please vote and leave comment, dear!
thank you <3
.
.
.Sesampainya di sekolah, Oliver langsung memarkirkan mobilnya dan setelah menghabiskan beberapa batang rokok di belakang gedung sekolahnya, ia langsung kembali ke kelasnya.
Pada saat jam pelajaran kedua berlangsung, tiba-tiba saja ada dua orang guru masuk ke dalam kelas mereka dan menghentikan kegiatan belajar mengajar.
"Selamat siang anak-anak. Maaf mengganggu kegiatan belajar mengajar tapi kami mendapat laporan yang mengatakan bahwa ada seorang murid yang membawa obat-obatan terlarang ke sekolah dan sekarang pihak sekolah akan melakukan pemeriksaan pada tas kalian."
Beberapa murid tampak terkejut mendengar ucapan guru lelaki itu. Sementara beberapa lagi tampak santai menyikapinya. Di mejanya, Oliver terdiam memperhatikan. Ia tampak tidak khawatir sama sekali.
"Baiklah, murid perempuan berbaris di sebelah kanan dan murid lelaki berbaris di sebelah kiri."
Para murid mulai mematuhi ucapan guru lelaki itu. Mereka berbaris dengan rapi di depan kelas. Dan kedua guru itu mulai menggeledah tas mereka satu per satu. Di barisan paling belakang Oliver sedang bersandar pada dinding. Sesekali matanya melirik ke arah Amy yang tampak tidak sadar kalau ada yang memperhatikannya.
Tak berapa lama, keadaan kelas yang tadinya sunyi menjadi gaduh saat guru lelaki itu mendapatkan sesuatu dari dalam tas Oliver.
"Bisa kau jelaskan padaku apa ini, Tuan Harris?" Guru lelaki itu memperlihatkan sebuah plastik berisi beberapa pil yang Oliver kenali. Rahangnya mengeras, ia tahu bahwa seseorang sudah meletakkannya di dalam tasnya dan ingin membuatnya mendapat masalah.
Oliver menggelengkan kepalanya sambil tertawa tidak percaya. Ia pergi ke sekolah untuk melarikan diri dari omong kosong di rumahnya tapi di sekolah ia malah harus menghadapi omong kosong lainnya.
"Itu bukan milikku," jawab Oliver datar. Beberapa murid mulai berbisik-bisik dan beberapa lagi tertawa mengejeknya. Ingin sekali Oliver menghantam mulut mereka satu persatu.
"Kau bisa jelaskan semuanya di ruang kepala sekolah. Sekarang ikut aku."
Tanpa mau berdebat lebih lama, Oliver ke luar kelas diiringi oleh suara sorakan dari beberapa murid.
"Sudah kubilang kalau pemuda itu adalah pembawa masalah. Kau jangan sampai dekat-dekat dengannya, Amy." Amy terdiam mendengar ucapan Lynn. Ia yakin apa yang terjadi pada Oliver ada hubungannya dengan kejadian dengan Miles kemarin karena Oliver telah membantunya lepas dari pemuda itu.
***
Di ruang kepala sekolah, Oliver duduk di kursi di seberang meja kerja Tuan Jon Sterling, kepala sekolahnya.
"Bisa kau jelaskan mengapa benda ini bisa ada di tasmu, Tuan Harris?"
"Itu bukan milikku," jawab Oliver dengan nada malas. Oliver benar-benar muak dengan interogasi itu.
"Oh apakah benda ini bisa bergerak sendiri ke dalam tasmu?"
"Miles Peter yang menaruhnya."
Tuan Sterling mulai menaruh minat pada ucapan Oliver.
"Oh ya? Kenapa kau bisa yakin akan hal itu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐋𝐈𝐕𝐄𝐑
General Fiction[𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄 𝟐𝟑/𝟎𝟒/𝟐𝟐] Oliver Harris, seorang pemuda broken home, bertato, mempunyai temperamen buruk dan tidak pernah segan untuk menghajar setiap orang yang menghalangi jalannya. Tumbuh besar bersama ibunya yang seorang pemabuk setelah...