PART 35

6.8K 451 8
                                    

Ainsten masih menatap lawan bicaranya saat ini dengan tatapan aneh. Beberapa menit yang lalu, adiknya, Chloe menarik ia ketika ia sedang berlatih pedang dengan para ksatria.

Ainsten sempat terkejut ketika diberitahu Chloe jika Pangeran Kraizen datang ke Graysian karena ingin menemui Chloe. Ainsten rasa jikapun bertamu dengan tiba tiba begini, harusnya adalah karena masalah penting mengenai kerjasama bisnis atau suatu hal penting lainnya yang sangat mendesak. Namun, yang ainsten dapatkan malah hanya,
"karena ingin menemui nona muda wyne."

Ainsten baru tahu kalau ada pangeran konyol yang berlaku sangat tidak sopan seperti ini.

Karena Chloe merasa tidak nyaman dan dengan sopan sudah menolak karena suatu urusan yang harus dilakukan, jadilah ainsten yang akhirnya menemani pangeran konyol kebanggaan Kraizen ini.

Ainsten merasa canggung. Apalagi dengan tatapan aland serta senyuman yang lebih menuju seringai.

"Adikku tidak dapat menemani karena dia harus mengurus sesuatu. Anda bisa bicara saja dengan saya."

Ainsten memulai bicara ketika mereka sudah saling menyapa.

"Benar. Putri Chloe juga telah mengatakannya. Yah, ini adalah kesalahan ku karena datang secara tiba tiba."

Ainsten hanya mengangguk anggukan kepala nya kecil ketika aland menjawab perkataan nya.

"Anda pasti lelah. Anda bisa menggunakan kamar disini jika ingin beristirahat."

Ainsten berusaha bersikap ramah, mencoba bersikap se sopan mungkin pada tamu yang tak diundang.

"Ah, terimakasih atas tawarannya. Saya akan lebih lama disini lain kali.  sebaiknya saya pergi saja."

Aland dengan cepat berdiri dari duduknya. Enggan berlama lama yang membuat ainsten semakin mengerutkan keningnya pertanda bingung.

Bukankah pria ini belum lama sampai di Graysian? Apakah pria ini mungkin memiliki urusan lain? Ainsten bertanya tanya dalam hati. Chloe bilang padanya kalau aland mengajak untuk makan bersama. Kenapa pangeran Kraizen ini ingin bertemu adiknya saja? Apa yang sebenarnya terjadi diantara pria ini dan Chloe. Ainsten bertanya tanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Apa yang sebenarnya pria gila itu pikirkan?"

Chloe mendengus sambil berjalan dengan cepat menuju perpustakaan keluarga. Berusaha mencari tau hal mengenai ibunya.

Kalau dipikir pikir, tatapan aland terlihat sangat aneh. Chloe ingat pertama kali ketika bertemu orang itu, tatapan matanya sangat berbeda dengan tatapan yang ia temui hari ini.

Menggelengkan kepalanya cepat, Chloe menarik napasnya kembali. Mengenyahkan hal yang menggangu  dan segera fokus kembali pada tujuannya.

Ketika tiba di perpustakaan keluarga nya, mata nya segera menelisik, berusaha mencari tahu hal hal yang sedang dibutuhkannya. Mata nya fokus mencari buku yang berkaitan dengan ibunya. Banyak rak buku yang ia lewati dengan teliti hingga menemukan sebuah buku yang menarik perhatiannya di salah satu rak.

"Ahli sihir dan ramuan terkenal : Meryan Sweean"

Ketika matanya melihat salah satu sebuah judul buku, ia segera mengambilnya. Chloe mengingat nama tersebut, Meryan Sweean adalah nama dari bangsawan yang mengadopsi ibunya, nenek Chloe yang telah meninggal dunia.

Dengan tak sabar, ia segera mencari kursi dan membuka buku yang diambilnya tadi cepat cepat.

"Meryan Sweean menyelamatkan Graysian dengan penemuan ramuannya"

Banyak hal baru yang Chloe baru saja ketahui dari buku ini. Jadi, neneknya pernah menyelamatkan Graysian dengan ramuan?

Chloe kembali membaca dengan fokus, mencoba mencari tahu jika mungkin ada hal mengenai sang ibu.

"Meryan, Ahli sihir terkenal yang mengadopsi seorang anak"

"Seorang gadis kecil menjadi pewaris dari ahli sihir dan ramuan Meryan Sweean"

Chloe berhenti di beberapa halaman. Mencoba meneliti semua tulisan yang ada didalam buku tersebut.

Ada sebuah foto disana. Foto ketika neneknya mengenalkan sang ibu sebagai penerus keluarga Sweean.

Dahi Chloe berkerut ketika melihat foto tersebut. Ada seorang pria yang melihat ke arah sang ibu dari kejauhan dengan tatapan.. kesedihan (?).

Dan yang membuat Chloe lebih terkejut, pria itu adalah pria yang sama, yang membuatnya sakit kepala akhir-akhir ini karena terlalu banyak berfikir. Pria itu adalah Arsen.

Chloe masih mencoba memfokuskan matanya, mungkin saja ia memang salah melihat. namun wajah tersebut memanglah Arsen.

Ia benar benar bingung sekarang. Di foto itu, ibunya masih sangat kecil ketika diadopsi. Namun, Arsen, pria itu, tidak ada bedanya dengan yang ditemuinya di pesta kemarin. Wajahnya seperti tidak ada perubahan.

Apa yang sebenarnya terjadi?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Halo geng! Maaf ya untuk teman teman yang banyak menunggu update an aku.. kedepannya aku bakal berusaha lebih cepat dan lebih sering lagi update nya. Semoga suka dengan chapter kali ini. Makasi banyak atas dukungannya ya! 🥰

Chapter kali ini aku persembahkan untuk FanyR27  dan juga buat teman teman lainnya yang setia nunggu update an aku.

Salam,
Na-Na

Chloe (The Antagonist Princess)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang