Jū ichi.

2.3K 286 43
                                    




Izana diam, melangkah melewati Emma yang kemudian menarik lengannya, berusaha menghentikan pemuda Hanafuda itu.

" Katakan! Siapa kau?! "

Gadis itu memaksa, menatap tajam sementara Izana kini berbalik menatap Emma.

" Aku? Kau akan tau nanti... "

Menarik diri, ia melepas pegangan tangan Emma kemudian kembali melangkah.

Gadis itu berdiri masih dengan tanda tanya besar dikepalanya dan rasa penasaran yang begitu besar.





✖✖✖









Buaghh!

Inupi membanting tubuh seseorang, memporak porandakan sebuah markas sendirian.

Meskipun dia Omega namun ia tidak dapat diremehkan.

Buktinya beberapa orang sudah tumbang, tidak berdaya melawan sang Omega.


" Keluar kau Izana brengsek!!! "

Dua orang melihat semua itu seperti sebuah tontonan menarik, Haitani bersaudara hanya diam tidak berniat menghentikan Inupi yang lagi-lagi menghajar, dan menumbangkan satu anggota Tenjiku lagi.

" Kau tau dimana Izana? "

Sosok Haitani Ran bertanya pada saudaranya disebelah.
Rindou menggeleng, ia tidak tau dan tidak mau tau dimana Izana sekarang.

Baginya tontonan didepan mata terlalu menarik untuk dihentikan shingga ia tidak peduli.

Disana muncul sosok Kokonoi, menghampiri Inupi dengan tergesa-gesa dan mencoba menghentikannya.

" Inupi hentikan! "

Namun Omega itu seperti gelap mata, wajah Koko bahkan dipukul tanpa dosa.

" Coba-coba kau menghentikanku, aku akan menghabisimu Koko! Kau sama seperti mereka! "






Prok prok prok



Tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan.
Sosok Izana muncul didampingi seseorang dengan bekas luka pada sebelah matanya.

Izana tersenyum lebar, benar-benar dibuat takjub dengan tontonan dihadapannya.

Inupi langsung menghampiri, ingin memukul wajah menyebalkan itu.

Namun begitu ingin memukul, Izana mengeluarkan aura dominan-nya dengan jumlah besar, membuat Inupi tidak berkutik, bahkan orang-orang disekitar Izana dibuat tertunduk.

" Berani kau Inupi? "

Izana menyeringai, ia tau maksud dari kedatangan Inupi ke dalam markas Tenjiku dan memporak-porandakannya.

Semua karena Takemichi.

Karena Omega manis yang telah ia tiduri.



" Kau brengsek! Beraninya kau memperkosa Takemichi!! "

Kokonoi terkejut mendengarnya. Membulatkan matanya tidak percaya. Benarkah?

" Memperkosa? Maksudmu bercinta? Seingatku Hanagaki Takemichi tidur bersamaku tanpa paksaan. Kami sama-sama menginginkannya "

Izana disana melengkungkan senyuman menatap Inupi yang menggeram penuh amarah.





Kokonoi disana mendekat, menarik baju Izana tiba-tiba.

PretendedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang