please vote and leave comment, dear!
thank you <3
.
.
.Sheffield, South Yorkshire
"Perkenalkan, namaku Oliver Scott Harris." Oliver berdiri di depan kelas. Keadaan kelas mulai bising oleh bisik-bisik murid di kelas itu. Beberapa murid lelaki menatapnya sinis dan beberapa lagi tampak tidak peduli. Sementara beberapa murid perempuan berbisik-bisik mengenai wajahnya yang tampan dan tattoo-nya yang sedikit terlihat dari luar dan beberapa lagi menatapnya seakan Oliver adalah sebuah masalah besar.
Oliver memperhatikan seluruh kelas. Dan, matanya terpaut pada satu gadis yang sedang sibuk dengan buku catatannya. Gadis itu tampak tidak memperhatikan saat Oliver memperkenalkan diri di depan.
Dalam hati Oliver tidak terlalu mempedulikan semua murid yang sedang memperhatikannya itu. Ia sudah biasa menjadi bahan perbincangan orang lain, khususnya jika melihat penampilannya. Di usianya yang baru akan menginjak 18 tahun, Oliver memang bisa dibilang cukup berani menonjolkan tattoo di seluruh tubuhnya. Tapi, pihak sekolah baru tempatnya berada saat ini tidak keberatan menerima Oliver karena mereka mendapatkan rekomendasi dari sekolah lamanya. Itu karena Oliver merupakan salah satu murid yang cukup pandai di sekolah lamanya. Hanya saja karena berpindah rumah, jadi Oliver pun harus berpindah ke sekolah baru.
"Baiklah, Tuan Harris. Selamat datang di kelas Sejarah. Namaku Tuan Smith dan kau boleh duduk di sana, di samping Nona Levesque." Tuan Smith menunjuk ke arah gadis yang sedang sibuk dengan buku catatannya. Ada sebuah kursi kosong di sebelah gadis itu.
Perlahan Oliver berjalan ke arah gadis itu dan duduk di samping kirinya. Di samping kanan gadis itu ada seorang gadis berambut hitam sebahu yang tidak melepas pandangannya dari Oliver dari tadi. Ia menatap Oliver dengan tatapan menyelidik.
Oliver meletakkan tasnya di atas meja dan mengeluarkan sebuah buku catatan dari tasnya. Tapi sialnya ia lupa membawa pulpen karena pagi tadi ia berangkat terburu-buru. Oliver sengaja berangkat lebih awal sebelum ibunya terbangun agar tidak merusak suasana hatinya pagi tadi.
***
Beberapa hari kemudian saat jam istirahat, Oliver sedang duduk seorang diri di bawah pohon di taman sekolah. Sejauh ini ia baru memiliki dua teman yang cukup dekat dengannya, Lee dan Matthew. Tapi, Oliver terkadang lebih suka menyendiri saat kedua temannya itu melakukan hal yang kurang disukainya. Misalnya, saat kedua temannya itu sibuk dengan pacar mereka masing-masing.
Dari kejauhan Oliver melihat gadis di kelasnya yang ternyata bernama Amy. Seperti biasa gadis itu selalu berduaan dengan temannya yang memiliki rambut hitam sebahu, Amy biasa memanggilnya Lynn.
Oliver memperhatikan Amy dan saat melihatnya, Oliver merasakan sesuatu yang berbeda. Gadis itu mempunyai rambut panjang berwarna hitam. Dengan wajah yang menurut Oliver cantik dan tubuh yang ramping. Oliver benar-benar ingin mengenal gadis itu lebih dekat.
Suatu hari Matthew pernah berkata pada Oliver untuk jangan pernah mencoba mendekati Amy.
"Kenapa?" tanya Oliver dengan raut wajah waspada. Ia merasa terancam karena Matthew mungkin mempunyai perasaan pada Amy tapi Oliver sadar kalau Matt sudah mempunyai pacar di sekolah mereka.
"Santai saja, man!" ucap Matt. Wajah Oliver memang jarang sekali tersenyum, dengan rahang yang selalu mengeras, alis yang selalu menukik ke atas dan kedua mata yang selalu tampak waspada. "Aku memberikanmu peringatan agar tidak mendekati Amy bukan karena aku menyukainya tapi lihat," Matt menunjuk ke arah seorang gadis yang selalu bersama Amy. "Gadis itu bernama Lynn dan ia adalah pengawal Amy." Matt tertawa. "Maksudku, ayolah, Oli. Kita tidak sepadan dengan mereka. Kita berbeda circle dengan gaya hidup keluarga mereka. Ayah Amy itu seorang pengusaha sukses. Dan kudengar ibu dari gadis itu sangat ketat terhadap anak gadisnya. Maklum, Amy adalah anak mereka satu-satunya. Kedua orang tuanya pasti sudah mempersiapkan kehidupan yang baik untuk masa depan gadis itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐋𝐈𝐕𝐄𝐑
General Fiction[𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄 𝟐𝟑/𝟎𝟒/𝟐𝟐] Oliver Harris, seorang pemuda broken home, bertato, mempunyai temperamen buruk dan tidak pernah segan untuk menghajar setiap orang yang menghalangi jalannya. Tumbuh besar bersama ibunya yang seorang pemabuk setelah...