"tanyakan semuanya sekarang Chloe. Ini adalah kesempatan mu satu-satunya. Sebagai info saja, untuk bicara denganmu aku sudah mengeluarkan banyak kekuatan ku yang aku simpan selama ini."
Tiffany memasang senyum kecil di wajah cantiknya.
"Bolehkah- aku bertanya, emm.. ne-nek?"
Chloe menjawab sambil melihat Tiffany ragu. Rasanya aneh memanggil nya nenek melihat Tiffany yang terlihat sangat muda.
"Panggil aku dengan apapun yang membuat mu nyaman. Aku akan menjawab semua pertanyaanmu sekarang Chloe. Mungkin ini kali pertama dan terakhir kita bertemu. Perlu puluhan tahun untuk menyimpan kekuatan untuk bisa bertemu denganmu dan bicara denganmu lagi"
Tiffany menjelaskan sambil tetap melihat ke arah Chloe."Arsen, pria itu.. aku berusaha bertemu lagi dengannya namun ia tidak pernah datang."
"Ah, arsen, anak itu sedang tertidur sekarang. Kekuatannya habis karena telah bicara empat mata denganmu. Tapi kurasa dia tidak akan menyesal memilih begitu. Ia selalu ingin melihat secara langsung bagaimana wajah putri Alice"
Chloe hanya mengangguk anggukan kepalanya. Terdiam sebentar, ia mengambil napas dan bertanya lagi.
"Jadi, tentang ibuku.. apa ibuku benar-benar ada kaitannya dengan aku yang tidak mati dan kembali ke masa lalu?"
Tiffany terdiam sebentar, menatap lurus sorot mata Chloe. Kenangan ini.. ketika membicarakannya kembali, hatinya terasa sedih, walau ia sadar bahwa mereka memang akan membahasnya.
"Ya. Dia melakukannya. Ibumu mengorbankan dirinya untukmu."
Tanpa Chloe sadari, bagian matanya kian memanas. Matanya mulai berkaca kaca ketika mendengar secara langsung bahwa memang alasannya kembali karena pengorbanan ibunya.
Mereka hanya saling bertatapan. Ada kesedihan yang tidak dapat mereka saling ungkapkan. Chloe dapat melihat kesedihan yang terpancar jelas di wajah cantik Tiffany.
"Aku ingin mengetahui banyak tentang ibu. Ibuku seorang faerqiir. Lalu kenapa ibu bisa hidup di dunia manusia?"
Tiffany merespon hal tersebut dengan senyuman tipis. Matanya menyorot ke arah langit yang terlihat sangat cerah, kelas berbeda dengan perasaan yang sedang dirasakan keduanya.
"Kami memiliki aturan Chloe. faerqiir tidak boleh berada di dunia manusia, begitupun sebaliknya."
"Ibumu tahu itu, namun pilihannya meninggalkan takdir nya sebagai faerqiir sudah menjadi keputusan nya yang final. Padahal ia tahu pasti, akan ada yang harus ia korbankan karena keputusan nya itu."
Tiffany tersenyum kecil, membayangkan memori di masa lalu nya kala itu dengan Alice.
"Alice sejak kecil jatuh cinta dengan dunia manusia. Kupikir itulah awal semuanya dimulai. Ia gadis yang sangat penasaran, namun terlambat menyadarinya bahwa itu bukan rasa penasaran yang biasa. Tak perlu waktu lama sampai ia mulai pergi ke dunia manusia diam-diam, mengintip bagaimana dunia manusia itu berjalan."
"Saat itu aku tidak tahu lagi bagaimana cara mengatasi Alice, ia sangat keras kepala. Aku merasa sangat cemas, dan kemudian aku meminta nya untuk bertunangan dengan Arsen."
Tiffany terkekeh, memori nya mengenai Alice sewaktu remaja membuat hatinya menghangat walau ada kesedihan disana.
"Awalnya aku ragu karena perbedaan umur mereka. Namun, karena mereka terlihat sangat dekat, aku merasa lega. ku kira Alice telah melupakan dunia manusia yang diimpikannya."
"Namun ternyata aku salah, Arsen mencintai Alice, anak itu sangat tulus. Namun, Alice hanya menganggap anak itu sebagai kakak. Alice jatuh cinta dengan ayahmu. Mungkin ia melihat ayahmu ketika pergi diam-diam melihat dunia manusia."
"Aku sempat mengancam ibumu saat itu. Untuk melupakan ayahmu, karena kamu tahu, dunia kita berbeda. Dan aku tahu konsekuensi apa yang akan Alice dapatkan jika memilih untuk hidup di dunia manusia."
Tiffany menghela nafas, ia menggenggam tangan Chloe lembut, sambil menahan air matanya yang akan keluar.
"Namun, Alice ku itu benar-benar keras kepala. Kami bertengkar, dan hubungan kami menjadi kian berjarak saat itu."
"Aku hanya selalu ingin anakku bahagia, namun mengizinkan Alice hidup di dunia manusia adalah pilihan terburuk."
"Dengan sebuah surat dan permintaan maaf, Alice pergi. Ia tidak mengatakan apapun padaku. Yang kutahu, ibumu sudah menghadap petinggi di faerqiir, mengatakan niat dan keputusan final nya untuk hidup dan mencari cinta nya di dunia manusia."
Tiffany menghela nafas, matanya masih menatap langit cerah yang terlihat indah.
"Pilihannya membuat ia diganjar hukuman. Ibumu harus menjalani hukuman Chloe, atas keinginannya."
"Sebuah sihir keadilan. Sihir itu yang akan mengadili seseorang sesuai aturan yang telah dilanggar. Keputusan yang adil dan tidak bias."
"Aku menangis saat itu, karena hukuman nya bisa jadi sangat berat."
"Namun, aku masih bersyukur karena itu tidak akan terlalu memberatkan untuk Alice. Hukuman yang ia dapatkan adalah umur nya yang akan pendek ketika hidup di dunia manusia."
"Aku masih ingat bagaimana pelukan terakhir nya, dan bisikan lirih yang ia ucapkan, meminta maaf kepadaku."
"Ketika ia pergi, aku sempat menyalahkan diriku sendiri. Ibumu, alice tidak pernah mendapatkan figur ayah dihidupnya. Aku membesarkan nya sendirian."
Chloe termenung dengan semua hal yang Tiffany bicarakan dengannya. Memori ibunya dimasa lalu, jadi ibunya pergi ke dunia manusia dengan tekad cintanya pada sang ayah? Lalu, bagaimana jika seandainya ayahnya tidak pernah menyukai ibunya? ayahnya seorang pangeran kerajaan. Chloe sadar, cinta mereka mungkin memiliki banyak sekali rintangan. Chloe tersenyum pedih membayangkannya.
"Alice termasuk orang yang beruntung Chloe. Aku tidak bisa apa-apa karena keputusan nya, namun aku senang ketika suatu hari mengawasi ibumu dan ia sudah menjadi seorang anak angkat dari bangsawan baik yang dihormati."
Tiffany tersenyum,
"Berkat ia sejak lahir adalah keberuntungan. Dan aku bersyukur itu masih membawa nya walau ia sudah memutuskan hidup di dunia manusia."
Ada jeda yang lama setelah Tiffany mengatakan hal itu.
Chloe mengangkat suaranya,
"Kenapa ibu melakukan itu? Dan, bagaimana ibu berkorban untukku? Ibu sudah meninggal dunia ketika aku masih bayi."
Chloe bertanya lirih, seketika perasaan bersalahnya meluap.
"Aku tidak tahu pasti bagaimana Chloe. Aku pun sebagai ibunya hanya mendengarnya dari kabar. Yang ku tahu, ketika Alice mengandung kamu Chloe, waktu yang tersisa di dunia manusia untuknya hanya tersisa sedikit."
"Ia tahu, namun tetap berniat untuk melahirkan mu, padahal jika ia melepasmu, mungkin ia dapat bertahan 7-10 tahun lagi di dunia. Kalau kamu ingin tahu, setiap yang lahir dari rahim faerqiir, faerqiir itu akan berkurang usianya. Itu adalah suatu aturan yang walaupun ibumu sudah tinggal di dunia manusia akan tetap terbawa karena takdirnya sebagai faerqiir."
"Kupikir karena ketulusan nya untuk mu Chloe, Alice mendapat satu hadiah. Ia bisa membuat sebuah permintaan, apapun itu."
"Ia diberi kesempatan untuk ikut menjelajah waktu. Dan kupikir ia melihat masa depanmu dan membuat satu permintaan itu untukmu."
"Namun, aku tidak tahu dengan jelas, aku hanya mendengarnya dari kabar burung. Itu tetap menjadi rahasia alice dengan sang penguasa. Alice mendapatkan berkat dan cinta dari-Nya."
"Ia bisa meminta apapun Chloe, apapun, kecuali yang berkaitan dengan hukuman nya ketika memilih tinggal di dunia manusia. Namun ia mengorbankan itu untukmu, Chloe. Dan jika kamu bertanya alasan Alice melakukan nya, kurasa tidak perlu, kamu sudah tahu sekarang seberapa besar Alice menyayangi mu."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jangan lupa yok, tinggalin jejak nya.♥️♥️
Na-na
KAMU SEDANG MEMBACA
Chloe (The Antagonist Princess)
FantasiFOLLOW DULU YUK SEBELUM BACA🥰 karna tak kenal maka tak sayang ehe >< WARNING : KALAU GASUKA JANGAN DIBACA Sinopsis: Chloe, Seorang putri Kerajaan Graysian yang terkenal memiliki sikap yang sangat buruk. Bahkan hampir semua orang percaya kalau...