Bain sangat senang. Begitu pula Chaehyun, Yeeun dan Seongmin.
Keempatnya senang karena berkat ide tema Chaehyun, mereka berhasil menjadi kelompok fotografi dengan tema paling unik.
Hal ini tentu mendapat tambahan dari pembina ekskul mereka yang tak hanya memberikan nilai pada masing-masing raport tapi juga memberikan hadiah sebagai salah satu apresiasi.
Selain tema, yang menjadi faktor lainnya adalah hasil foto yang jernih juga cantik. Tak hanya itu, apa yang mereka tunjukkan pada hari kamis sore itu pun menuai pujian.
Mereka dianggap sangat peduli terhadap lingkungan anak-anak yatim piatu. Juga membawakan tema yang mampu membuat setiap orang berpikir "Wah, bahagia benar-benar sederhana ya..".
Tentu saja, nilai plus-plus untuk mereka.
"Ini kalo bukan berkat Chae nih, kita gak bakalan dapet hadiah ini!" ucap Bain senang sambil mengangkat tinggi-tinggi sebuah kotak kecil yang dibungkus oleh kertas kado juga pita hampers.
Yeeun dan Seongmin mengangguk setuju."Iya kak! Ide kak Chae bener-bener mantul, mantap betul!!" imbuh Yeeun.
Chaehyun pun tersenyum malu mendengarnya. Ia merangkul Yeeun sambil tersipu-sipu.
"Kalo gitu, kita harus traktir kak Chae kan??" usul Seongmin yang langsung disetujui Yeeun dan Bain secara bersamaan.
"Setuju-setuju!"
"Starbucks gak nih??" Bain memainkan alisnya.
Ketiga adik kelasnya kompak tertawa.
"Martabak pinggir jalan aja." usul Yeeun bergurau.
"Gak gak, seblak mbak Tiffany gimana??"
"Ihh! Baso bang Jhonny aja!!"
Keempat orang itu tertawa keras karena sahutan dari masing-masing. Serasa teman dekat saja, padahal baru kali ini mereka satu kelompok.
"Chae!"
Chaehyun berhenti dan langsung berbalik. Agak sedikit terkejut ketika mendapati Jake yang berlari-lari dilorong sekolah untuk mengejarnya.
Tiba-tiba, Chaehyun teringat sesuatu. Tepat saat Jake berada didepannya, Chaehyun membuka mulut untuk berbicara.
"Kak, traktirnya.... besok-besok aja ya? Chae ada tugas kelompok sama Jake hari ini."
"Hah..? Chae kita---"
"Maaf banget ya, semua. Chae juga lupa. Maaf yaa?"
Setelah mengatakannya, Chaehyun pun melangkah sembari menarik lengan Jake untuk pergi dari sana.
"Tapi Chae, kita kan gak ada tugas hari ini."
"Issh! Ada! Lo kan bolos! Ini ada tugas dari pak Jimin nih! Gue sama elo!" kukuh Chaehyun.
Tak berapa lama, keduanya menghilang dari pandangan Bain, Yeeun dan Seongmin. Yeeun dan Seongmin pun tak enak sendiri ketika mendapati wajah murung Bain.
"Sa-sabar ya kak." hibur Seongmin.
Yeeun ikut mengangguk-angguk."Kak Chae pasti beneran lupa sama tugasnya."
Bain menghela nafas panjang.
"Walau gak tau mata pelajarannya, tapi seenggaknya gue inget kalo hari kamis gak ada pelajaran pak Jimin buat kelasnya Chaehyun." gumamnya dan terdengar jelas oleh kedua adik kelasnya yang tersisa.
Mereka menjadi kikuk. Merasa ikut sedih oleh sosok sad boy Bain.
"Haa..." akhirnya, lagi-lagi hanya helaan nafas yang dikeluarkan Bain.
"Chae kok lo boong sih?" tanya Jake menginterogasi. Ia menatap Chaehyun intens, tapi yang ditatap tremor sendiri karena gugup.
"Gu-gue...mau..."
"Mau apa??"
"Mau.."
"Mau apa Kim Chae????"
Chaehyun sedari tadi menunduk, akhirnya ia memberanikan diri menatap Jake.
"Gue mau nyari kesempatan buat bisa ngomong berdua sama lo."
Jake terlihat kaget. Untuk sejenak, matanya membola.
"L-lo...? Hmm...gue?"
Sadar agak sedikit ambigu, Chaehyun pun kembali berbicara untuk meluruskan."Bukan kesempatan yang aneh-aneh atau apapun yang ada dipikiran lo! Gu-gue cuma mau ngucapin makasih buat ide dan bantuan lo waktu itu. Dan gue juga pengen minta maaf..." Chaehyun menggigit pipinya dari dalam mulut.
Setelahnya gadis itu meringis pelan.
"Maaf karena udah bersikap buruk. Gue lagi ada problem waktu itu." ujar Chaehyun menutupi kegugupannya.
Jake mengangguk paham. Dari tadi ia hanya diam dan menahan senyuman kecil."Oh itu, gak papa Chae. Btw kalo lo ada masalah dan mau cerita, gak papa, cerita aja ke gue." balas Jake. Ia tersenyum sangat tulus.
"Emangnya, masalah apa sih? Gue kepo nih, hehehe."
Ini yang tidak mau Chaehyun dengar."Anu...itu, gue..." Chaehyun menjadi salah tingkah.
"A-anu itu, co-cowok. I-iya! Itu, cowok yang gue taksir deket sama cewek lain! Makanya gue kesel!" jelas Chaehyun dengan menggebu-gebu. Ia pun teringat kembali pada interaksi Jake dan beberapa perempuan yang membuat hatinya memanas.
Kalo aja bukan buat jaga image, udah gue pukulin juga lo monyet, batin gadis itu sembari menatap Jake yang tertawa tanpa beban di depannya.
"Wkwk, ya harus kuat itu mah. Lo tau kan, cowok tuh circle pertemanannya luas." kekehnya tanpa dosa.
Chaehyun mencebik.
"Btw lo masih nyariin gue? Buat apa?" tanya Chaehyun kemudian.
"Oh itu, anak-anak panti pada mau ketemu lo lagi. Katanya kangen, pengen main bareng lagi." ujar Jake. Senyum Chaehyun pun mengembang.
"Gue mau! Gue mau! Kapan??" tanya Chaehyun bersemangat. Jake tertawa pelan."Iya, gue seluangnya lo aja."
Chaehyun pun mengangguk paham.
"Oh iya satu lagi Jake...."
Chaehyun mengulum senyum,"Gue juga mau traktir lo hari ini...eum, lo bisa gak??"
Kali ini Jake yang tersenyum manis, nampak berkali-kali lipat tampannya dimata Chaehyun.
Unrealistic, begitu menurutnya.
"Bisa kok, wkwkwk. Harus traktir yang banyak tapi ya, hahahaha!"
Chaehyun pun tersenyum kecil.
"Oke!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
It's so Hurt[✓]
Fanfiction❝Kalo boleh, gue mau bersikap egois aja rasanya. Asli, kayak gini terus juga sakit banget.❞ Update setiap hari minggu! Januari, 16, 2022