"MAMAH, KERAN DI KAMAR CHAE RUSAAAKK!!"
Yujin menggelengkan kepalanya. Terakhir kali keran dikamar Chaehyun rusak, itu terjadi ketika putri sulungnya itu berada di kelas 1 SMP.
Kala itu, Chaehyun sedang senang-senangnya berlatih Taekwondo. Dan yang jadi sasarannya sebelum bersekolah adalah kamar mandi hingga tak sengaja menendang keran tersebut sampai patah.
Entah, apa lagi yang sekarang dilakukan anaknya itu.
Kalau soal Taekwondo? Oh Yujin sudah memintanya berhenti dan Chaehyun lebih memilih terjun ke dunia photografi setelahnya.
Yujin pun berlari, menaiki tangga dan langsung memasuki kamar Chaehyun yang seperti biasanya tidak kunci.
"Kak, lain kali kamar kalo tidur dikunci dong." ujarnya mengingatkan.
Chaehyun mengangguk-angguk,"Iya Mah, semalem Chae lupa." ia menyengir.
Perempuan paruh baya itu hanya menggelengkan kepalanya pelan. Setiap hari juga lupa terus, batinnya.
Mereka berdua pun memasuki kamar mandi yang ada dikamar Chaehyun. Yujin mengecek keran disana.
Aman, tidak patah ataupun rusak.
"Ini, apanya yang rusak kak?" tanya Yujin heran.
"Air nya gak mau keluar Mah. Marah kali, semalem Chae gak gosok gigi dikamar mandi ini."
Yujin menoleh dengan menukikkan alisnya pada si sulung. Yang ditatap cengengesan.
"Tumben ngelucu." Yujin menghela nafas. Ia merogoh saku celana panjangnya, dan mengeluarkan ponsel dari sana. Terlebih dulu ia menekan salah satu nomor dikontak telepon untuk menghubungi seseorang.
"Halo,"
"Halo, kenapa Jin?"
"Keran rumah rusak bang, kayaknya ada yang nyumbat deh. Tapi herannya ini, yang dikamar Chaehyun doang yang gak mau keluar air nya."
"Oh, gampang itu mah. Tar Abang benerin. Tapi nanti ya, siang. Sekarang mah ada kerjaan."
"Hmm, iya. Yaudah, Yujin tunggu nanti siang ya bang."
"Iyaaaa, adekku!"
Tut-!
Telepon ditutup. Yujin berbalik pada Chaehyun yang sudah membawa handuk dibahunya. Rambutnya berantakan karena baru bangun tidur, yang dipakainya juga lusuh.
"Kek tukang becak kamu." celetuk Yujin, bergurau.
Chaehyun cemberut, dan berjalan mendekati cermin besar yang ada dikamarnya."Mana ada! Chaehyun cakep ginii!" sahutnya dengan nada merajuk.
"Btw, tadi Mamah nelpon siapa?"
"Om kamu, siapa lagi?"
"Oh...ini....Chae, mandinya dimana nih?"
Yujin pun berjalan ke jendela dan menyibakkan gordennya. Sinar matahari langsung menyorot ke dalam kamar Chaehyun yang masih terang benderang.
"Kamar mandi Sunoo-Dayeon aja. Udah gak usah mandi. Katanya cakep." titahnya sembari sedikit meledek.
Chaehyun tertawa dan mengangguk paham. Gadis itu segera keluar kamar dan berlari ke kamar mandi rumah. Sebenarnya, Dayeon dan Sunoo tidak memiliki kamar mandi di kamar mereka.
Dan karena kedua bocah itu berkukuh teguh ingin dibuatkan kamar mandi pribadi seperti Chaehyun, akhirnya Yujin pun menamai kamar mandi rumah sebagai kamar mandi keduanya. Masalah beres.
"YEAAYY GAK USAH MANDIII!!" seru Chaehyun.
Yujin tertawa pelan mendengarnya. Lalu kembali membereskan kamar yang pemiliknya sudah pergi itu.
"Dayeon, Dayeon! Pasta gigi Sunoo enak loh! Rasa minti!"
"Enakan punya Dayeon, No. Nih, rasa anggur!"
"Pasta gigi Dayeon gak ada bonekanya!"
"Pasta gigi Sunoo, gak ada warnanya!"
Sunoo memutar otaknya, memikirkan kata apa yang bisa membalas kakak kembarnya itu dan memojokkannya hingga kalah. Setiap hari, tidak ada hari tanpa bertengkar sepertinya untuk mereka.
Tapi otak Sunoo stuck disitu.
"Emh-emmhh..." dia masih berpikir.
Sedangkan Dayeon, sambil menyikat giginya dan menatap pantulan dicermin tersenyum menang.
"Eumhh....sikat gigi Sunoo, ada mobilannya!!" seru Sunoo, menunjukkan sebuah mobil-mobilan kecil hasil hadiah dari pasta gigi kod*mo.
Dayeon tertawa pelan, namun terdengar mengejek dan mengeluarkan mainan putri tanpa kaki dan hanya ditutupi gaun berbahan karet yang ia dapat dari merek pasta gigi serupa.
"Ihhh! DAYEONNN!!" rengek Sunoo.
Lalu Dayeon tertawa terbahak-bahak melihat bocah berumur sebelas tahun itu duduk dilantai sambil menendang-nendang angin dan berekspresi siap menangis.
"Eh?? Sunoo kenapa??" Chaehyun masuk dan terkejut mendapati si bungsu berperilaku seperti itu.
Dayeon masih tertawa saat membalas."Biasa kak, kalah ngomong sama Dayeon." gadis kecil itu melompat dari kursi kecil yang digunakannya untuk berdiri didepan cermin tadi.
Dia tertawa sambil memeletkan lidah pada Sunoo yang sudah tenang karena ada Chaehyun. Tapi setelah melihat Dayeon melakukan itu, Sunoo kembali histeris.
Kali ini nangis sungguhan.
"Aduh, kalian tuh!!" seru Chaehyun frustasi. Diiringi oleh tangis Sunoo dan tawa Dayeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's so Hurt[✓]
Fanfiction❝Kalo boleh, gue mau bersikap egois aja rasanya. Asli, kayak gini terus juga sakit banget.❞ Update setiap hari minggu! Januari, 16, 2022