♪ t h i r t y t w o ♬

75 15 3
                                    

"Sebenernya, apa yang bikin kalian tiba-tiba mau bantuin gue?" tanya Chaehyun.

Keempat orang yang sudah berkumpul dirumahnya itu, bergeming ditempat masing-masing.

Ada yang menggaruk kepalanya, ada yang kebingungan sendiri, dan ada pula yang malah meminta cemilan.

"Otak gue gak bisa mikir kalo gak dikasih makan, ada makanan ringan gak?"

Chaehyun mengangguk kecil. Ia memanggil Dayeon, meminta adiknya itu untuk mengambil cemilan di dapur.

Sedangkan yang lain menyenggol bahu orang yang meminta cemilan itu."Gak gini juga woy, kek gak pernah dikasih makan aja lo."

"Pertanyaan gue belum kalian jawab."

Keempatnya kembali menoleh pada Chaehyun.

"Oke fokus," ini Taehyun.

Gadis disampingnya ikut bicara,"Ini buat Jake juga. Kalo gue liat-liat, semenjak kalian deket dia juga jadi lebih ceria."

"Gaeul bener," Soeun duduk disamping Gaeul, dan memakan camilan yang dibawakan Dayeon.

"Walaupun masih gamon, seenggaknya dia gak uring-uringan lagi kayak dulu."

"Kita gak bisa ngelakuin hal lain. Jake jarang banget terbuka sama kita, sampe-sampe seringnya kita dapat info tentang dia itu dari orang lain."

Chaehyun terdiam dan mendengarkan dengan seksama.

"Kalau dipikir-pikir, Jake gak beruntung banget ya dalam segala hal yang berhubungan sama cinta?" celetuk Kai.

Taehyun pun menganggukinya."Ditinggal ayahnya, ibunya juga jadi kayak ngebiarin Jake sendiri karena rasa sakit hatinya, dan urusan perempuan yang Jake suka."

"Siapa sih?" tanya Chaehyun lagi, kali ini lebih penasaran.

"Tau kak Belle gak lo?" Gaeul bicara dengan mulut penuh puding. Kai langsung mendorong wajahnya.

"Telen dulu, baru ngomong!"

"Yaudah si, iya."

Gadis itu melirik sinis dan kembali menghadap Chaehyun."Kak Belle kayanya pandangan pertama Jake. Tapi tuh cewek labil banget. Padahal dia udah punya pacar, tapi tetep aja masih mau-mau deket sama siapa aja termasuk Jake. Dia sendiri tau kalo Jake ada perasaan buat dia. Kesannya kayak ngasih harapan gak sih? Dan masalahnya, Jake jadi gak pernah bisa move on."

"Kayak lo enggak aja." celetuk Kai.

Chaehyun tertawa pelan sementara Gaeul mendengus.

"Kalian tuh temen gue, dan apa yang gue lakuin selama ini adalah pengalihan. Kalau gak gitu, Jake mungkin kesulitan buat ngelupain soal kak Belle dan masalah lainnya walau cuma sejenak." ujarnya.

Soeun dan Taehyun kompak bertepuk tangan keras.

"Tumben bijak sekali." komentar Soeun.

"Dia ini emang pinter, So." Taehyun merangkul bahu Gaeul,"Tapi sayang, karena kelakuannya yang prik, kepintarannya berasa transparan."

Gaeul sontak mendorong pemuda."APA SIH?! GAK USAH PELUK-PELUK!"

"Biasanya juga santuy gue peluk."

"Elu yang santuy, gue enggak!"

Soeun tertawa keras."Hahahahaha pasangan prik!"

Sementara Kai ikut tertawa, Chaehyun membeo.

"Pasangan?" gumamnya.

"Lo baru tau? Mereka pacaran dari kelas 10." sahut Kai. Lagi-lagi menertawakan Chaehyun yang hanya menatap polos pada dua insan yang ada di depannya.

"Woah, langgeng ya kalian." ujar Chaehyun sumringah.

Ia menoleh pada Soeun dan Kai bergantian.

"Kalian juga pacaran dong?"

Soeum reflek tersedak ludahnya sendiri mendengar ucapan polos Chaehyun.

"Gak lah anjir." Kai mendengus."Soeun pacarnya beda sekolah, kalo gue masih nemenin Jake, alias single tamvan." jawabnya bangga.

Soeun ikut-ikutan mendengus.

"Udahlah, jadi gimana nih rencananya buat bikin Jake sama Chaehyun makin deket dan akhirnya mereka jadian?"

Kai tersenyum misterius."Sini deh, deketan lo pada."

Kelimanya merapatkan diri, dan mendengarkan Kai yang mencoba menjelaskan rencananya.

"Gimana? Dah cakep kan rencana gue?"

Yang lain pun mengangguk-angguk puas. Terkecuali Chaehyun, ia adalah bintang utama dari rencana ini. Dan dirinya sedikit ragu.

"Tapi, ini gak termasuk pemaksaan kan?" tanyanya.

"Kalo misalnya dia gak mau, dia bisa nolak." tukas Gaeul.

Chaehyun pun menjatuhkan pandangannya pada lantai dan menghela nafas.

Taehyun pun menepuk-nepuk pundaknya.

"Kim Jong un pernah bilang gini; Jika anda menyukai seseorang, beritahu mereka. Karena hati sering patah oleh kata-kata yang tidak diucapkan. Dan ketika pertama dengernya, gue pun menyadari kalo sakit seabis ditolak tetep kalah sama sakit pas liat doi sama orang lain." ucap Taehyun.

Lalu, Soeun pun berkomentar."Emang Kim Jong un pernah ngomong gitu?"

"Kalo pacar gue udah ngomong, berarti pernah." timpal Gaeul.

Taehyun tertawa keras. "Denger tuh." balasnya senang.

"Kalo gitu, fiks ya rencana tadi!" tukas Kai.

Kali ini, semuanya kompak setuju.

It's so Hurt[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang