PART 8 - Dan

31K 2.8K 9
                                    

sesuai saran dari kakaknya, hari ini ia akan menemui ayahnya. Ia harus membicarakan tentang tes akhir yang ia inginkan itu dengan ayahnya.

"Rose, jangan temani aku. Aku akan menemui ayahku sendiri. Tolong tunggu disini saja." Chloe menatap rose yang kini tengah sibuk membantu merapikan gaun Chloe yang sedikit terangkat.

"Baik Putri, kalau begitu saya akan tetap disini."
Rose menundukkan dirinya sedikit menjawab Chloe.

Chloe yang melihatnya tertawa kecil. Chloe memegang kedua bahu rose pelan. "Apa ini? Rose-ku kenapa menjadi kaku begini? Sudah kubilang kan, jangan bersikap seperti ini."

"Tapi Putri, walau begitu anda tetaplah seorang Putri raja. Saya harus menjaga etika saya pada Putri."

Chloe mengerucutkan bibirnya kesal masih menatap rose, membuat rose tertawa pelan.

"Baik, saya akan bersikap lebih santai."

Rose membawa tangan Chloe dalam genggaman nya. Siapapun pasti akan tau hanya dari tatapan mata rose, kalau rose sangat menyayangi Chloe.

Chloe menghela nafasnya. Ia hanya ingin melihat rose bersikap lebih santai dan tidak terlalu kaku padanya. Rose sudah mengasuh nya sedari bayi. Itu bukanlah waktu yang sebentar. Chloe sudah menganggap rose seperti ibu sambungnya dan itu artinya rose juga salah satu orang yang sangat Chloe sayangi dan sangat berarti dalam hidupnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Raja, nona Chloe ingin menemui anda."

Davis yang sedang fokus membaca dokumen mengenai perkembangan bisnisnya kemudian menoleh.

"Biarkan dia masuk. Lalu tutup pintunya."

Pelayan tua itu mengangguk pelan dan segera membukakan pintu untuk Chloe.

Chloe melangkah masuk kedalam, hal yang ia lihat pertama kali adalah tumpukan berkas di meja ayahnya. Tanpa sadar ia meringis melihat tumpukan kertas itu.

"Kebetulan Chloe. Ayah juga berpikir ingin menemui mu setelah membaca semua berkas ini."

"Apa ada yang ingin ayah bicarakan?" Tanya Chloe penasaran.

"Bicaralah duluan Chloe. Apa yang membuat putri ayah kesini?"

Chloe membuat senyum menggemaskan andalannya. Ia menatap ayahnya yang saat ini juga tersenyum menatap Chloe.

"Ayah, aku ingin mengikuti tes akhir. Aku sudah bisa dalam semua pembelajaran ayah, jadi aku tidak perlu menemui guru Daisy dan guru Vivian untuk belajar lagi."

Davis tertawa pelan, ia menaruh lembaran kertas yang sedang dibaca dan langsung menghampiri chloe, memeluk putrinya yang sangat menggemaskan.

Beberapa hari yang lalu Davis memang telah membaca laporan hasil belajar Chloe. Chloe benar benar bisa mengikuti semuanya dengan sangat baik. Davis mengelus puncak kepala Chloe dengan lembut.

"Kalau begitu kamu belajar lah lebih giat. Ayah akan membicarakan ini dengan guru mu. Mungkin ayah akan meminta tes akhir sekitar 2 Minggu lagi? Bagaimana Chloe?

Chloe mengangguk anggukan kepalanya cepat. Chloe pikir tidak masalah, ia hanya tinggal menunggu dua Minggu lagi, itu bukan waktu yang lama.

"Iya ayah aku setuju"

Davis mangut mangut. "Baiklah Chloe, ayah akan segera membicarakan nya pada gurumu."

Chloe mengangguk sekali lagi, lalu keningnya kembali berkerut. "Lalu, Ayah bilang ingin membicarakan sesuatu dengan ku. Apa yang ingin ayah katakan?"

Davis menggenggam tangan chloe, mengajak Chloe untuk duduk di salah satu kursi megah ruangan besar itu.

"Kemarin ayah mendapat laporan dari orang kepercayaan ayah. Kamu benar Chloe, seperti nya kerajaan Veizen memang benar benar kerjaan yang diberkahi tuhan."

Chloe tersenyum senang, batinnya sangat bahagia mendengar kabar ini. Ia sangat bersyukur, ternyata baik di masa lalu maupun sekarang kerajaan Veizen tidak berubah.

"Karena itu, ayah akan mengirim surat pada kerajaan Veizen mengenai kerja sama. Ayah akan berinvestasi juga disana. Bagaimana Chloe?"

"Kalau begitu bagus ayah, itu akan memberikan banyak keuntungan bagi kerajaan kita. " Jawab Chloe

Davis mengangguk setuju dengan perkataan putrinya. Jika semuanya berjalan lancar, kedua kerajaan akan mendapat banyak keuntungan.

"Lalu ayah, bagaimana dengan kerajaan Kraizen? Sebelumnya ayah ingin bekerjasama dengan mereka bukan?" 

Chloe berharap ayahnya tidak akan membuat kontrak kerja sama bisnis dengan kerajaan Kraizen. Lagipula, Davis harus mengurus bisnis dengan kerajaan Veizen jika sudah bekerja sama nantinya.

"Sepertinya ayah akan membatalkan nya Chloe. Lagipula kerajaan lain juga banyak yang meminta untuk bekerja sama dengan Kraizen."

Tanpa chloe sadari ia menghela nafas lega. Dengan begini, peluang bertemu dengan Aland akan semakin jauh.

Davis terdiam sebelum kembali membuka suara.
"Apa kamu punya mata mata Chloe? Tidak, daripada mata-mata apa seorang yang dipercaya? Sejujurnya ayah sedikit penasaran tentang bagaimana kamu mengetahui Veizen adalah ladang tambang."

"Ayah, itu rahasia. Kali ini aku tidak akan memberitahu ayah."

Chloe menjawab pertanyaan Davis dengan raut wajah jenaka. Semoga ayahnya tidak bertanya mengenai hal ini lagi.



 

Chloe (The Antagonist Princess)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang