PART 41

5K 462 2
                                    

Ainsten benar, tempat tinggal yang dipilih ayah mereka memang berada jauh dari pusat kota. Namun bukan berarti desa yang kecil. Chloe pikir sepertinya Ainsten terlalu berlebihan. Ini seperti desa yang sangat cocok dengan semua yang Chloe inginkan.

Di perjalanan tadi, Chloe dapat melihat anak anak yang bermain bersama, wanita yang sedang menikmati kopi, ataupun orang orang yang sedang berbelanja di beberapa toko.

.
.
.
.
.
.

Chloe melirik pekarangan rumah yang terlihat bersih dan hijau. Rumah yang akan dijadikan tempat tinggal sekaligus toko kuenya tersebut nampak berdiri kokoh dengan warna yang sepertinya baru saja di cat.

Ia tersenyum merasakan udara disekitar nya yang terasa sangat sejuk. Ayahnya benar benar sudah menyiapkan semuanya untuk nya.

Chloe dapat membayangkan bagaimana nantinya pekarangan rumahnya akan di sulap menjadi bangku bangku kecil untuk pelanggan yang ingin membeli kue.

Ia akan membuat konsep nyaman dan sederhana untuk toko kue nya dan menjual kue nya dengan harga yang murah. Di desa ini, agar kue nya dapat dilirik, maka Chloe harus menggunakan ilmu nya dalam berbisnis.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Putri Chloe, biar saya saja. Anda sebaiknya beristirahat."

Bian, nama pria yang kini sedang menghalangi Chloe untuk memindahkan barang barang ke dalam rumah.

Bian adalah salah satu ksatria yang di percaya oleh Davis, Raja Graysian untuk membantu Chloe tinggal dan membangun toko kue impian Chloe.

Chloe hanya tersenyum kecil. Bian masih nampak canggung berada di dekatnya. Padahal perbedaan usia mereka hanya terpaut 3 tahun. Bian lebih tua 3 tahun dari Chloe. Dan dia adalah ksatria muda Graysian.

"Benar, biar saya dan Tuan bian saja yang membereskan semua nya. Putri, silahkan ke kamar saja."

Dan, tentu saja Davis tidak akan membiarkan anak kesayangan nya pergi tanpa satupun pelayan. Jadi, hingga Rose kembali, Davis membuat Chloe harus membawa 1 pelayan ke sini. Berbeda dengan Rose yang umurnya tak lagi muda, pelayan yang dipilihkan oleh ayahnya hanya terpaut lebih tua 3 tahun dari Chloe. Namanya Anaya. Gadis dari latar belakang bangsawan Baron yang sangat gigih. Ayahnya bercerita sedikit kalau keluarga Anaya bangkrut dan membuat Anaya sampai berusaha keras menjadi pelayan di istana.

Chloe menggelengkan kepalanya pelan.
"Mari istirahat bersama setelah semuanya selesai. Dan tolong jangan panggil aku putri disini. Bian, Anaya kalian harus terbiasa."

Kedua orang yang di sebut tersebut hanya bisa mengangguk anggukan kepalanya cepat.

Anaya menjawab dahulu,
"Ah, tentu nona Chloe. Saya akan mengingat nya selalu."

Bian berdehem pelan, "iya nona, saya akan mengingat nya."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tak terasa sudah 2 minggu semenjak Chloe pindah dan akhirnya meresmikan toko kue nya.

Banyak nama yang disarankan untuk toko kue yang Chloe dirikan. Tapi akhirnya nya Chloe menamai "Happier Cookie" dengan harapan, seseorang yang membeli dan memakan kue yang dibuatnya akan selalu bahagia.

Ada satu rumor yang beredar setelah Chloe meresmikan toko kuenya. Entah siapa yang menyebarkan rumor nya, namun ia sangat berterimakasih karena hal itu.

Setelah Chloe membuka toko kue nya, dibantu dengan Bian dan Anaya, toko kue mereka hampir tidak pernah sepi. Semua meja selalu penuh oleh wanita wanita yang sekedar ingin menikmati teh dengan kue manis, ataupun anak anak yang ingin mencoba kue kue yang terlihat enak dilihat.

Chloe (The Antagonist Princess)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang