Pretended

San Juu

Takemichi melangkah setelah berbelanja di minimarket. Tangannya membawa satu tas belanjaan yang tidak begitu besar.

Begitu membuka pintu keluar dan sedikit melangkah, matanya membulat melihat seseorang berdiri di samping sebuah mobil hitam. Sosok yang sudah lama sekali tidak ditemuinya.

" Mi.. Mikey-kun "

Keduanya saling duduk berhadapan disebuah restoran tertutup, tempat yang sudah Mikey pesan.

Takemichi menatap pria itu, wajahnya terlihat begitu lelah, dan mata gelapnya semakin terlihat redup.

" Mikey-kun apa kabarmu? "

Takemichi bertanya karena Mikey sedari tadi hanya diam menatapnya.

" Kau sendiri? "

" Aku baik.. Fuyumi juga "

" Syukurlah.. "

Diam

Lagi-lagi mereka hanya diam dengan kikuk.

Takemichi lah yang pertama kali berbicara lagi pada pria itu.

" Aku.. ada permintaan padamu Mikey-kun "

" Apa itu? "

Mengusap belakang lehernya, Takemichi terlihat begitu gugup.

Namun baginya, mungkin inilah saatnya.

" Tolong putuskan hubungan Mating denganku, kumohon gores tandanya "

Mata Mikey sedikit membulat, terkejut tentu saja.
Namun ia kembali berekspresi datar.

" Aku tidak mau "

" Kenapa? Apa yang kau inginkan lagi? Kau memberiku ini dan meninggalkan kami! Meninggalkan putrimu! Kau tidak ada ketika dia sakit, ketika dia sesak nafas, Ketika dia tumbuh! Biarkan aku bebas darimu! "

Mikey melihatnya, Omega yang kesal dan membentak.

Ia tidak mau..

Tidak, bahkan setelah berucap membuat janji dengan Draken.

Takemichi selamanya miliknya.

Meskipun ia tidak bisa membayar apa yang sudah selama ini dialami orang tercintanya,

Ia tetap tidak bisa..

" Kau milikku "

" Aku bukan milikmu!!! "

Takemichi melempar sebuah undangan diatas meja. Ada nama dia dan Draken disana.

Mikey hanya melihat tanpa menyentuh benda itu.

Takemichi melangkah pergi membiarkan Mikey sendiri.

✖✖✖

Fuyumi menghindar, ia menghindari setiap pukulan si besar dengan cukup lincah.

Beberapa meneriakinya untuk membalas pukul.

Tapi sepertinya Fuyumi masih belum begitu terbiasa, ia terkena satu pukulan keras dan terhempas ke tanah.

Senju melihatnya dengan gelisah, ia tidak bisa menghentikan pertarungan karena bisa menimbulkan konflik parah dan berakhir pada tauran besar antar geng.

Tapi Fuyumi..

Senju khawatir jika penyakit gadis itu tiba-tiba muncul.

" Bangun kau teri! Hanya segini kemampuanmu? Hah? "