♪ t h i r t y o n e ♬

56 13 0
                                    

"Lo kayak hobi banget bikin orang overthinking."

Taehyun tertawa lagi."Suka aja, apalagi si Gaeul. Mukanya kalo udah heran beuh, nista banget. Cocok gue jadiin stiker WhatsApp."

Chaehyun mendengus mendengar jawaban Taehyun yang watados.

"Ngomong-ngomong, maksud omongan lo apa sih?" tanya Chaehyun penasaran. Taehyun pun menoleh padanya.

"Kasih gue alasan, kenapa gue harus nyeritain kisah Jake ke elo." tukasnya.

Chaehyun diam sambil menggaruk pelipisnya. Alasan seperti apa?

"Maksudnya?"

"Ya, cukup kasih tau gue. Kenapa ini penting buat lo?"

"Gue masih gak paham."

Taehyun tersenyum simpul.

"Kenapa lo pengen tau sesuatu tentang Jake? Lo cuma kepo...atau ada alasan lain?" tanyanya kemudian.

Chaehyun kembali bergeming. Ia sudah mengerti maksud Taehyun tapi Chaehyun tidak tahu bagaimana harus mengatakan alasannya.

Ia takut ketahuan, Chaehyun tak percaya diri jika rahasianya ketahuan oleh orang lain. Apalagi itu adalah orang yang belum kenal lama dengannya.

"Gak usah khawatir omongan lo bocor, gue bukan Soeun yang suka ngebeberin rahasia orang." ujar Taehyun, memahami kegelisahan Chaehyun.

"Jadi...gue boleh ngomong ini ke elo gitu?" tanya Chaehyun memastikan. Dan Taehyun mengangguk sebagai jawabannya.

Chaehyun pun menundukkan kepalanya dan memilin ujung baju yang ia kenakan.

"Gue pikir, gue suka sama Jake."

Taehyun tertawa pelan. Ia sudah menduga hal ini.

Gerak-geriknya ketahuan banget, untung Jake orangnya gak peka

"Ya bilang dong." kekeh Taehyun. Tapi direspon gelengan kepala oleh Chaehyun."Gue gak berani, gue gak mau ditolak."

"Hahahaha! Pemikiran lo egois anjir!" pekik Taehyun sambil tertawa lepas.

Chaehyun langsung meralat kata-katanya."Bukan gak mau ditolak gitu, maksud gue tuh, gue takut ditolak!" Chaehyun berusaha memperbaiki ucapannya.

Tapi Taehyun tetap tertawa melihat itu. Ia menghela nafas pelan setelahnya. Lalu menumpukkan kedua tangannya ke belakang. Pemuda itu menatap lurus pada sang adik yang tertawa senang bersama adik-adiknya Chaehyun.

"Karena lo udah jujur, gue juga bakalan jujur soal Jake." ia menunjukkan raut wajah serius.

"Bukan kisah yang aneh-aneh sih. Cuma ya, orang seasik Jake itu kadang gak bener-bener bahagia di realita."

Taehyun menatap angkasa. Pandangannya menerawang jauh melampaui langit biru yang menghampar luas diatas sana.

"Jake dulu dikucilin sama anak-anak seusianya, keluarga besar papah Jake gak pernah nganggap dia atau pun ibunya sebagai bagian dari mereka. Parahnya lagi, papah Jake dipaksa buat nikah lagi beberapa bulan lalu. Papahnya jadi jarang pulang semenjak itu."

"Jake kesepian. Mamahnya lebih banyak ngabisin waktu dirumah sakit dari pada di rumah mereka."

Taehyun menoleh pada Chaehyun yang kini termenung.

"Kayak novel amjir..." gumam cewek itu. Taehyun kembali tertawa.

"Emangnya kehidupan lo enggak??" tandasnya.

Chaehyun kelabakan mendengarnya. Walau mau menyangkal, rasanya agak sedikit sulit karena ini memang dunia oren.

"Tapi, sekarang enggak lagi kan?" tanya Chaehyun tiba-tiba. Taehyun yang sadar pun berdecak."Nah justru itu, anjir! Bokapnya baru aja nikah lagi beberapa bulan lalu, sekarang emak tirinya lagi hamil. Gitu yang gue tau."

"Ini Jake, gak bakalan marah kalo lo cerita ini sama gue?"

"Kalo lo beneran deket sama dia, dia gak bakal marah. Atau sekalian aja lo jelasin alasan kenapa gue ceritain ini sama lo." Taehyun tersenyum menyeringai.

Sontak saja Chaehyun menggelengkan kepalanya."Nggak ah! Takut tau!" balasnya bergidik pelan.

"Yaelah, diambil tar sama orang kalo lo nya gak berani mah!"

Baik Taehyun maupun Chaehyun kompak menoleh ke arah Gerbang. Seorang cowok, dengan gadis perempuan kecil rupanya tengah mendengarkan cerita mereka.

Sedangkan Sunoo, Dayeon dan Yeseo terkikik geli karena Chaehyun dan Taehyun terlalu asik mengobrol sampai tak sadar diperhatikan.

Cowok itu menatap Taehyun dan Chaehyun secara bergantian dengan senyuman misterius.

"Kayaknya, gue tau gimana caranya bantu lo!"

It's so Hurt[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang