Duka menyelimuti,
Draken berdiri didepan jasad seseorang yang akan dikremasi.
Jasad seorang gadis yang ia sayangi.
Air matanya mengalir
Kenapa ini harus terjadi pada Emma?
Kenapa ia harus dibunuh?
" Emma... "
Teruduk lemas Draken bersipu, ia menangis meratapi dukanya.
✖✖✖
Inupi lagi-lagi melihat adik sepupunya menangis diatas kasur, mengurung diri. Melihat satu piring makanan yang dibawanya masih utuh tidak tersentuh membuatnya perihatin.
" Inupi.. "
Ibu Takemichi memanggil, melihat apa yang dilihat Inupi, ibunya juga merasa sedih.
" Ayahmu menelfon dibawah "
Inupi mengangguk, berjalan turun ke lantai bawah sementara ibu Takemichi menutup pintu kamar anaknya. Dibujuk pun percuma, mereka sudah menggunakan banyak cara untuk menghibur Takemichi, namun pemuda itu tetap sedih disana.
Bahkan Chifuyu berkali-kali datang untuk menghibur, namun itu seperti sementara, Takemichi kembali pada kesedihannya.
Inupi mengangkat telfon dari ayahnya, berbicara disana sementara ibu Takemichi kembali pada kesibukannya.
✖✖✖
Pemakaman Emma berjalan dengan sangat lambat, disana Draken maupun Mikey tidak beranjak dari posisi,
Baji menepuk bahu Mikey sebelum beranjak dari sana bersama Chifuyu,
Mitsuya menghampiri, memeluk bahu Draken kemudian menyerahkan sesuatu pada Mikey, sebuah ponsel milik Emma.
Mikey menerima,
Keduanya beranjak dari sana bersamaan.
Draken menoleh kearah Mikey, mereka sudah beberapa hari tidak bicara.
" Kau harus menemui Takemichi "
" Haruskah kau membicarakannya sekarang? "
Mikey menoleh, terlihat wajah temannya itu tanpak sedih, Emma memang sosok berarti untuk Draken.
" Kami sudah berakhir, dia mengkhianatiku"
Draken berhenti melangkah, menatap punggung Mikey didepannya,
" Takemichi tidak akan melakukan hal itu, aku sangat yakin itu "
✖✖✖
Inupi mengelus surai pirang sepupunya, membiarkan Takemichi disana mengemas baju-bajunya.
" Kau tidak harus ikut.. "
Inupi disana berbicara, sementara didepan pintu Kokonoi menatap keduanya. Bersandar disana ikut memperhatikan.
" Inupi-nii tidak suka kalau aku menyusahkanmu?"
Takemichi menoleh pada kakak sepupunya.
Inupi menggeleng, pada akhirnya tersenyum lembut disana.
" Temanmu akan sangat merindukanmu nanti "
" Aku akan mengirim email dan surel pada Chifuyu dan teman-temanku, Inupi-nii tidak perlu khawatir "

KAMU SEDANG MEMBACA
Pretended
FanfictionBertahan. Hanya itu yang bisa Hanagaki Takemichi lakukan ditengah masalah yang terus melandanya. "Dia anakku! Kau tidak bisa mengambilnya dariku Mikey-kun! " "Cukup berpura-pura disana " Long story here ⚠️ Warning inside ⚠️ !No plagiat! AU! Omegaver...