Gaun dengan warna biru malam itu terlihat sangat cantik. Chloe telah memakainya dan terlihat sangat pas ditubuhnya, seakan memang gaun itu hanya di desain khusus untuk Chloe.
Ia menatap pantulan dirinya di cermin, mengamati betapa cantik nya ia disana.
"Putri, anda terlihat sangat cantik. Pasti banyak lamaran yang akan datang besok."
Chloe hanya tersenyum. Gaun nya memang bagus dan Ia sendiri merasa gaun ini terlihat sangat cantik dipakai olehnya.
Akhirnya.
Pesta debutante nya akan berlangsung malam ini.
Entah mengapa, Ia merasa biasa saja. Tidak merasakan perasaan spesial atau perasaan antusias dan semacamnya.
Semua orang berbicara mengenai betapa gugupnya dengan pesta kedewasaan. Namun, ia tidak merasa demikian, ia malah tidak ingin terlalu menarik perhatian dan ingin menyelesaikan pesta ini dengan cepat.
Ia hanya merasa hampa.
Padahal ini adalah hari yang akan ia kenang. Mungkin ia hanya akan berdansa sekali, menyapa beberapa kenalannya dan kemudian akan pergi ke balkon dan menyendiri.
Ia menghela nafasnya, membuat rose mengerutkan keningnya khawatir.
"Putri, apa anda baik baik saja?"
Chloe membalas tatapan rose dan hanya mengangguk sambil tersenyum. Berbicara tanpa kata, membuat kode bahwa ia baik-baik saja.
Ia tidak tahu kenapa perasaan nya seperti ini. Kakak dan ayahnya padahal telah menyiapkan semuanya dengan begitu megah, sesuai keinginannya.
Sebenarnya apa yang salah..
Menghela nafas sekali lagi, ia akhirnya menatap kembali bayangannya di cermin sambil sesekali tersenyum. Berlatih sedikit agar nantinya senyumannya tidak terlihat kikuk atau terlihat terpaksa.
"Ayo, rose, kita tidak bisa membiarkan tamu menunggu."
"Ya, Putri."
Rose mengantarkan Chloe menunju aula luas yang telah didekorasi dengan sangat megah untuk pesta.
Ketika bunyi sepatu kaca Chloe terhentak di lantai, seolah tersihir, semua pasang mata menoleh ke arah Chloe. Mereka memberikan atensinya pada Chloe, si bintang malam ini.
Ia bisa merasakan banyak macam tatapan yang mengarah padanya. Tatapan kagum, meneliti, menilai ataupun hanya tatapan yang sekedarnya saja.
Ia mengembangkan senyum nya, dan kemudian memberikan salam pada banyak bangsawan yang hadir di sana.
Chloe bisa melihat ayahnya yang menatapnya dengan senyuman tipis yang terlihat sangat teduh, begitupun Ainsten sambil bertepuk tangan ketika Chloe menyampaikan perkataan singkat untuk memulai pesta yang megah itu.
Pesta itu dimulai dengan dansa pertama yang dilakukan oleh Chloe dan ayahnya. Berlanjut dengan bangsawan yang kemudian bergabung berdansa dengan pasangan nya.
Chloe meneliti setiap orang-orang yang hadir. Dan dalam satu titik, ia dapat melihat gadis itu.
Terlihat cantik dan anggun dalam waktu yang bersamaan. Kayle. Gadis tersebut terlihat berada di sudut ruangan. Tidak bergabung dengan gadis bangsawan lainnya.
Mungkin karena statusnya yang merupakan putri Baron, sehingga ia tidak percaya diri untuk bergabung dengan bangsawan kelas atas.
Lagipula, ia tidak peduli.
Melihat Kayle dari jauh membuat ia kembali mengingat kenangan dan kembali sadar bahwa keadaan pesta yang digelar sekarang karena ia yang kembali ke masa lalu.
Berbeda dengan masa lalu, kini tidak ada yang menemani Kayle. Dulu, Bernard lah orang yang selalu bersama wanita itu. Namun sekarang berbeda, Bernard bekerja sama dengan Chloe dan Kayle bukanlah penolong Bernard.
Omong-omong tentang Bernard, pria itu sempat menyapa Chloe tadi. Sekarang pria itu sedang dikelilingi bangsawan yang mungkin penasaran dan ingin berbisnis dengan pria itu.
Ainsten mendekati Chloe ketika Chloe tengah menatap sekeliling pesta. Kemudian dengan senyuman sayangnya, Ainsten mengulurkan tangannya menatap sang adik.
"Mau berdansa dengan kakakmu, Chloe?"
Chloe hanya terkekeh geli, dan kemudian meyambut uluran tangan ainsten.
"Kenapa tidak kak?"
Ditengah dansa mereka, Ainsten mengeluarkan suaranya.
"Kamu terlihat tidak begitu senang. Senyuman mu terlihat kurang lepas Chloe. Apa ada masalah yang mengganggumu?"
Chloe hanya tersenyum kemudian menggeleng. Seperti biasanya, kakaknya sangatlah peka. Namun Chloe enggan membuat kakak tersayang nya khawatir.
"Bukan apa apa kak. Tidak ada masalah yang mengganggu. Aku senang dengan pesta ini, sangat senang."
"Benarkah Chloe?"
"Hmm, aku baik baik saja."
"Bukan karena si ksatria itu?"
Senyum Chloe memudar mendengar perkataan ainsten. Namun Chloe berusaha agar tetap tersenyum membuat senyuman Chloe terlihat aneh.
"Kenapa kakak tiba tiba membahas dia?"
"Tolong lupakan saja dia. Aku bisa mencarikan yang lebih layak untukmu."
"Apa yang sedang kakak bicarakan sekarang. Aku tidak menyukai orang itu, kenapa membahas nya tiba-tiba."
"Lihat sekarang, kamu berbohong."
Chloe terkekeh,
"Kenapa kakak tidak pura pura lagi saja?"
"Apa maksudmu?"
"Kakak berpura pura tidak tahu, kemudian mendorongnya pergi."
"Chloe, kakak tidak tahu apa maksud mu."
"Hah."
Chloe tidak nyaman dengan semua perkataan Ainsten. Ia tidak mau membicarakan orang itu lagi, dan kemudian kakaknya memancingnya.
Ketika ia meladeni ucapan Ainsten, kakaknya itu malah pura-pura tidak tahu apa-apa.Akhirnya di tengah tengah dansa tersebut akhirnya Chloe melepaskan tangannya pada ainsten.
"Aku lelah. Aku akan istirahat."
"Chloe.."
Setelah mengatakan itu, Chloe pergi dari tengah tengah dansa tersebut menuju balkon. Berfikir tidak peduli ketika semua orang melihat nya ingin tahu karena menghentikan dansa nya ketika lagu tersebut masih belum selesai.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Ketika kakinya sudah berada di balkon aula, Chloe melihat langit malam yang terlihat indah di hiasi dengan bintang bintang dan bulan purnama yang nampak penuh.
Ia kembali menerawang kalimat kalimat yang kakaknya katakan.
Dengan lirih Chloe berkata pelan,
"Aku berusaha. Aku berusaha agar melupakannya juga.""Sial"
"Sampai kapan wajah pria itu terbayang di otakku?"
.
"Aku tidak pernah mendengar seorang Putri berkata kasar."
Tiba tiba Chloe dikejutkan dengan suara berat seorang pria, yang sekarang menuju ke arahnya. Chloe menebak, mungkin pria itu sudah ada disana sebelum ia datang.
Chloe hanya terdiam mendengar hal itu. Ia juga tidak peduli siapa pria itu.
"Hal yang kamu coba lupakan tidak akan berhasil jika kamu berusaha melupakannya dengan paksa."
Pria itu mengeluarkan suaranya lagi, sambil tersenyum manis menatap Chloe. Ketika kedua mata mereka saling menatap, ia hanya bisa tersenyum tipis, kemudian mengangguk.
"Terimakasih atas saranmu."
Pria itu tersenyum kembali, kemudian melangkah keluar dari balkon.
"Sampai bertemu kembali, Putri Wyne."

KAMU SEDANG MEMBACA
Chloe (The Antagonist Princess)
FantasiFOLLOW DULU YUK SEBELUM BACA🥰 karna tak kenal maka tak sayang ehe >< WARNING : KALAU GASUKA JANGAN DIBACA Sinopsis: Chloe, Seorang putri Kerajaan Graysian yang terkenal memiliki sikap yang sangat buruk. Bahkan hampir semua orang percaya kalau...