PART 28 - Ego;is (3)

8.5K 692 20
                                    

Chloe berlari ke arah ruangan kakaknya ketika mendengar hasil ujian akhir nya telah keluar.

Rose memang mengatakan padanya sejak tadi kalau hasil ujian Chloe sudah keluar. Itu karena rose melihat Ainsten membawa gulungan kertas bersama seseorang yang menjadi penguji Chloe kemarin.

Sebenarnya chloe sedikit cemas terhadap nilai nya. Masalahnya, Chloe sudah bicara dengan percaya diri kalau nilai nya akan unggul dibanding Ainsten. Chloe benar benar berharap nilainya akan diatas nilai ujian akhir akademi kakaknya. Kalau tidak, mungkin nilai Chloe akan menjadi bahan lelucon bagi kakaknya untuk berbulan-bulan mendatang.

Chloe mengatur nafas. Lagipula kecemasannya itu tidak akan terwujud karena semua soal tersebut bisa ia jawab dengan mengandalkan ingatan di masa lalu. Jadi perbandingan nilai nya lebih kecil dibandingkan Ainsten sangat-sangatlah kecil, hampir mendekati mustahil.

Chloe membuka pintu ruangan Ainsten yang disambut dengan raut wajah Ainsten yang nampak tidak percaya melihat nilai akhir ujian Chloe.

"Apa kamu benar yang mengerjakan soal itu, Chloe? Kamu tidak curang kan?"

Chloe mendengus keras sambil tangannya meraup kertas di tangan kakaknya. Kemudian Chloe tersenyum lebar ketika melihat nilai nya yang mendekati sempurna.

Chloe menyeringai sambil melihat kakaknya yang kini merasa seolah olah masih tidak percaya dengan nilai Chloe yang hampir dikatakan keajaiban itu.

"Aku tidak curang. Kakak, aku ini memang jenius. Kakak harus bangga memiliki adik jenius seperti ini."

Ainsten masih menelisik mata chloe curiga. Tidak terima melihat kenyataan kalau nilai akhir Chloe ternyata sangat jauh berbeda dengan nilai akhir nya.

"Aku benar benar tidak percaya. Aku bahkan seperti orang yang bertapa karna mengurung diri untuk belajar selama 1 Minggu penuh sebelum penilaian ujian akhir akademi. Itu tidak bisa dibandingkan denganmu yang hanya bersantai-santai."

Chloe tertawa mendengar ocehan kakaknya. Kemudian dengan senyuman mengolok olok kakaknya, Chloe langsung keluar untuk menemui ayahnya.

Chloe masih ingat bahwa ayahnya berkata bahwa chloe harus cepat cepat memberitahu nya, jika nilai akhir Chloe sudah keluar.

Ketika hendak berbelok menuju lorong ruangan ayah nya bekerja, Chloe mendengar ada beberapa pelayan yang sepertinya tengah membicarakan sesuatu.

"Kudengar, salah satu ksatria dipindah tugaskan oleh tuan muda."

"Benar, aku juga mendengar nya. Bukankah secara tidak langsung, ksatria itu dibuang?"

"Wah, padahal ku dengar ksatria itu bukan orang dengan gelar bangsawan."

"Benar benar ya, orang seperti itu. Bukankah orang tersebut tidak tahu diri? Pasti kesalahannya fatal"

"Seharusnya ia bersyukur diterima oleh tuan sebagai ksatria."

"Kalau tidak salah dengar, tempat ia sekarang berada di Claus."

"Kasihan sekali ya. Claus kan daerah yang sangat dingin, dan katanya itu adalah daerah para pemberontak."

"Sudah kubilang kan, ksatria itu memang dibuang."

"Makanya itulah kenapa orang harus tahu berterima kasih."

Chloe menyembunyikan dirinya di salah satu pilar tinggi. Awalnya Chloe penasaran dengan apa yang para pelayan bicarakan hingga berbisik bisik, tapi mendengar pembicaraan itu, Chloe sadar siapa orang yang sebenarnya tengah dibicarakan.

"Wah, padahal ku dengar ksatria itu bukan orang dengan gelar bangsawan."

Chloe menundukkan kepalanya, mengingat bahwa hanya derren lah ksatria yang tidak memiliki gelar bangsawan.

Tapi, tiba tiba? Chloe tahu, tidak mungkin tiba tiba ia dipindah tugaskan, dengan situasi sekarang, dimana tidak ada perang wilayah ataupun isu pemberontakan yang membuat pria itu atau ksatria lain harus segera dipindah tugaskan.

Apakah Ainsten tahu apa yang terjadi sehingga kakaknya membuat pria itu dipindah tugaskan? Chloe bertanya tanya, sebenarnya sampai mana Ainsten mengetahui apa yang terjadi mengenai ia dan derren.

Akhir akhir ini, Ia menyibukkan diri nya hingga tidak memiliki waktu untuk otaknya memikirkan hal hal tidak berguna.

Ia sedang mencoba melupakan bayangan pria itu.

Tapi mendengar obrolan pelayan saat ini, ia tidak bisa tidak membayangkan hal yang sedang terjadi pada pria itu.

Itu semua pasti karena nya. Alasan pria itu dipindahtugaskan, walau mungkin Ainsten akan menyangkal nya, tapi itu semua pasti karena nya.

Chloe memutar balik langkah kakinya menuju kamarnya. Tidak mungkin ia menemui ayahnya dengan suasana hati seperti ini.

Ia tidak bisa mencegah perasaan bersalah yang melingkupi nya sekarang.

Karena Ia tidak akan berbuat apapun terhadap keputusan kakaknya pada pria itu.

Dengan cara ini, akan membuat nya dan pria itu tidak bertemu lagi. Dan dengan hal ini pula, mungkin akan membuat Chloe lebih rasional.

Air mata Chloe menetes karena perasaan bersalah yang kian meluap.

dengan gumaman sedih, Chloe berbisik lirih,

"maafkan aku.."

Chloe memutuskan untuk berpura pura tidak tahu tentang semuanya. Ia akan berpura pura tidak tahu dan akan tebal muka mengenai alasan derren yang dipindah tugaskan yang Chloe yakini karena dirinya.

Walau rasa bersalah itu sekarang seakan melingkupi hati chloe. Tapi, bukankah ini akan lebih baik untuk nya?

Chloe tidak akan membuang waktunya untuk memikirkan kemungkinan mereka bertemu sebagai putri raja dan ksatria.

Chloe juga tidak akan memikirkan bagaimana menghindari pria itu jika pria itu tidak sengaja bertemu dengannya, dan hal hal lainnya yang memenuhi otak Chloe.

"Maafkan aku, derren. Aku tidak akan berbuat apapun."

Sekali lagi, Chloe berbisik lirih meminta maaf pada pria itu. Kali ini, Chloe akan mengikuti keegoisan dalam hatinya.

cukup mengasihani dirinya sendiri saja, dan akan membiarkan pria itu menjadi sangat jauh darinya. Hingga Chloe berharap hanya ada keajaiban kalau nantinya Chloe dan derren kembali bertemu.

Ia menghela nafasnya. Ini sudah menjadi tekad Chloe. Tekad untuk melupakan pria itu dari otak dan hatinya. Dan mungkin, dengan jarak sejauh ini dengan pria itu, Chloe bisa dengan cepat menghapus sisa sisa rasa yang melingkupi hatinya dan menjadi orang yang lebih kuat dikemudian hari.

Chloe (The Antagonist Princess)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang