♪ t w e n t y f o u r ♬

57 15 0
                                    

"CHAAAEEEEEEE!!!"

Chaehyun perlahan membuka matanya. Teriakan Yedam menggelegar dibalik pintu kamar yang ia tempati. Jujur saja, ia terbangun karena hal itu.

"TELINGA DAYEON BUDEG YAAA! TOLOONGG!!"

"SUNOO JUGAAAA!! BANG YEDAM BERISIK!!"

Dan, disusul dua teriakan lainnya membuat Chaehyun menghembuskan nafas pelan. Ia bangkit dari duduknya dan melangkah ke kamar mandi. Mau mengganti pakaian dan mencuci wajahnya.

"Mau ngapain?" tanya Chaehyun saat menemukan Yedam yang sedang mabar di sofa ruang keluarga bersama si kembar.

Yedam menoleh dan tersenyum lebar."Jalan-jalan hayuk!"













































































"Hmm, menurut lo buat Chaein bagusan yang merah apa yang biru?"

"Haa..."

"Chae, jawab dong nyong!"

Chaehyun menoleh dengan malas."Hmm." gumamnya singkat.

Yedam pun berdecak kesal.

"Bawa lo mah gak ada benernya. Bikin capek doang yang ada." sarkasnya membuat Chaehyun langsung menoyor kepala Yedam meski harus sedikit berjinjit."Ya elu ngapa ngajak gue, setan?!" balas Chaehyun sengit.

"Ya masa gue ajak Dayeon sih goblok?!?"

"Ya terus kenapa gak lo ajak di Chaeinnya aja dongo?!? Tanyain apa yang dia mau langsung!! Berat tau, bawa-bawa paper bag banyak begini!! Mana gue gak dibeliin lagi!!"

Chaehyun misuh dan marah-marah membuat Yedam terdiam lalu melirik sekitar. Ia pun melirik paper bag yang dibawa Chaehyun, matanya mendelik.

"Paper bag 3 biji, isinya kaen doang kok berat!" cibir Yedam dan mengambil alih paper bag itu. Ia tersenyum kecil setelah melihat isinya satu-persatu.

"Lo tau gak, Chae?" tanya Yedam, lalu menatap Chaehyun yang nampaknya kesal karena ucapan Yedam sebelumnya. Tapi gadis itu tetap menanggapi dengan sedikit sarkas.

"Ya kagaklah anjim, lo kan belum bilang!"

Baru kali ini, Chaehyun mode malaikat maut. Salah ngomong sedikit, bisa habis nyawa Yedam. Tapi, demi berusaha memperbaiki keadaan Yedam tetap mencoba sabar. Yedam kan anak pintar, anak baik.

"Kayaknya baru kali ini deh, gue ada komitmen." ujar Yedam tersenyum lagi. Ia membayangkan wajah manis Chaein. Gadis yang belakangan ini dekat dengannya.

Chaehyun mulanya tak peduli, tapi mengingat komitmen yang selama ini dipegang sahabatnya itu adalah menjadi buaya, maka kini Chaehyun sedikit tertarik.

"Komitmen apaan?" tanya Chaehyun.

"Komitmen buat pacaran, komitmen buat menjalin hubungan serius sama satu cewek doang. Baru kali ini Chae, baru kali ini." jawab Yedam dengan hati berbunga-bunga dan mata yang berbinar-binar.

Chaehyun perlahan menerbitkan senyum kecil.

"Bagus deh kalo lo mau tobat." ujarnya ikut senang.

Yedam mengangguk-angguk kuat."Iya! Doain gue ya, semoga kedepannya gue tetep suka dan makin sayang sama Chaein!"

"Hahahaha! Iya-iya, btw pajak jadian dong! Masa udah punya pacar gak mau ngasih traktiran. Gue juga bantuin milihin hadiah buat Chaein loh." kata Chaehyun, tersenyum miring.

Tiba-tiba wajah Yedam memias."Sayangnya, kita belum pacaran." jawabnya lirih.

Gadis yang berdiri didepannya itu mengernyitkan dahinya keheranan."Lah terus?"

"Ya gituu, kita deket-deket doang. Pacaran mah belum. Chaein masih sering dikejar-kejar mantannya. Gue gak enak kalo bikin dia terbebani kalo nyatain perasaan gue sekarang-sekarang." Yedam menjelaskan. Dari cara bicaranya, ia nampak begitu sedih.

"Sabar ya. Tapi kalo lo udah nyaman sama Chaein mah mending sekarang bilang aja soal perasaan lo. Kalo lama-kelamaan, malah tar ada lagi yang deketin si Chaein. Bintang sekolah itu loh." tukas Chaehyun memberi wejangan. Yedam tertawa pelan dan mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Yaudah, nanti gue coba!" sahut Yedam menggebu-gebu.

Chaehyun dengan bangga menepuk pundaknya dan merangkul bahu lebar Yedam. Keduanya kembali melanjutkan perburuan, tapi baru saja akan mengatakan sesuatu Chaehyun mendadak diam.

Mulutnya tertutup, sementara sepasang netranya menatap pada satu arah tak jauh dari mereka.

Bahu Chaehyun melemas. Rangkulannya pada Yedam juga terlepas membuat si empunya kebingungan. Bahkan Chaehyun langsung terlihat lesu disaat itu juga.

"Pren! Lo kenapa?!?" tanya Yedam panik.

Chaehyun menatapnya tanpa minat. Lalu kepalanya menggeleng pelan."Pulang aja, yuk."

"Kenapa---"

"Ituuuuu..."

Yedam pun menolehkan kepalanya pada arah yang ditunjuk oleh Chaehyun dengan telunjuknya. Matanya membola saat menyadari siapa yang Chaehyun maksud.

"Jake...? Sama siapa tuh?? Tumben jalannya sama cewek??"

Tiba-tiba ia keheranan. Biasanya, kalau tidak menemukan Jake dengan teman se-gengnya maka Yedam akan menemukan Jake dengan ibunya.

Ett jangan salah, Yedam tahu walau gak kenal dekat dengan keluarga Jake.

"Ga-Ga-Gaeul..." bisik Chaehyun gelagapan.

Hatinya sakit, sakit sekali. Padahal baru kemarin mereka bersama dan bersenang-senang. Tapi hari ini, kedua mata Chaehyun justru harus dihadapkan dengan pemandangan Jake dan Gaeul yang nampak asik bercanda tawa bersama.

Kenapa sih, tiap bertemu keduanya selalu saat mereka bercanda dengan mesra??

Chaehyun tuh cemburu!!!

It's so Hurt[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang