♪ n i n e ♬

110 25 0
                                    

"Jake!!" panggil Yedam, tak lupa melambaikan tangannya berkali-kali hingga Jake menyadari keberadaan mereka.

Chaehyun tiba-tiba parno. Terbayang dibenaknya, bagaimana Yedam yang dengan watadosnya memberitahukan apa yang terjadi sebelumnya pada Jake.

Gadis itu benar-benar panik. Dengan perlahan, ia mundur dan berdiri dibelakang tubuh tinggi Yedam.

"Eh, Yedam kan? Hehehe, gue suka lupaan orangnya njir." kekeh Jake begitu dirinya berada tepat di depan Yedam dan Chaehyun.

"Iya bro. Gue kagak salah juga kan?"

"Wkwk iya, gue Jake. Heum..? Hai Chae!" sapanya ketika menyadari keberadaan Chaehyun juga.

Chaehyun tersenyum kecil dan menyapa pemuda itu juga.

"Lo berdua lagi pada ngapain nih? Ngedate ya?" tanya Jake sembari tersenyum jahil.

"Hahahaha gue-"

"BUKANN!!"

Kedua laki-laki itu berjengit. Mereka sama-sama terkejut karena Chaehyun yang tiba-tiba saja berteriak.

"Lo ngapa sih Chae?!" tanya Yedam heran.

Namun Chaehyun hanya menggelengkan kepalanya. Dia pikir, tak akan malu jika membantah dengan respon seperti itu. Tapi ternyata tak seperti bayangannya.

Ketiganya malah jadi canggung.

"Euh, jadi lo berdua gak ngedate gitu ya?"

Mereka langsung menggelengkan kepala masing-masing.

"Gue gak mau sama modelan Chaehyun, orangnya gak jelas." tukas Yedam membuat Chaehyun mendengus.

"Siapa juga yang mau sama alligator rawa kek elu!" sengit Chaehyun.

Keduanya saling bertukar pandang dengan sengit. Ada sengatan listrik tak terlihat yang saling beradu kala keduanya saling mendelik satu sama lain.

Jake tertawa melihat mereka. Chaehyun dan Yedam benar-benar sepasang manusia yang memiliki chemistry tertentu yang menurutnya unik.

"Tiap hari liat kalian begini, kek nya berasa nonton film komedi ya, ahahaha." tawanya meluncur, membuat fokus Chaehyun teralihkan.

Ia mencuri-curi pandang, pada wajah tampan Jake yang terlihat sangat menikmati perdebatannya dengan Yedam tadi.

"Awas, mati tar lu kebanyakan ketawa." sahut Yedam sembari mendengus.

Chaehyun menoleh dan meninju bahu Yedam.

"Apa sih?!" cowok itu kembali sensi.

Tawa Jake pun semakin menjadi-jadi. Ia bahkan tak sengaja mengeluarkan air mata saking recehnya.

"Kakak Jek!" teriak seorang gadis kecil, disusul serombongan anak-anak lain yang kira-kira berusia 7 sampai 9 tahun.

Wajah mereka masih imut-imut.

"Wah, anak-anak elo Jake?" tanya Yedam.

Chaehyun tertegun. Ia semakin terkejut saat Jake menganggukkan kepalanya dengan antusias.

"Ini anak-anak panti yang gua asuh sih. Hehe," Ia memperhatikan anak-anak kecil yang kini mengelilinginya.

Tanpa sadar jika Chaehyun baru saja menghembuskan nafas pelan. Entah kenapa, lega rasanya kala tahu jika Jake tidak seperti dugaan kotornya.

"Suka begini tiap minggu?" tanya Yedam lagi. Tapi kali ini, bahunya lagi-lagi ditinju oleh Chaehyun.

"Kepo banget sih lo!" sungut gadis itu.

Yedam mendengus lalu menoyor kepalanya hingga topi baret yang dikenakan Chaehyun hampir saja jatuh.

"Yedam!!" gerutu Chaehyun.

"Wkwkwk,"

"Dasar bebek!"

"Tadi alligator, sekarang bebek, lo gak liat gue orang ganteng?"

Chaehyun mendengus. "Jake lebih ganteng tuh." ujarnya tanpa sadar.

Tapi sesaat kemudian, ia langsung menutup mulutnya.

Jake langsung tertawa canggung, sementara Yedam mengerutkan keningnya. Ia lalu mendatarkan wajahnya.

"Iye dah, serah."

"Ehm, gue balik ya? Anak-anak udah waktunya makan siang nih." tiba-tiba saja, Jake berpamitan pada keduanya.

"Bentar!" seru Chaehyun. Atensi tertuju padanya, dan ini membuat gadis itu gugup.

"Eh anu, panti-nya..deket gak?"

Yedam kembali mengerutkan keningnya.

"Mau ngapain lo?" tanyanya bingung.

Chaehyun tersenyum kecil, ada sebuah ide dalam benaknya.

"Gue mau main!"












































Chaehyun dan Yedam berakhir ditempat itu. Sebuah panti asuhan sederhana, dengan banyak anak-anak didalamnya.

Sesekali Chaehyun mengambil potret disana. Mulai dari bangunan panti, anak-anak yang sedang makan siang, ibu panti yang dengan ramah menyambut mereka dan Jake.

Iya, Jake.

Akhirnya, Chaehyun punya keberanian untuk meminta Jake menjadi objek fotonya.

Sekarang, ia tengah melihat hasil fotonya satu persatu. Yedam? Dia sudah berbaur dengan anak-anak disana.

Yedam yang suka bernyanyi, sukarela menyumbang berbagai macam lagu dengan suara emasnya untuk menemani makan siang anak-anak itu.

"Chae,"

"Hmm,?" Chaehyun yang tengah fokus, menoleh dan terkejut saat sadar jika yang barusan memanggilnya bukanlah Yedam. Melainkan Jake.

"Mana, fotonya gue mau liat?" pinta Jake antusias.

Ia benar-benar penasaran dengan foto yang diambil Chaehyun. Kelihatannya, gadis itu sangat berbakat karena sedari tadi Yedam tak henti-hentinya menceritakan tentang Chaehyun dan hobinya yang satu ini.

"Woah," Jake terkagum-kagum hingga menganga.

Tak ia sangka jika hasil foto Chaehyun yang akan sejernih dan se-aesthetik ini. Padahal, ia sempat berpikir jika mungkin Chaehyun tak sesempurna itu.

Namun kini, pemikiran Jake terbantahkan.

Hmm, jadi insecure.

Tangannya menekan tombol lain yang membuat foto bergulir, ada banyak yang ia lihat. Foto-foto itu benar-benar cantik.

"Keren banget lo." puji Jake merasa luar biasa.

Chaehyun pun tersenyum manis. "Makasih." balasnya malu-malu.

"Jadi, ini buat tugas ya, katanya?" tanya Jake namun matanya tak berpaling dari kamera milik Chaehyun itu.

Gadis itu pun langsung membalas.

"Iya. Gue lagi nyari tema yang bagus nih, buat dijadiin objek fotonya." jawabnya.

"Kira-kira lo ada ide gak?" tanya Chaehyun. Jake pun terdiam. Kali ini, ia melirik gadis disebelahnya lalu tempat disekitarnya.

"Hmm, apa ya? Anak-anak? Mereka selalu punya cara sederhana yang bisa bikin mereka ketawa sampe lupa dunia. Gue pikir itu unik dan menarik. Gimana?" tanya pemuda itu.

Chaehyun pun memikirkannya. Ia tersenyum cerah. Itu benar! Ini akan membantunya.

"Bagus deh, kayaknya bisa." lalu Chaehyun mengambil kembali kameranya.

"Btw, gue butuh bantuan lo." tukas gadis itu agak ragu.

Jake pun tersenyum kecil dan mengangguk.

"Kalo bisa gue bantu, pasti gue bantu kok."

Senyum Chaehyun semakin mengembang mendengarnya.

Jake memang sangat baik.

It's so Hurt[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang