♪ e l e v e n ♬

94 23 0
                                    

"Gak gak lagi gue naik ni motor." gumam Chaehyun dengan wajah pucat.

Ia turun, dengan hati-hati namun kakinya malah terpeleset dan jatuh hingga terduduk dilantai.

Jake yang juga baru mau turun, terkejut mendapati gadis itu duduk dengan pandangan kosong.

"Lo kenapa Chae??" tanyanya panik.

Ia pun membantu Chaehyun berdiri, lalu membantunya untuk melepaskan helm.

"Gue bawanya terlalu ngebut ya?? Sorry-sorry, maksud gue tuh biar cepet nyampe. Suer deh, gak ada maksud apa-apa kok." ujar Jake merasa tak enak.

Chaehyun tersenyum. Ia mengangguk dan menepuk bahu Jake.

"Iya, paham kok gue." balas gadis itu dengan wajah menyedihkan.

Tanpa bicara apa-apa lagi, Chaehyun pun berbalik dan berjalan menuju ke halaman untuk menemui ibu panti yang tengah bermain bersama beberapa anak disana.

Jake menggaruk kepalanya bingung."Perasaan, gue bawanya gak ngebut-ngebut banget deh."

Padahal, Chaehyun bisa melihat parameternya, dimana tanda panah pada parameter itu menunjukkan angka yang sulit ia percaya.

Yah, jika saja itu bukan Jake, sudah Chaehyun tenggelamkan di Selat Sunda. Untung di Jakarta gak ada Selat, pikirnya.

Chaehyun membenarkan rambutnya yang agak berantakan. Ia bercermin sebentar sebelum mengacungkan jempol untuk dirinya sendiri.

"Oke, cantik!"

Lantas, gadis itu melangkah kembali mendekati ibu panti.

"Pagi ibuu," sapa gadis itu, lalu menyalami sang ibu.

Ibu panti yang mengingatnya tersenyum ramah dan menyambut Chaehyun dengan hangat. Disusul juga dengan kedatangan Jake.

Chaehyun pun menjelaskan niatnya, ia meminta izin pada ibu panti. Jake ikut menambahkan beberapa hal, membantu Chaehyun.

Dan nampaknya, ibu panti tak keberatan.

"Boleh kok nak Chaehyun, nak Jake. Nanti ibu siapin cemilannya ya." ujar ibu panti.

Namun Chaehyun langsung mencegahnya."Gak usah bu, jangan repot-repot," balas gadis itu.

Ibu panti tersenyum dan menggenggam tangan Chaehyun yang juga tengah menahan lengannya.

"Gak papa kok nak, gak enak toh, nugas tapi gak ada ganjel perut." ucap ibu panti sambil tertawa kecil.

Lalu wanita itu berlalu dari hadapan Jake dan Chaehyun.

"Jake,"

"Gak papa. Ibu emang suka gitu kok, nyaman-nyamanin aja." tukas Jake.

Ya, mau bagaimana lagi. Bu panti juga sepertinya peka dan banyak pengalaman tentang betapa tidak enaknya nugas tanpa camilan.






















































Kegiatan Chaehyun dipanti asuhan beberapa hari lalu berjalan dengan baik. Sekarang hari rabu di minggu pertama, masih ada satu minggu lagi untuk deadline tugasnya.

Tapi Chaehyun dan teman-teman kelompoknya bersyukur. Sangat, karena tugas mereka sudah selesai dengan baik tanpa ada kendala yang menyulitkan.

Sekarang, Chaehyun dan Yeeun tengah menyiapkan kertas makalah mereka. Sedangkan Bain dan Seongmin pergi mencuci  foto-foto yang sudah mereka ambil.

Sedari tadi, Yeeun terlihat sangat bersemangat dan antusias.

"Kamu kenapa Yeeun?" tanya Chaehyun sambil menyodorkan kertas pada gadis itu, sementara Yeeun yang bertugas merapikannya dengan klip kertas.

It's so Hurt[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang