please vote and leave comment, dear!
thank you <3
.
.
.Sementara itu di Sheffield, Amy sedang mencoba untuk melanjutkan kehidupannya dengan normal. Ia sekarang berkuliah di The University of Sheffield. Amy memutuskan untuk tinggal di asrama dan pulang seminggu sekali untuk mengunjungi kedua orang tuanya. Ia merasa butuh suasana baru dan sedikit menjauh dari kehidupan lamanya. Karena berada dekat dengan kedua orang tuanya dan keluarga Tunner hanya membuat Amy merasa sulit untuk melanjutkan hidup karena bayang-bayang masa lalunya.
Alex sendiri selama tiga tahun ini rutin mengunjungi Amy sebulan sekali ke rumahnya. Tapi, entah kenapa sudah sudah sekitar empat bulan belakangan Alex tidak pernah lagi mengunjungi Amy atau mencoba menghubunginya. Sepertinya Alex sudah benar-benar tenggelam dalam pekerjaannya. Atau mungkin di Hereford, Alex sudah menemukan gadis lain yang membuatnya jatuh cinta. Tidak ada seorang pun yang tahu, termasuk Amy sendiri.
Hubungan Amy dengan Lynn pun belum membaik hingga saat ini. Lynn memutuskan untuk kuliah di London dan sejak itu, mereka berdua belum pernah bertemu lagi. Sepertinya, Lynn memang sedang berusaha menghindari Amy. Amy tahu Lynn sangat membenci dirinya karena telah membuat banyak kekacauan di dalam kehidupan Alex.
Siang itu sepulang kuliah, Amy memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Perasaan Amy sedang tidak karuan belakangan ini. Ia merasa hampa. Kesibukannya di kampus dan segala kegiatan yang ia ikuti tidak bisa mengisi kekosongan di dalam hatinya. Amy sendiri tidak mengerti apa yang ia inginkan saat ini.
Ia terus berjalan dan berhenti di sebuah halte bis. Amy duduk sambil memainkan ponselnya. Melihat foto-foto lama saat ia masih SMA dulu bersama Oliver. Amy kembali men-slide beberapa foto sampai akhirnya ia melihat foto saat ia bersama Lynn.
Amy tidak pernah menyadari betapa ia dan Lynn bersahabat dengan sangat dekat dulu. Bahkan bisa dibilang seperti saudara. Walau terkadang Lynn bisa bersikap sangat menyebalkan, tapi Amy sangat menyayanginya. Sampai akhirnya Oliver datang di tengah mereka. Tapi, Amy tidak pernah menyesali keputusannya untuk lebih memilih Oliver. Pemuda itu telah memberikan Amy pengalaman hidup yang tidak akan pernah bisa ia lupakan selamanya.
Tangan Amy berhenti saat ia melihat foto dirinya bersama Alex. Foto itu adalah foto saat Amy berusia sekitar dua belas tahun. Amy masih tampak seperti gadis kecil sementara Alex yang waktu itu telah berusia enam belas tampak lebih matang. Amy tersenyum melihat foto itu dan tiba-tiba ia merasa merindukan Alex.
Kemana saja Alex sampai tidak memberinya kabar selama hampir empat bulan. Apa Alex begitu sibuk dengan pekerjaannya atau mungkin Alex sudah menemukan wanita lain. Membayangkan hal itu membuat Amy merasa ada sensasi menyakitkan dalam hatinya.
Tapi, Amy merasa malu. Ia yang selama ini tidak pernah mau menerima kenyataan bahwa Alex sangat mencintainya. Lalu sekarang, saat Alex pergi dari kehidupannya, Amy malah merasa ada yang hilang dalam hidupnya.
Amy mencoba untuk menghubungi Alex. Ia mulai mencari-cari nama Alex di kontaknya dan menunggu pemuda itu mengangkat teleponnya. Paling tidak, Amy hanya ingin mendengar suaranya saat ini.
Tapi Alex tidak mengangkat panggilannya.
Amy menyesal sudah berusaha untuk menelepon Alex. Ia menghela napas lalu meletakkan ponselnya ke dalam tas. Ia kembali memperhatikan jalan, bis yang ditunggu belum datang juga.
Tak berapa lama, ada sebuah mobil sedan BMW berwarna putih berhenti tepat di hadapan Amy. Lalu, terdengar suara klakson dari mobil itu berkali-kali. Amy melihat-lihat sekeliling. Ia yakin tidak ada orang lain yang sedang menunggu bis di sana selain dirinya.
Kaca jendela mobil turun, memperlihatkan sosok di balik kemudi. Amy benar-benar tidak percaya melihat siapa yang ada di dalam mobil itu.
Alex?

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐋𝐈𝐕𝐄𝐑
General Fiction[𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄 𝟐𝟑/𝟎𝟒/𝟐𝟐] Oliver Harris, seorang pemuda broken home, bertato, mempunyai temperamen buruk dan tidak pernah segan untuk menghajar setiap orang yang menghalangi jalannya. Tumbuh besar bersama ibunya yang seorang pemabuk setelah...