please vote and leave comment, dear!
thank you <3
.
.
.Sebulan sudah Amy bekerja di kedai kopi milik si tua Wilson. Amy merasa sangat senang bekerja di sana karena seperti dugaan Amy sebelumnya, Tuan Wilson adalah orang yang sangat baik dan hangat pada seluruh karyawannya. Tuan Wilson bahkan sesekali mengajak mereka untuk makan malam di rumahnya untuk bertemu dengan istrinya yang juga sangat baik. Lelaki itu memperlakukan seluruh karyawannya seperti anaknya sendiri.
Amy sangat cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya dan itu membuat ia disukai banyak orang. Teman-temannya dan para pelanggan menyukai Amy karena ia sangat ramah dan cepat tanggap.
Amy memiliki banyak teman, bahkan lebih banyak dari yang ia harapkan. Beberapa pelanggan yang datang dengan rutin setiap hari sekarang bahkan sudah mengenal Amy dengan baik.
Tapi, tampaknya Oliver tidak begitu menyukai perubahan itu karena belakangan Amy lebih suka menghabiskan waktu di tempat kerjanya untuk lembur dan meninggalkan Oliver di apartemen mereka sendirian.
Sore itu saat Amy sedang berdiri menunggu bis untuk pulang, tiba-tiba sebuah mobil wagon berwarna hitam berhenti di hadapannya. Amy tahu itu adalah mobil Tuan Wilson, bosnya.
Kaca jendela depan terbuka dan tampak Tuan Wilson tersenyum pada Amy dari dalam.
"Hei, Am. Mau ikut denganku? Kebetulan aku akan pergi ke rumah seorang teman dan itu searah dengan tempat tinggalmu."
"Benarkah?"
"Ya, ayo cepat masuk."
Tuan Wilson membuka pintu mobil dari dalam dan Amy langsung saja masuk dan duduk di sebelahnya.
Sepanjang perjalanan Amy dan Tuan Wilson berbincang tentang istri, anak serta cucunya. Mereka juga membahas tentang Oliver.
"Jadi, pacarmu itu bekerja di bengkel milik Benji. Oh, aku sering berkunjung ke sana. Benji orang yang sangat baik."
Amy tersenyum. Tuan Wilson mengingatkannya pada sosok Josh. Tiba-tiba Amy merasa sangat merindukan kedua orang tuanya. Sudah sebulan ia pergi dari rumah dan tak ada tanda-tanda kalau ibu dan ayahnya sedang mencarinya. Mungkin mereka sangat marah pada Amy sehingga mereka tidak sudi mencari atau sekedar memikirkannya lagi.
Tanpa terasa mereka sampai di depan gedung apartemen Amy. Amy turun dan mengucapkan terima kasih pada Tuan Wilson.
Tapi tanpa diduga, tiba-tiba Amy melihat Cadillac Oliver berada tepat di belakang mobil Tuan Wilson, menunggu untuk masuk ke dalam parkiran. Jantung Amy berdegup dengan cepat. Ia tahu Oliver sedang memandanginya dari dalam mobil. Oliver pasti sudah salah paham.
Amy mengecek jam pada ponselnya. Pukul 03.45. Mengapa Oliver pulang lebih awal hari ini?
Amy sengaja berdiri menunggu Oliver. Ia tahu Oliver pasti akan menghampirinya dan ternyata dugaannya benar. Oliver berjalan mendekatinya tapi pemuda itu tampak tersenyum saat melihat Amy. Oliver tidak terlihat marah dan itu malahan membuat Amy merasa bingung melihatnya.
"Hai, Am. Ayo masuk," ucap Oliver. Mereka berjalan beriringan ke dalam gedung apartemen.
Sesampainya di dalam, Amy segera menuju dapur, mengambil minuman untuk Oliver dan dirinya sendiri. Oliver duduk di sofa sambil membuka sepatunya saat Amy kembali.
Dengan ragu Amy duduk di sebelah Oliver. Ia mengira Oliver akan sangat marah padanya tapi ternyata pemuda itu bersikap biasa saja.
"Oliver, kau tidak marah padaku?" tanya Amy tanpa basa-basi lagi. Ia yakin sekali kalau tadi mobil Oliver berada tepat di belakang mobil Tuan Wilson. Oliver juga melihat Amy keluar dari mobil dan mengucapkan terima kasih pada bosnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐋𝐈𝐕𝐄𝐑
Fiksi Umum[𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄 𝟐𝟑/𝟎𝟒/𝟐𝟐] Oliver Harris, seorang pemuda broken home, bertato, mempunyai temperamen buruk dan tidak pernah segan untuk menghajar setiap orang yang menghalangi jalannya. Tumbuh besar bersama ibunya yang seorang pemabuk setelah...