PART 15 - Bantuan

19.8K 1.5K 7
                                    

Ainsten kini sedang sibuk memperhatikan kuda yang tengah diikat tak jauh dari rumah makan berada.

Tangan Ainsten sibuk memperbaiki pelana dan tak lupa memastikan bahwa semuanya aman untuk nantinya kembali dinaiki.

Mendengar langkah kaki yang kian mendekat dari arah kanan, mata Ainsten langsung melihat Chloe diikuti oleh derren dan Albert dibelakang sedang berjalan ke arah Ainsten berada.

"Sudah selesai? Ayo cepat naik ke kuda, kita harus bergegas, sebelum gelap." Ainsten menyipitkan matanya karena sinar matahari.

Chloe mengangguk cepat, dibantu derren, Chloe segera naik ke atas Claire, sedangkan Albert juga bergegas segera menuju tempatnya kembali, di bagian kusir kereta kuda.

Derren pergi ke dekat kuda ksatria nya, melepas tali ikat, dan cepat cepat naik keatas kuda agar tidak membuat yang lain menunggu.

Setelah membantu Albert memperbaiki roda kereta yang menghabiskan waktu sekitar 1 jam, Ainsten menyuruh derren dan Albert untuk segera masuk ke rumah makan dan memakan makanan yang telah dipesan.

Karena khawatir akan menunggu terlalu lama, derren dan Albert benar benar hanya menghabiskan makanan mereka dalam waktu 10 menit. Walau tentu saja, itu karena mereka merasa lapar, dan cukup menghabiskan tenaga karena roda kereta.

Derren fokus ke arah depannya, melihat kereta kuda di bagian depan berbelok ke arah kanan jalan, sekilas derren bisa melihat raut wajah Albert yang sepertinya merasa lelah karena masalah roda kereta.

Mau bagaimana lagi, mereka harus segera bergegas, kalau mereka menemui malam hari di perjalanan pulang, malah akan lebih bahaya.

Derren merasa sedikit kasihan. Derren juga berperan dalam masalah tadi, tapi tentu saja dari segi fisik derren dan fisik albert berbeda. Derren terbiasa berlatih dengan keras, hal seperti tadi tidak akan sampai membuat nya merasa lelah. Beda halnya dengan Albert. Albert hanyalah seorang kusir biasa kerajaan.

"Derren, apakah menurutmu kita bisa mengejar waktu? Bagaimana kalau tidak bisa tiba di istana sebelum malam? Ini sudah mendekati sore kan?"

Mata derren yang tadinya melihat Albert langsung menoleh ke lawan bicaranya. Chloe ternyata sudah mensejajarkan langkah kuda mereka, sehingga mereka berjalan dengan kuda secara beriringan.

Derren menanggapi dengan senyuman khasnya, "semoga bisa Putri. Saya juga berharap agar bisa kembali ke istana sebelum malam gelap tiba." 

Chloe mengangguk, matanya kembali fokus menatap jalanan didepannya. Cukup lama mereka terdiam, hanya suara langkah kaki kuda yang berbunyi nyaring.

Ragu ragu, Chloe berbicara lagi. Chloe bertanya pada derren, suaranya terdengar pelan, seakan akan memang hanya ingin derren yang mendengar.

"Derren, apa kamu selalu begini?"

Derren heran, tidak mengerti dengan maksud ucapan Chloe.

"Mohon maaf, namun saya tidak mengerti maksud pertanyaan Tuan Putri." Balas derren jujur dengan wajah tidak mengerti.

Chloe terdiam agak lama sebelum menjawab. Menjelaskan maksud perkataannya, masih dengan suara yang pelan. 

"Apa kamu selalu seperti ini? Aku merasa kamu memberi sekat. Terkadang aku merasa kita dekat, namun kurasa sepertinya tidak, bukan?"

Derren menengok kearah Chloe. Namun tidak bisa melihat jelas wajah Chloe itu karena mereka memakai tudung.

"Bukan begitu Putri. Putri pun juga tahu, saya adalah seorang ksatria Graysian."

Derren berucap pelan, tapi dalam satu waktu juga terdengar lembut. Kali ini, derren melirik dengan ekor matanya. Sekilas, derren bisa melihat ekspresi nonanya yang berubah, sehingga pria itu langsung melihat ke depan dengan segera, berpura pura bahwa derren sejak tadi memang hanya melihat kearah depan. 

Derren sedikit khawatir, jikalau Chloe mengira bahwa ia bersikap tidak hormat. Namun, derren pun sedikit merasa aneh dengan pertanyaan nonanya kini. Sejujurnya, derren merasa akan canggung kalau harus menatap Chloe dengan raut wajah Chloe tadi.

Perasaan derren terasa aneh  sekarang, melihat ekspresi Chloe yang menurutnya terlihat sedikit sedih ketika mendengar jawabannya.

Derren bertanya tanya dalam batinnya. Apakah tadi derren salah lihat atau tidak. Karena seharusnya seorang Putri raja tidak perlu merasa sedih hanya karena jawaban dari seorang ksatria rendahan sepertinya. 

Chloe (The Antagonist Princess)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang