PART 47 - HUBUNGAN

11.6K 356 20
                                    

"Ada apa sekarang? Kenapa memelukku terus?"

Derren hanya menggelengkan kepalanya. Raut wajahnya terlihat sedih, membuat Chloe tidak tega.

Ia menepuk nepuk lembut tangan Derren yang kini sang empu sedang memeluknya dari belakang, berusaha memberikan kenyamanan pada sang kekasih.

"Aku ingin terus bersama mu."

Derren berucap pelan, kini ia menduduki salah satu kursi dengan tetap memeluk pinggang Chloe, membuat Chloe yang berada di pangkuannya merasa nyaman.

"Apa kamu harus kembali?"

Chloe bertanya sambil mengusap rambut Derren, tidak tega melihat sorot mata Derren yang terlihat layu.

"Hmmm, Hansel bilang begitu. Tapi aku mau tetap disini."

Mengecup tangan kanan Chloe lama, Derren membuat tautan pada tangan mereka.

Melihat sang kekasih yang seperti itu, Chloe hanya bisa mengusap lengan Derren agar lebih tenang.

"Sudah lebih dari 1 bulan sejak kamu berada di Graysian. Itu sebabnya kamu harus segera kembali."

Chloe melanjutkan ucapannya,

"Kamu memiliki tanggung jawab Derren. Kalau kamu lebih santai, aku yakin kamu akan segera kembali ke sini."

"Jadi sayang, aku pasti akan menunggumu."

Mendengar kalimat yang Chloe ucapkan, Derren menyembunyikan kepalanya pada leher belakang Chloe. Rasanya sangat senang ketika Chloe berucap dengan kata panggilan seperti itu.

Tersenyum jahil, Chloe bisa melihat telinga Derren yang memerah karena malu.

Biasanya, kalau ia telah mengeluarkan kalimat panggilan seperti itu, Derren pasti akan langsung menurut.

Namun, wajah Derren masih tetekuk, merasa tidak bisa ketika memikirkan mereka yang harus kembali berjauhan.

"Tapi.. tetap saja, perlu waktu lama sampai bisa bertemu lagi denganmu."

"Kalau begitu, cepat selesaikan pekerjaan mu agar bisa segera kembali kesini. Hmm, sayang?"

Alis Chloe terangkat jahil, menggoda Derren adalah hal yang menyenangkan untuknya, melihat wajah Derren yang semakin memerah, pria itu terlihat menggemaskan.

"Jangan panggil begitu Chloe.. aku semakin tidak mau kembali."

Derren semakin memeluk Chloe dengan erat, menghirup aroma bunga lavender bercampur madu yang menguar dari tubuh Chloe.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hei bung, apa kau memiliki masalah  denganku?"

Aland kesal, sedari ia beranjak masuk ke dalam toko hingga menunggu pesanan, sosok pria yang berdiri di sudut kasir terus menatap nya dengan tajam, seolah ingin mengulitinya.

Melihat Aland yang seperti nya kian kesal, Chloe segera menghampiri meja Aland dan segera memberi kue yang diinginkan.

"Bukankah dia terlalu protektif Chloe? Aku bahkan tidak mencoba merampok tokomu."

Chloe hanya menghela nafas nya pelan, mata nya mengarah pada Derren yang masih memperlihatkan tatapan tajamnya pada Aland.

"Yah, maafkan dia. Dia mungkin begitu karena harus segera kembali ke kerajaan nya."

Ketika mendengar ucapan Chloe, Aland tertawa dengan keras. Matanya melirik Derren yang raut wajahnya semakin tak enak melihat nya.

"Hahahaha, bukankah kamu harus segera melamarnya kawan? Aku bisa mengambil kekasih mu ini dari mu lho."

Derren yang mendengar hal tersebut beranjak dari berdiri diam nya, ia segera memeluk Chloe dari belakang, seolah ingin menjaganya dari Aland.

"Bukankah pasangan akan cepat bosan kalau kekasihnya terlalu protektif? Yah, itu yang kudengar."

Menyeringai kecil, Aland kembali memprovokasi Derren. Membuat Derren kini menatap Chloe dengan cemas.

"Chloe, apa aku membosankan?"

Menggigit bibir bawahnya, Chloe merasa raut wajah Derren sangat lucu sekarang. Namun, segera berdehem pelan dan membuka suara sebelum semuanya semakin tak terkendali.

"Hentikan Aland, lelucon mu terkadang berlebihan."

Melanjutkan tawa, Aland hanya mengangkat bahu nya acuh.

"Aku akan diam dan fokus pada kue ku sekarang."

Ketika Aland kembali memakan kue nya dengan tenang, Derren barulah mulai mengendurkan pelukannya pada Chloe.

"Apa ucapan pria aneh itu benar Chloe? Kalau protektif maka akan membosankan?"

Chloe menggelengkan kepalanya.

"Tidak, kamu malah terlihat lebih tampan tadi."

"Ja-jangan memujiku begitu. Aku tidak tampan."

"Kamu tampan Derren. Lebih tampan dari pria aneh di depan kita ini."

Ketika keduanya sedang tertawa kecil, Aland menghela nafas singkat.

"Apa kalian selalu bermesraan di depan pelanggan begini?"

Kembali melanjutkan ucapannya, Aland berucap dengan nada yang mendramatisir.

"Aku bahkan tidak punya pasangan. Bukankah kalian seharusnya lebih mengerti?"

Derren hanya mencibir mendengar suara Aland, menganggapnya sebatas angin lalu.

"Apa kamu mendengar suara Chloe? Apa mungkin suara burung ya?"

Aland terkekeh ketika mendengar Derren berkata begitu.

"Yah, burung adalah hewan yang indah, jadi tak apa jika dibandingkan dengan hewan bulu lucu seperti itu."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Annyeong semuaa? Ada yang masih ikutin cerita inii kah🤔

Na-Na

Chloe (The Antagonist Princess)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang