♪ f i f t e e n ♬

75 20 0
                                    

"Chae, ini paham gak? Kalo paham, ajarin gue ya? Gue gak ngerti." ucap teman Chaehyun yang duduk disebelahnya, sebut saja namanya Sion.

Chaehyun pun mengangguk dan tersenyum."Sini gue ajarin." balas gadis itu.

Namun tepat ketika keduanya hendak fokus, bell pulang sekolah berbunyi. Cukup keras hingga kedengaran sampai ke lantai tiga dimana kelas mereka berada.

"Aih, pulang Chae." keluh Sion, tapi wajahnya berseri-seri. Chaehyun pun tak merespon apa-apa selain tersenyum kecil.

Guru mereka bangkit dari kursi, dan mempersilahkan semua murid untuk membereskan alat-alat belajar mereka. Perempuan yang juga merupakan pembina ekskul kepramukaan itu dengan sabar menunggu anak muridnya selesai berkemas.

"Nah anak-anak, Minggu nanti, kalian harus hadir ya buat ekskul kepramukaan." ujar sang ibu guru.

Semua murid disana saling melirik.

"Kenapa lagi??"

"Ini masih Oktober kan? Masa udah pelantikan inti dewan baru?"

"Kalo iya juga, mana mungkin lo diajak. Lo kan jarang Pramuka-an."

"Bacot lo oncom!"

"Sssttt! Semuanya diam!!" seru guru tersebut. Ah iya, bu Sunmi. Ibu guru galak yang tegas dan ditakuti banyak orang.

Sekelas Chaehyun langsung senyap begitu saja.

"Sebentar lagi, senior-senior kalian mau ngadain kegiatan PLK. Nah, ini buat kalian juga. Nanti kalian dibagi perkelompok, setiap kelompok kebagian mengajarkan atau membagikan ilmu tentang Kepramukaan ke sekolah-sekolah SD sederajat atau SMP sederajat." jelas Bu Sunmi. Namun tak lama, wanita itu tertegun.

"Lah kok malah spoiler?? Ah pokoknya, hari minggu nanti harus hadir ya! Jangan lupa, balok Bantara nya dipake juga! Jangan dijadikan pajangan doang. Yaudah, ibu keluar ya."

Hingga Bu Sunmi menghilang dari balik pintu, semuanya masih hening. Dan tak lama, Bu Sunmi muncul lagi dipalang pintu.

"Ibu bakal liat absensinya loh, kalo ada yang gak hadir..." Bu Sunmi terdiam lalu tertawa bak antagonis di film-film horor.

"Awas ya!" kata Bu Sunmi mewanti-wanti lalu benar-benar pergi meninggalkan kelas itu.

Kelas IPA 2 yang sebelumnya tegang dan sangat-sangat tegang, kini perlahan mulai normal.

"Duh mana ada janji lagi sama ayang mbep." keluh Changuk.

Tiba-tiba saja, Jinhwa berkomentar."Kek punya mbep aja lu, nes."

Lalu terjadilah keributan dikelas mereka.

Lim Jihun si ketua kelas, lelah mengatur-atur kawannya yang seperti gorila lepas ini.

"Aduhh~ mo resign aja.."

"Eh gue penasaran kayak gimana rasanya PLK celetuk Sion.

"Gue juga." jawab Chaehyun. Bohong sekali. Ia sudah tahu, jelas. Apalagi sejak teman-temannya Dayeon dan Sunoo semakin sering bermain ke rumah mereka.

Bahkan rela menunggu sampai sore hari agar bisa bertemu Chaehyun. Sebenarnya, Chaehyun cukup terharu juga.

"Chae," semua orang tiba-tiba terdiam.

"Aduh, cie Jake ciee~"

Jake jadi gugup karena ulah Yuri barusan."A-apa sih??"

Yuri dan beberapa anak murid lainnya memicingkan mata atas sikap Jake barusan. Bahkan murid laki-laki disana mulai bersorak heboh karena ini adalah Jake dan Chaehyun.

Chaehyun? Dia malu sendiri. Baru kali ini Jake memanggilnya dengan lantang ketika dikelas. Biasanya, Jake hanya akan melambaikan tangannya sekilas atau tersenyum kecil pada Chaehyun.

Ah, Chaehyun merasa aneh. Ada sesuatu dalam dirinya yang serasa ingin meledak.

"Waduh, ketinggalan apa nih gue?" sayang, baru saja akan meledeki Jake dan Chaehyun lagi, tiba-tiba muncul sosok yang sepertinya kurang diinginkan oleh anak-anak itu.

Isa dan Yuri bahkan sama-sama berdecak sebal dan melirik sinis ke arah pintu.

Gaeul berdiri disana dengan senyum manisnya. Wajahnya terlihat sangat cerah.

Dan selang beberapa detik setelahnya, muncul lagi orang lain yang dirasa semakin mengganggu.

"Loh kok pada diem-dieman di depan pintu?" tanya orang itu, Yedam.

Ia tak mengerti apa-apa tapi sekarang teman-teman sekelas Chaehyun justru menatapnya jengkel.

"Dahlah, males gue!"

"Huhh pengganggu!" sorak Yeojin dan Maya bersamaan pada Yedam.

"Lah anjir?! Salah gue apaan??" Yedam bingung, capek, gak terima juga tiba-tiba disalahin kayak begitu.

Padahal Yedam gak ngapa-ngapain.

"Sabar ya, cewek selalu bener, kita selalu salah. Valid, jangan di debat." ucap Junho prihatin sambil menepuki bahu Yedam.

Yedam menggelengkan kepalanya frustasi. Tanpa peduli lagi pada cercaan teman-temannya Chaehyun, dia menarik gadis itu keluar dari kelas.

"E-eh..! Oh, Dah Sion, Yuri, Isaa!" pamitnya terburu-buru. Kebetulan, Isa dan Yuri juga ada didekatnya tadi. Mereka nampak mendengus, lalu melirik ke samping kiri.

Membuat Chaehyun ikut melirik, dan mendapati Gaeul yang tengah tertawa bersama dengan Jake.

Oh damn! Tiba-tiba Chaehyun merasa benci dengan pemandangan itu.

It's so Hurt[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang