♪ f o u r t e e n ♬

79 18 0
                                    

"Yeseo, jangan diambil bukunya! Dayeon lagi bikin Jerapah!"

"Seo mau pinjem doang, Baek. Hi-hiks.."

"Hih! Baek, Yeseonya jangan di nangisin dong!"

"Hiks..h-hiks~"

"Hiihh! Hiyyih bilangin nih sama abang Hiyyih, Yeseonya dinangisin!"

Chaehyun menghela nafas bosan. Ia melirik anak-anak yang kini sibuk bertengkar itu dengan malas. Lalu gadis itu kembali membuka handphonenya. Ia duduk disofa sambil menopang dagu.

Hari ini, teman-teman Dayeon dan Sunoo datang untuk bermain.

Tapi bukannya bermain, mereka malah sibuk bertengkar. Terutama gadis kecil berbadan bongsor bernama Bahiyyih juga bocah laki-laki yang juga sama bongsornya, Baekseung namanya.

Sedari tadi, ada saja yang keduanya ributkan.

Dayeon dan Sunoo yang biasanya paling berisik saja kalah.

"Yeseo, jangan nangis dong. Cup cup cup." Chaehyun kembali melirik bocah-bocah itu.

Bocah berwajah oriental, berambut cokelat kini tengah mengusapi puncak kepala Yeseo.

"Nanti kak Taehyun marah, kita yang dimarahin." kini, bocah itu malah ikutan berkaca-kaca karena melihat tangis Yeseo yang tak reda jua.

Chaehyun akhirnya bangkit dari duduknya dan menghampiri anak-anak itu. Ia duduk diantara Dayeon dan seorang anak perempuan yang hanya diam sambil melihat sekelilingnya dengan wajah polos.

"Kalian jangan berantem," ujar Chaehyun lembut. Ia langsung melerai Baekseung dan Bahiyyih sebelum ada yang menangis.

"Kamu Yeseo kan? Kenapa nangis?" tanya Chaehyun sambil menarik tangan mungil Yeseo, lalu membantunya untuk duduk dipangkuan perempuan itu.

Yeseo sesenggukan kecil sembari mengarahkan telunjuknya pada Baekseung.

"Baekseung salah apa??" tanya bocah itu sambil mengerucutkan bibirnya yang mungil.

Chaehyun menghela nafas."Kan Baekseung udah gede, jangan nakal dong." ujar Chaehyun sambil menepuki punggung Yeseo pelan.

"Yeay! Gambar Dayeon udah jadi!"

Sunoo mengintip dan mencebik.

"Dayeon curang!!"

Sepasang kembar itu saling menatap sekarang. Terlihat tak suka satu sama lain.

"Wah, gambar Dayeon bagus banget!" puji anak perempuan yang ada di samping Chaehyun. Gadis kecil itu terlihat berbinar-binar menatap gambaran adik perempuan Chaehyun

Padahal menurut Chaehyun, gambar Dayeon mengerikan.

"Pensil Hiyyih diambil Baekseung! Hiyyih gak bisa nge-ge-gambar kayak yang lain!" seru Bahiyyih kesal. Ia bahkan terdengar kesulitan bicara karena emosinya.

Baekseung nampak ikut kesal karena disalahkan."Kok Baekseung terus sih?!"

"Huhu, jangan berantem lagi dong~"

Bocah yang sebelumnya mencoba menghibur Yeseo, kini menangis melihat pertengkaran teman-temannya. Dayeon dan Sunoo yang cekcok perkara siapa yang seharusnya selesai menggambar lebih dulu, juga Bahiyyih dan Baekseung yang tidak ada yang mau mengalah.

Chaehyun pusing jadinya.

Perempuan itu menghela nafas dan menggendong Yeseo, lalu menyuruh anak-anak yang hanya diam saja untuk mengikutinya.

Chaehyun berjalan ke dapur, dengan dua bocah yang mengekorinya.

Si bocah laki-laki berambut cokelat itu, dan satu lagi anak perempuan yang sedari tadi hanya diam saja.

"Yeseo kelas berapa?" tanya Chaehyun lembut.

Yeseo yang tengah mengusapi matanya, kemudian mengangkat jari tangannya membentuk angka 4.

Wah, kecil-kecil sudah masuk kelas 4 ya.

Chaehyun pun tersenyum manis."Yeseo suka susu cokelat gak? Atau kue cokelat?" tanya perempuan itu lagi.

Mata mungil Yeseo nampak berbinar. Ia mengangguk-angguk antusias. Tak hanya Yeseo, dua anak yang mengikuti Chaehyun juga jadi antusias sendiri.

"Dacheong juga suka!!" seru anak perempuan yang ikut bersamanya. Chaehyun pun pura-pura terkejut.

"Oh ya??"

Padahal, ia tahu tentu anak-anak ini pasti menyukainya. Susu cokelat itu, siapa sih yang tidak suka. Bahkan Chaehyun masih suka beli kemasan kotaknya jika mau berangkat atau pulang sekolah.

"Eummhh," sementara satu-satunya anak laki-laki disana terlihat bimbang.

"Ta-Taki juga suka, susu cokelat." gumam bocah yang mengaku bernama Taki itu.

Chaehyun pun tersenyum kecil."Kalo gitu, kakak buatin susu cokelat buat kalian ya?" ujar gadis itu lalu menurunkan Yeseo. Yeseo dan dua anak lainnya mengangguk dengan antusias.

"Kakak cantik, kakak cantik!"

Chaehyun pun menoleh mendengar panggilan suara yang tak asing dari belakangnya. Saat berbalik, rupanya, ada empat bocah yang tengah mengintip di pintu dapur dengan pandangan penuh kecanggungan.

"Baekseung--eh, kita juga mau susu cokelat."

Dayeon, Sunoo dan Bahiyyih pun kompak menganggukkan kepala mereka. Mata mereka terlihat berbinar, memelas sekali.

Sedangkan Chaehyun cuma terkekeh geli.

Ya, mana tega dia membiarkan empat anak bengal itu hanya melihat sambil mengiri.

"Yaudah, sini." suruh Chaehyun yang langsung disambut heboh oleh mereka.

Chaehyun segera menyiapkan susu kaleng yang biasa di stok mamanya. Ia pun menyiapkan delapan buah gelas, tujuh untuk anak-anak dan satu untuk dirinya.

"Kakaknya Sunu baik ya!" celetuk anak perempuan yang belum Chaehyun ketahui namanya. Namun, Chaehyun berpura-pura tak dengar dan sibuk sambil tersenyum kecil.

Ketika melirik kedua adiknya, Chaehyun hampir menyemburkan tawa saat melihat wajah bangga dan sombong mereka.

Aduh anak-anak ini, ada-ada saja. Batinnya.

It's so Hurt[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang