Ni Juu Hachi

2.1K 281 43
                                        







DUAGH!




Membenturkan kepala, Takemichi dihajar.
Kisaki tampak menyeringai dengan tatapan puas.

Omega itu memang tidak pandai dalam berkelahi.



" Ackk!! "

Begitu lehernya dicekal dan dicekik kuat Takemichi meronta. Pistolnya sudah jatuh ntah kemana.

Tangannya meraih apa saja yang bisa diraihnya.

Sebuah asbak dihempaskan pada kepala Kisaki Tetta, membuat pria itu melepas memegangi kepala.

Takemichi terbatuk, melihat pistolnya dilantai tidak jauh dari meja disana tangannya meraih, mengambil pistol itu, namun ia kalah cepat.

Kisaki telah berada dibelakangnya, menghempas tubuh lebih kecil ke lantai dan mereka saling berebut pistol tersebut.

" Hahahaha mati kau jalang Mikey, mati kau! "



DORR!



Suara nyaring tembakan.


Kisaki memegang dadanya melihat kearah depan dimana sosok pria bertubuh tinggi dengan bekas luka pada sebelah matanya menatap tajam dengan pistol ditangan.

Sosok Kakuchou menembak Kisaki.

Pria berkacamata itu tersungkur mundur dengan darah mengalir, ia takut pada sosoknya.

Kakuchou yang menghajarnya habis-habisan begitu dia menembak mati Izana sepuluh tahun lalu.
Pria itu dendam pada Kisaki Tetta.


" Pergilah Hanagaki Takemichi.. "

Kakuchou berucap, Takemichi menatap sebentar kemudian bangkit dan berlari pergi.

Kisaki melihat kepergian Takemichi dan kemudian menatap pria itu,

Ia tertawa seperti orang sinting,

" Ahahaha...kau tidak seharusnya dendam padaku, Kakuchou. Mikey yang harusnya disalahkan atas kematian Izana "

Ia merangkak mundur.


" Kau yang bersalah dan masih berdalih? Kau memang kotor.. "

Kakuchou tidak terpengaruh, melangkah perlahan mendekat begitu Kisaki mundur, ia menikmati wajah ketakutan itu.

Hingga dinding menghalangi, Kisaki hanya bisa bersandar, kekehan masih terdengar dimulutnya.

" Aku adalah penguasa! Aha ahahaha ahahaha"

Ia tertawa.

Kakuchou mengarahkan pistol pada kepala Kisaki.

Inilah akhirnya, dendam sepuluh tahun untuk Izana..

" Kau terlalu banyak bicara "





DORR!!







✖✖✖








" FUYUMI !!! "

Langkah itu berlari, kesana kesini mencari sosok anaknya.

Dimana?

Dimana putrinya?


Mata birunya telah berair, sudah turun sedari tadi.

Dimanakah putrinya berada?

Ia tidak sanggup jika harus kehilangan lagi.

PretendedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang