15. that's what you get

178 32 36
                                    

please vote and leave comment, dear!
thank you <3
.
.
.

Paginya Amy bangun terlambat. Ia melihat sekeliling kamarnya tapi tampaknya Oliver sudah tidak ada di sana. Ia mengulat di atas tempat tidur lalu tersenyum sendiri mengingat apa yang terjadi padanya dan Oliver semalam.

Amy memakai kembali pakaiannya lalu keluar menuju dapur. Ia menemukan sebuah surat di atas meja dapur.

Dear sunshine,

Jika kau membaca surat ini itu berarti aku sudah sampai di rumah Benji. Kemarin ia memintaku untuk membantunya di bengkel dan semalam aku lupa menceritakannya padamu. Oh iya, kalau kau lapar aku sudah membuatkanmu sarapan. Jangan pergi kemana-mana. Tunggu aku kembali. Aku mencintaimu.

-Oliver-

Amy tersenyum setelah membaca surat dari Oliver. Mengapa ia harus meninggalkan sebuah surat padahal bisa saja Oliver menelepon atau mengirim pesan singkat padanya? Lagi-lagi Amy tersenyum. Oliver terkadang memang penuh dengan kejutan.

Amy memandangi roti panggang buatan Oliver dan susu yang sudah mulai dingin. Sepertinya Oliver sudah pergi pagi-pagi sekali.

Selesai sarapan Amy kembali ke kamarnya dan mandi. Kamar mandi mereka memang berada di dalam kamar tidur. Selesai mandi, Amy melihat-lihat ponselnya. Tidak ada pemberitahuan sama sekali. Amy dan Oliver sudah mengganti nomor pada ponsel mereka. Dan satu-satunya orang yang mengetahui nomor Amy hanyalah Oliver, begitu pula sebaliknya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang sampai Oliver pulang nanti?" Amy bicara pada dirinya sendiri. Ia mencoba untuk memainkan ponselnya, tapi sepertinya tidak ada yang menarik. Ia membuka jendela kamar dan ternyata cuaca di luar sangat bagus. Matahari bersinar dengan cerah dan langit tampak berwarna biru.

Amy menghela napas lalu tersenyum.

"Baiklah, kurasa aku harus keluar dan mencari pekerjaan."

***

Amy menaiki bis untuk sampai ke pusat kota Hereford. Ia bertanya pada orang-orang bagaimana untuk sampai ke sana.

Ia berjalan menyusuri pertokoan dan restoran berharap akan ada yang membutuhkan dirinya untuk bekerja. Setelah berjalan sekitar satu jam, akhirnya Amy menemukan sebuah kertas bertuliskan 'DIBUTUHKAN SEGERA' yang menempel pada kaca pintu sebuah kedai kopi.

Amy segera masuk dan bertanya pada seorang gadis muda yang berdiri di belakang meja kasir.

Setelah menunggu sekitar setengah jam, akhirnya Amy mendapat panggilan untuk diwawancarai oleh si pemilik kedai.

Amy masuk ke sebuah ruangan berukuran tiga kali tiga meter. Tampak seorang laki-laki berusia 60-an duduk di belakang meja. Tampaknya ia adalah pemilik kedai kopi itu.

"Silahkan duduk, Nona–" Lelaki itu memeriksa kembali surat lamaran Amy yang ada di atas mejanya. "Nona Amy Kathrina Levesque."

Amy duduk di seberang laki-laki itu. Ia tampak sedang serius membaca surat lamaran Amy dengan bantuan kacamata bacanya.

"Baiklah, kurasa aku tidak akan banyak basa-basi. Aku hanya akan bertanya padamu apa kau benar-benar ingin bekerja di sini?" Lelaki itu menatap Amy, menunggu jawaban.

"Ya, Tuan. Aku benar-benar membutuhkan pekerjaan ini," jawab Amy.

"Baiklah, usiamu baru 18 tahun dan kau baru saja lulus. Kurasa kau bisa bekerja di sini. Kami di sini membutuhkan seorang pekerja keras dan disiplin. Setiap kau tidak masuk, terlambat atau pulang lebih awal maka gajimu akan dipotong. Kau mengerti?"

𝐎𝐋𝐈𝐕𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang