♪ t w e n t y t h r e e ♬

64 16 0
                                    

Seperti yang sudah disepakati, Chaehyun pun datang lagi ke panti asuhan ibunya Jake.

Gadis itu memang memiliki niat untuk menjauh, tapi untuk kali ini ia ingin mengikuti hatinya. Ia ingin merasakan kembali bahagianya kala tertawa bersama Jake.

Chaehyun pergi kesana dengan diantar oleh gojek yang dipesannya. Jake tidak bisa menjemput, sebab sudah lebih dulu berada di panti dan harus membantu ibu panti disana.

Tapi ya, Chaehyun juga tak mau dijemput lelaki itu. Alasannya karena kendaraan juga cara Jake membawa kendaraan itu sendiri.

Chaehyun tidak mau, dandanannya susah-susah dari rumah, berantakan diatas motor besar yang dikendarai Jake, si ahli ngeprank kematian.

Maka dari itu, dia sudah cukup dengan apa yang ia pilih.

Chaehyun tak membawa kamera kali ini karena niatnya memang ingin bermain-main. Sekalian, melepas suntuk setelah satu minggu kurang bersekolah, berkegiatan dan mengerjakan tugas yang begitu banyak.

Ketika sampai dan bertemu dengan anak panti pun, tak ada satu yang mendiamkan kehadiran Chaehyun. Sikapnya yang mudah akrab membuat anak-anak itu benar-benar menyukai Chaehyun. Dan semuanya ingin terus bermain dengan gadis itu.

Terutama seorang bocah bernama Jungwon. Manis, lucu dan menggemaskan, adalah poin utama yang membuat Chaehyun jatuh hati pada bocah yang satu ini.

Apalagi saat dengan polosnya, Jungwon tersenyum sembari menunjukkan lesung pipit yang ada di pipinya. Chaehyun langsung berandai-andai, jika saja Jungwon seumuran dengan dirinya.

Siang waktu makan siang, mereka masih asik dengan Chaehyun. Bercerita, bercanda dan sebagainya. Jake sendiri hanya memperhatikan sambil tertawa kala anak-anak itu memperebutkan atensi Chaehyun hingga gadis itu pusing sendiri.

"Anak-anak, kak Chae-nya capek tuh! Udah yuk, kalian makan siang dulu." ujar ibu panti, mendekati mereka semua yang tengah duduk-duduk manis diteras.

"Eh-eh, enggak kok bu! Chae nggak capek. Chae seneng maen sama mereka," balas Chaehyun.

Jantungnya berdegup kencang, khawatir disuruh-suruh pulang. Padahal kan, dia masih ingin ada disana.

Ibu panti pun tertawa kecil. Ia menarik beberapa anak yang asik bergelayut manja pada kedua tangan Chaehyun."Yakin? nak Chae gak mau gitu istirahat sambil ngobrol-ngobrol dulu sama nak Jake?"

Chaehyun terdiam. Wajah polos ia tampilkan."I-iya?" beonya seperti orang bodoh.

"Chae, nyari makan dulu yuk!" seru Jake, ia baru muncul lagi setelah beberapa menit sebelumnya entah pergi kemana. Chaehyun pun bergeming, dalam hatinya ia bertanya-tanya.

Ibu panti kok peka?!!?!

Tapi gak menolak, gadis itu pun bangkit dengan perasaan yang canggung. Ia tersenyum dan berpamitan pada ibu panti serta anak-anak yang tadi bermain dengannya. Mereka semua sempat rusuh, sebab tak mau Chaehyun pulang.

Tapi setelah diberitahu kalau Chaehyun akan kembali, mereka semua akhirnya membiarkan dirinya dan Jake pergi.

Keduanya melangkah bersama, ke area parkir mini. Disana, hanya terparkir sebuah mobil hitam yang rupanya kepunyaan Jake. Tak ada kendaraan lain disana.

"Lo tumben bawa mobil?" tanya Chaehyun, ia agak kesal.

"Iya, motor gue masuk rumah sakit."

Chaehyun cengo sementara, ia bahkan mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam mobil itu.

"Rumah sakit?" tanyanya heran. Sejak kapan motor bisa sakit? Dan kapan rumah sakit bisa menampung kendaraan?

Jake yang sudah berada didalam mobil, melongokkan kepalanya keluar dan tertawa keras. "ke bengkel maksud gue tuh chaeeeee! Ah udahlah, ngelawak aja lo. Buru masuk, dah makin siang nih."

Setelah mendengus kecil, Chaehyun pun segera membuka pintu samping kursi kemudi. Mobil pun berjalan meninggalkan tempat itu.

Hanya setengah jam, mobil sudah kembali terparkir ditempat yang sama. Chaehyun keluar mendahului Jake. Makan siang mereka rupanya cuma soto ayam yang berada di pengkolan tak jauh dari sana.

"Ngabisin bensin doang lu, tau kesono doang mah, jalan kaki aja!" omel gadis itu. Membuat Jake paham kalau sebenarnya, Chaehyun tak selalu seperti yang ia lihat dan ia kira.

Lemah lembut---iya, tapi enggak juga.

Tapi Jake malah cengengesan."Lo kayak ibu-ibu kalo ngomel. Oh iya," cengirnya sesaat,"Kan emang calon ya?" lalu Jake terbahak dengan sendirinya.

Buk!

Satu pukulan dari sebuah tas mahal branded hadiah paman Chaehyun, melayang indah pada kepala Jake.

"GAK YA! GUE BELUM MAU JADI IBU-IBU! GUE MAU JADI WANITA KARIR!!" teriaknya tak suka. Namun diam-diam Chaehyun menahan rona malu.

Beda lagi ceritanya kalo sama lo

"Wkwkwkwk, iya-iya. Maaf becanda." ucap Jake sambil tertawa kecil. Ia pun menepuk-nepuk kepala Chaehyun.

"Jangan marah-marah lagi ya? Gue berasa liat Natasya Romanov tau."

"CK! Ngadi-ngadi lo!"

"Ahihihi, bener kok!"

"Mana adaaa!!!"

"Hahaha! Yaudah,Katrina Kaif dehhh!"

"Dih, pecinta uttaran ya lo?!"

Jake semakin tak bisa mengontrol dirinya. Tawanya membludak membuat anak-anak yang tengah khusyu menonton sesuatu di handphone ibu panti tergantung dan berdesis pada mereka.

"Abang Jake! Ga liat iya, kita lagi noton lip yutup DASUM?!" protes seorang bocah perempuan yang usianya sekitar 7 atau 6 tahunan. Jake spontan menutup mulutnya, mengangkat sebelah tangan dengan dua jari teracung, tanda peace.

Ia pun melenggang sambil terkekeh geli melihat semua anak-anak itu.

Sedangkan Chaehyun penasaran. Apa yang membuat mereka semua jadi sangat fokus begitu.

"Nonton apa sih?" bisiknya, berusaha tak mengganggu mereka.

"Ini kak, DASUM. Vloker anak-anak yang suka masak-masak sambil main!" jawab Jungwon semangat.

Chaehyun tersenyum.sejujurnya, ada yang familiar. Kali ini, layar handphone hanya menampakkan seorang bocah yang tak dikenalnya tengah asik menggigiti mainan. Tapi tak terdengar suara dan dua wajah itu muncul.

Chaehyun reflek membelalakkan matanya.

"DAYEON, SUNOO?!!" pekiknya terperangah melihat kedua bocah itu ada dalam layar handphone.

"Kakak kenaaall?!" tanya anak-anak. Jake dan ibu panti pun mulai mendekat karena terkejut akan pekikan Chaehyun tadi.

Mereka semua menatap penuh harap padanya.

Gadis itu tersenyum canggung. Dengan tangan yang menggaruk kepala tanpa minat, Chaehyun mengangguk dan berkata,"Mereka adek-adek kakak."

Semuanya tak percaya saat itu, tapi tak ada yang protes. Sebab kalau ditelisik lagi, Chaehyun memang mirip dengan kedua anak kembar tak identik tersebut.

"KAKAK!! KAPAN-KAPAN AJAK DASUM KESINI YAAAA!? KAMI NGE-FANSS!"

Chaehyun tak menjawab, tapi hanya cengengesan sambil mengangguk-angguk kecil.

Yah, semoga adik-adiknya yang sok sibuk itu mau diajak pergi sekali-kali.

It's so Hurt[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang