburan membuat siempunya panik.
"Woy! Woy! Woy! Panas njim!" serunya kesal.
Chaehyun tertawa senang. Puas mengerjai Yedam yang suka kebangetan kalau mengatakan fakta tentang dirinya.
"Btw, Dayeon sama Sunoo ya yang suka nonton Dora! Gue mah enggak!" bantah gadis itu.
Yedam berdecak dan membersihkan bekas cipratan kopi tadi dengan kanebo yang tersedia disana.
"Iya dah iya,"
"sama aja juga." gumamnya.
"Pulang dulu ah, dah mau maghrib. Dah Yedam." pamit Chaehyun seakan-akan tak terjadi apa-apa sebelumnya.
Ya memang enggak sih.
"Hmm," Yedam tak memperhatikannya dan hanya membalas dengan dehaman pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's so Hurt[✓]
Fanfiction❝Kalo boleh, gue mau bersikap egois aja rasanya. Asli, kayak gini terus juga sakit banget.❞ Update setiap hari minggu! Januari, 16, 2022